SEMBILAN

47 4 0
                                    

  "Barang-barangnya udah siap kan Rei?" tanya Yulia. "Iya ma, udah kok. Aku juga udah kasih tahu Agatha kalo besok aku sama Rosy gak masuk sekolah, nanti suratnya Rosy yang kasih ke Agatha katanya." jawab Reina.
"Oh yaudah kalo gitu kamu istirahat dulu sekarang, nanti pagi kita berangkat."
"Iya ma, nanti Reina istirahat."
Reina, Rosy dan keluarga mereka harus berangkat keluar kota, lebih tepatnya Bandung. Karena salah satu kakak Reina akan menikah lusa jadi mereka harus berangkat besok untuk persiapan acaranya dan kebetulan para guru akan melaksanakan rapat.

Suara keras pintu kamar yang terbuka dengan tiba-tiba membuat Reina terkejut. "HEH??" kaget Reina, dan si pelaku hanya tersenyum tidak berdosa. "Bisa gak sih kalo masuk kamar orang tuh ketuk dulu pintunya?" tanya Reina kesal. "Lagian pintunya gak dikunci, ngapain juga diketok?" jawabnya dengan mudah. Kalian pasti tahu kan siapa lagi pelakunya kalo bukan Rosy.
"Ngapain lo kesini?" tanya Reina,
"Emangnya gak boleh?"
"Ya gak boleh lah."
"Siapa yang berani bilang gak boleh sama Rosy?"
"Gue. Reina Anatasha."
"Oh, gak takut." jawab Rosy sembari menjulurkan lidahnya pada Reina. Reina yang tengah menonton Youtube itu berhenti melakukan aktivitasnya, lalu melemparkan boneka kearah Rosy yang sedang tiduran di kasur miliknya dan Rosy hanya mengaduh.
"Gue mau tidur disini." ucap Rosy.
"Emang ada yang nanya?" jawab Reina.
"Gue ngasih informasi aja."
"Terus lo mau tidur disini? Di kamar gue?"
"Iyalah, masa di kamar tante sama om. Terus gue nyempil di tengah gitu?"
"Saran gue mending lo tidur di kamar tamu aja gih atau tidur di kamar kakak gue aja, kan kosong."

"Terserah gue dong."
"Terserah gue lah, gue kan yang punya kamar."
"Tapi gue bodo amat."
"Lo tidur di sofa!"
"Ini gue udah tidur di kasur, gimana dong?"
"Ya tinggal turun apa susahnya?"
"Susahnya itu gue gak mau. Masa lo berani nyuruh gue, selagi kan gue cucunya presiden." "Apa? Hahaha. Gue cucunya raja Raja aja gak sombong"
"Gue keturunan Raja Mulawarman lo mau apa?"
"Gue keturunan Gajah Mada gak akan diem,"
"Gue titisan Ganesha,"
"Titisan Ganesha harusnya pinter, lo?"
"Parah lo Rei,"

Rosy menghentikan aktivitasnya dan menyimpan ponsel miliknya di atas kasur, lalu ia memandang langit-langit kamar. "Rei?" ucap Rosy namun Reina masih tetap pada aktivitasnya. "Gue nanti pasti bakal ka-"
"Eh suratnya lo udah kasih ke Agatha kan?"
"Ih lo motong pembicaraan gue. Gue kan lagi ngomong!"
"Yaudah iya maaf, tapi udah dikasih kan?"
"Udah lah!"
"Syukur kalo gitu, tadi lo mau ngomong apa?"
"Gini nih, gue punya masalah."
"Masalah apa?"
"Nanti kalo gue disana, gue pasti kangen banget sama Awan."
"Cuma tiga hari, gak selamanya."
"Rei, lo gak ngerti. Sehari aja gue gak lihat wajahnya, gue kayak kehilangan sesuatu."
"Masa sih? kehilangan duit baru tau."
"Ih serius Rei,"
"Gue juga serius."
"Nanti pasti gue bakal stalk akun dia kalo kangen."
"Emang dia bakalan kangen sama lo? Inget aja engga."
"Ya kali aja perasaan gue terhubung sama dia, gak ada yang mustahil."
"Iya gak akan mustahil. Tapi kesempatannya kecil."
"Tega banget lo Rei."

"Gue cuma gak mau lo terbang terlalu tinggi dengan harapan lo sendiri dan mendadak jatuh terluka dikarenakan hal yang sama." jawab Reina dan menyimpan ponselnya. Sama seperti Rosy, kini mereka menatap langit-langit kamar. "Emangnya gue terlalu jauh ya Rei? Emangnya harapan gue gak akan  pernah tercapai Rei?" tanya Rosy. "Gak tahu, tapi gue takut aja lo terbang jauh dan nanti lo mendadak jatuh gimana?" jawab Reina. "Gue kan punya sayap, gue bisa terbang."
"Gimana kalo sayap lo patah?"
"Gue panggil aja karpet ajaib punya Aladin, atau bisa jadi gue panggil sapu lidi nenek sihir. Biar nanti saat gue jatuh, gue gak terluka. Gampang kan?"
"Hadeh iya deh, lo emang nenek sihir."
"Apa? Gak lah. Gue cantik."
"Pret, dah ah gue mau tidur. Nanti pagi kita berangkat, lo jangan ngigo ya tidurnya. Apalagi buat pulau, awas aja!"
"Mau tidur ya tidur aja. Lagian gue gak sadar kalo lagi tidur,"
"Terserah lo nenek sihir,"
"Tidur merem, jangan ngomong terus. Gue juga ngantuk, pengen mimpi my baby Awan! Night Awan. Night Reina. Muach!"
"Amit-amit."

AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang