bagian 12

8.5K 297 0
                                    

Hari ini Nadia hendak ke ruangannya Gilang.

" Nit, aku cabut dulu " pamit Anita
" mau kemana sih .... ahhh aku tau oke oke, cepet kesana " goda Anita
" hehehehe ..... stttt " Nadia memberi isyarat jarinya ke mulut untuk diam

Nadia menuju ruangan Gilang. Hari dia akan memberi kejutan karena dia membawakan kue. Nadia langsung masuk ke ruangan Gilang dan apa yang di lihat Nadia tidak sesuai keinginannya.

" kejuta..... " ucapan Nadia menggantung

Dia melihat Cindy yang memeluk Gilang

" Nadia " ucap Gilang

Gilang melepaskan pelukan Cindy. Nadia menjatuhkan kue yang dibawa dan berlari.

" Nad " panggil Gilang
" Gilang. Sudahlah dia tidak pantas buatmu " ucap Cindy menahan Gilang untuk mengejar Nadia
" lepaskan tanganmu Cin, kamu yang tidak pantas buat aku. Nadia gadis yang baik " ucap Gilang melepaskan tangan Cindy dan berlari mencari Nadia

" Gilang " panggil Cindy

Gilang tidak menghiraukan panggilan Cindy. Dia fokus mencari Nadia. Gilang mencari Nadia di kelas, dia hanya menemukan Anita.

" Anita " panggil Gilang
" pak Gilang, ada apa pak " tanya Anita
" kamu melihat Nadia " tanya Gilang
" bukannya tadi dia ke bapak " ucap Anita bingung
" tadi ada kejadian tidak terduga " ucap Gilang yang memegang lehernya
" begini saja pak saya cari ke kost. Nanti saya kasih kabar ke bapak " ucap Anita
" terima kasih ya Nit " ucap Gilang

Nadia sekarang di kamar kostnya. Dia menangis sendiri di kamar.

" mas Gilang jahat " ucapnya disela tangisnya

Anita yang tergopoh-gopoh pulang ke kost akhirnya bisa melihat sepatu Nadia ada di depan kamarnya. Anita bernafas lega.

" Nad " panggil Anita yang masuk ke kamarnya

Anita yang melihat Nadia menangis ditempat tidurnya. Anita langsung menghampiri Nadia.

" Nad, kamu kenapa " tanya Anita
" Nit " ucap Nadia langsung memeluk Anita
" tenang aku disini Nad " ucap Anita sambil membelai kepala Nadia
" mas Gilang Nit " ucap Nadia
" pak Gilang kenapa, tadi dia mencarimu " ucap Anita
" mas Gilang tadi berpelukan dengan mantan pacarnya " ucap Nadia
" apaaaa, apa kamu tidak di kasih penjelasan " tanya Anita
" aku tadi langsung lari " ucap Nadia yang masih menangis
" ya sudah ... sudah ... " ucap Anita

Anita yang masih menemani Nadia di kamarnya. Nadia sekarang sudah tidur karena capek terlalu banya menangis. Anita beranjak ke ruang tamu untuk memberi tau Gilang.

" Halo pak Gilang " sapa Anita
" iya Nit " ucap Gilang
" pak Nadia sekarang sudah di kost " ucap Anita
" bagaimana keadaannya " tanya Gilang
" di menangis lama pak " ucap Anita
" aku akan ke sana " ucap Gilang
" tunggu pak, bukannya saya bermaksud ikut campur. Tapi sebaiknya bapak jangan ke sini dulu. Suasana hati Nadia tidak baik " ucap Anita

Gilang menghela nafas panjang

" baiklah Nit, tolong jaga Nadia ya " ucap Gilang
" iya pak " ucap Anita

Setelah kejadian itu Gilang dan Nadia tidak ada komunikasih lagi. Meskipun Gilang mengajar mata kuliah, Nadia bersikap acuh sekali. Walaupun Gilang masih sering menatapnya.

Di kantin kampus

" Nad, bagaimana hubunganmu sama pak Gilang " tanya Anita
" entahlah Nit " ucap Nadia
" sebaiknya kamu selesaikan dengan pak Gilang. Jangan berlarut-larut " ucap Anita

Nadia mendengar Anita berbicara hanya bisa bernafas panjang.

" aku kasian melihat pak Gilang yang selalu memandangmu waktu di kelas" ucap Anita
" sudah Nit, aku tidak mau memikirkan itu " ucap Nadia

Anita sebagai teman hanya bisa memberi pendapat.

Liburan kuliah akhirnya datang. Nadia sudah bersiap-siap pulang kampung. Dia sekarang menuju stasiun untuk berangkat ke kota Surabaya.
Mungkin ini yang terbaik untuknya menghilangkan penat.

#TBC
😉

I LOVE U, PAK DOSEN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang