bagian 1

30.4K 623 6
                                    

Pagi ini Nadia telat ke kampus. Dia naik motornya dengan kencang. Karena hari ini adalah kelas pak Gilang. Kelas yang paling dia benci beserta orangnya.

" sial hari ini pelajaran pak killer " ucap Gita sambil berlari menuju kelasnya

Sesampai di kelas Nadia berhenti seketika. Dia melihat pak Gilang sudah ada di kelas.

" mati aku " ucap Nadia sambil menepuk jidatnya

Temannya yang melihat Nadia kebingungan.

" Nad, cepet masuk " ucap lirih Bagas

Nadia masuk kelas dengan pelan-pelan.

" Nadia " panggil pak Gilang

Nadia menghentikan langkahnya. Dan menengok dosennya itu.

" pagi pak " sapa Nadia
" pagi, kamu taukan sekarang jam berapa ?" tanya pak Gilang
" jam delapan pak " ucap Nadia
" kamu taukan kelas saya mulai jam berapa " tanya pak Gilang lagi
" tau pak " ucap Nadia
" maunya apa sih orang ini tanya ini tanya itu " ucap Nadia dalam hati
" berarti kamu telat kan " ucap pak Gilang
" maafkan saya pak, saya janji tidak akan telat lagi " ucap Nadia
" bagus " ucap pak Gilang
" yes " ucap Nadia yang berjalan ke mejanya
" siapa yang menyuruh kamu duduk " ucap pak Gilang
" tapi pak " ucap Nadia kesal
" silakan meninggalkan kelas saya " ucap pak Gilang
" tapi pak " ucap Nadia
" anda tau pintunya kan " ucap pak Gilang menatap Nadia

Nadia sangat dongkol keluar dari kelasnya. Dia keluar kelas menuju toilet.

" aaaaaa " Nadia berteriak
" dasar dosen sok cakep, main usir saja. Oke tidak masalah aku tidak masuk kelasnya " ucap Nadia sambil menendang dinding toilet

Untung saja di toilet tidak ada orang. Coba kalau ada pasti dia dianggap orang gila.

Di kelas pak Gilang

" baiklah kelas saya akhiri. Selamat siang " ucap pak Gilang
" siang " ucap mahasiswa

Bagas langsung menelfon Nadia

" hallo Nad, kamu dimana " tanya Bagas
" aku di kantin " ucap Nadia

Bagas langsung menuju ke kantin. Sesampai di kantin dia mencari keberadaan Nadia.

" Nad " panggil Bagas
" Gas " panggil Nadia
" gimana rasanya di usir dosen killer " ucap Bagas sambil mencomot bakso Nadia
" udah deh, ndak usah ngomongin tuh dosen. Pingin muntah tau " ucap Nadia

Bagas tertawa sangat lepas

" lagian kenapa kamu telat juga " tanya Bagas
" gara-gara Anita kemarin ngajakin aku begadang " ucap Nadia
" lagian kamu kok nurutin Anita" ucap Bagas

Di ujung sana terdengar suara

" Nad .... Gas ... " sapa Anita
" nah ini dia biang keroknya " ucap Nadia
" tunggu-tunggu kenapa aku jadi biang kerok " ucap Anita bingung
" ini akibat kamu ngajak Nadia begadang " ucap Bagas
" ya sapa suruh liat film. Kan aku suka liat film. Memangnya kenapa sih " tanya Anita
" kamu tau nggak, tadi pagi Nadia diusir dari kelasnya pak Gilang killer" ucap Bagas

Anita mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.

" Anita, bisa ndak tidak tertawa " ucap Nadia
" sory .... sory .... Nad " ucap Anita
" oh ya Gas, aku nanti pinjam catatan kelas pak killer " ucap Nadia
" beres " ucap Bagas

Mereka bertiga bersahabat sudah lama. Mereka sekarang sudah semester 5.

Jam kuliah Nadia sudah selesai. Tiba-tiba ada yang memanggilnya.

" Nad " panggil Caca
" ada apa Ca " tanya Nadia
" kamu di suruh keruangan pak Gilang sekarang " ucap Caca
" memang ada apa ?" tanya Nadia
" lha aku ndak tau. Aku tadi dapat pesan dari pak Gilang " ucap Caca
" oke makasih ya " ucap Nadia

Nadia pergi ke ruangan pak Gilang

" ada apa lagi sih pak killer ini " ucap Nadia dalam hati

tok...tok...tok

" masuk " ucap pak Gilang
" bapak panggil saya " tanya Nadia
" iya, memberikan saksi untukmu tolong kerjakan tugas yang saya berikan " ucap pak Gilang sambil memberikan tugas
" tapi pak, kenapa saya di kasih tugas" ucap Nadia
" kamu mau saya beri nilai jelek " ucap pak Gilang
" astaga orang satu ini ya " gerutu Nadia dalam hati
" baiklah pak " ucap Nadia
" sudah sana pulang, apa perlu saya kasih tambahan tugasnya " ucap pak Gilang
" ah ini sudah cukup kok pak, saya permisi " pamit Nadia

Di balik pintu dosen killer Nadia memberi olok-olok buat pak Gilang dengan menendang pintu tetapi tidak kena.
Dan tanpa dia sadari pintu terbuka. Nadia kaget seketika dan hampir jatuh. Pak Gilang melihat Nadia yang hampir jatuh reflek menarik pinggang Nadia dengan tangannya. Mereka sama-sama bengong. Bererapa detik kemudian Nadia tersadar.

" ihh pak Gilang apaan sih peluk-peluk " ucap Nadia menyingkirkan tangan pak Gilang
" siapa juga yang ingin meluk kamu. Kalau bukan aku, kamu pasti sudah jatuh tadi " ucap pak Gilang membela
" permisi " Nadia langsung lari pergi
" anak ini " ucap pak Gilang geleng-geleng

Didepan kampus Nadia ngomel-ngomel sendiri

" kurang ajar si dosen killer itu main pegang-pegang saja .... ih " ucap Nadia sambil mengibaskan tangannya di pinggang

Nadia akhirnya pulang ke kost nya. Sesampai di kost Nadia langsung berbaring di tempat tidur.

" kamu kenapa Nad, kok sore banget pulangnya " tanya Anita
" aku tadi dipanggil pak killer " ucap Nadia
" lha ada apa " tanya Anita
" aku di kasih di tugas sama pak killer" ucap Nadia
" what kamu di kasih tugas " ucap Anita kaget
" iya sebagai hukuman aku telat tadi " ucap Nadia cemberut
" sabat ..... sabar ..... " ucap Anita

Nadia memeriksa tugas dari pak killer. Dan ternyata tugasnya banyak sekali dan harus di berikan besok.

" gila ni dosen killer, tugas kayak kereta banyak banget " ucap Nadia sambil mengacak rambutnya sendiri
" sabar ..... sabar .... " Anita menepuk-nepuk punggung Nadia

#TBC ✌
Jangan lupa vote dan komen ya 🤗

I LOVE U, PAK DOSEN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang