bagian 6

11.1K 383 3
                                    

Nadia

Sudah 1 minggu acara camping selesai. Kakiku sudah mulai sembuh. Setelah kejadian tersesat itu aku mulai salah tingkah di depan pak Gilang. Tapi pak Gilang tetep cuek. Hari ini ada kelas pak Gilang.

" Nad .... Nad " panggil Anita
" ada apa sih Nit " saut Nadia
" lagian di panggil-panggil diem aja " ucap Anita
" hufffff " Nadia menghela nafat berat
" kamu kenapa sih " tanya Anita
" ndak kenapa-napa " ucap Nadia sambil meminum jusnya.

Nadia melihat jam tangan dan dia langsung bangun dan berlari.

" eh Nad kamu mau kemana " teriak Anita
" masuk kelas dulu, ada jamnya pak killer " ucap Nadia sambil berlari

Nadia berlari sampai tidak sengaja menabrak Gilang.

" pak awas " teriak Nadia

Nadia menabrak Gilang. Dan posisinya Nadia ada di atas Gilang tanpa sengaja bibir Nadia menempel dibibir Gilang.

" aaaaa " Nadia langsung berteriak

Gilanh langsung membungkam mulut Nadia. Dan langsung mengangkat badan Nadia.

" jangan berteriak " ucap Gilang
" em em " Nadia mengangguk

Gilang melepas bungkaman dari mulut Nadia. Nadia langsung menundukkan kepalanya.

" maaf ..... maaf ... pak saya tidak sengaja " ucap Nadia
" kamu tuh ya, selalu membuat masalah " ucap Gilang sambil menyentil dahi Nadia
" awww "ucap Nadia kesakitan
" cepat masuk " ucap Gilang

Nadia menundukkan kepala dan masuk ke kelas. Gilang yang melihatnya menahan senyum. Kuliah di mulai dan Gilang mengajar. Nadia yang sedari tadi melihat Gilang senyum-senyum sendiri.

" Gas, Nadia kenapa tuh kok senyum-senyum sendiri " tanya Anita
" gila mungkin anak itu " ucap Bagas seenaknya
" hussss, kalau ngomong kamu tu ya nggak ada aturannya " ucap Anita
" Nad .... Nad.... " panggi Anita sambil menyenggol tangan Nadia
" ada apa sih Nit " seru Nadia
" kamu ngapain senyum-senyum sendiri " tanya Anita
" siapa yang senyum-senyum " ucap Nadia
" lha barusan tuh apa. Kamu senyum-senyum sambil liat pak Gilang " ucap Anita
" sapa juga yang liat pak killer " ucap Nadia salah tingkah
" baiklah kita akhiri kuliah hari ini " ucap Gilang

Gilang langsung meninggalkan kelas. Nadia yang masih menatapnya sampai tidak berkedip.

" Nad " panggil Bima
" Bima " ucap Nadia
" hari kamu waktu ndak " tanya Bima
" emm kayaknya ndak ada " ucap Nadia
" ikut aku sebentar ya " ajak Bima
" kemana " tanya Nadia
" ada deh yuk. Gas ..... Nit .... aku pinjam Nadia ya " ucap Bima
" silakan dibawa saja ndak usah di balikin juga ndak papa haaa haaa " ucap Bagas
" awas kamu Gas " ucap Nadia sambil melotot

Bima menggandeng tangan Nadia sampai di taman kampus.

" ada apa Bim, kamu ajak aku ke sini " tanya Nadia
" Nad, mungkin aku sedikit bodoh untuk berbicara ini " ucap Bima
" ada apa sih Bim, jangan buat aku penasaran deh " ucap Nadia

Bima memegang tangan Nadia dan dia mengucapkan hal yang membuat Nadia kaget.

" Nad, aku suka kamu " ucap Bima

Nadia hanya bisa bengong mendengar pengakuan Bima. Nadia tidak tau harus jawab apa. Di kepalanya sekarang hanya ada nama Gilang. Tapi dia juga belum tau, apa dia menyukai Gilang.

" Bim, apa aku tidak salah denngar " ucap Nadia
" kamu tidak salah dengar Nad, aku suka kami " ucap Bima

Nadia melepas tangan Bima.

" maaf Bim, aku tidak bisa. Aku masih ingin fokus kuliah dulu " ucap Nadia

Raut wajah Bima berubah seketika. Dan dia kembali tersenyum lagi.

" oke, aku ndak apa kok Nad, santai saja " ucap Bima
" tapi kita masih berteman kan " ucap Nadia sambil tersenyum
" kita tetap berteman kok " ucap Bima
" aku balik dulu ya " ucap Nadia

Nadia pun pulang ke kosnya. Hatinya bingung. Apa dia menyukai Gilang. Tetapi untuk menerima Bima dia tidak bisa. GALAUUUU

#TBC
Vote ya

I LOVE U, PAK DOSEN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang