bagian 5

11.9K 424 3
                                    

Menjelang malam mereka berdua harus bermalam di hutan tanpa tenda.

" pak kita kok belum sampai tempat camping " tanya Nadia
" saya juga cari jalan keluar Nadia " ucap Gilang
" terus kalau kita belum sampai sana berarti kita .... " Nadia menggantung bicaranya
" terpaksa kita tidur di hutan ini, baru bisa besok kita lanjutkan lagi " ucap Gilang
" what ... Nggak .... nggak .... aku nggak mau " rengek Nadia

Gilang menghela nafas panjang. Dia harus super sabar hadapin murid cerewet satu ini.
Malam semakin larut, Gilang memutuskan untuk beristirahat sampai menunggu pagi. Nadia mulai ketakutan.

" suara apa itu pak " tanya Nadia ketakutan
" bukan apa-apa Nad " ucap Gilang

Gilang mengeluarkan roti dari tasnya.

" kamu pasti lapar, makanlah " Gilang memberikan pada Nadia
" bapak tidak makan ?" tanya Nadia
" sudah cepat makan " suruh Gilang
" iya " ucap Nadia

Di tempat camping semua orang sudah mulai kwatir dengan Nadia dan pak Gilang.

" Gas, Nadia sama pak Gilang kok belum balik-balik " ucap Anita yang resah
" tenang, Anita dia pasti tidak apa-apa. Sekarang tim sedang mencari mereka " ucap Bagas sambil menepuk-nepuk punggung Anita biar tidak kwatir
Di ujung sana Bima sangat kwatir dengan Nadia. Dia sempat menawarkan diri untuk mencarinya. Tapi panitia tidak membolehkannya.

Dihutan cuma 2 orang saja. Tidak ada tenda, tidak ada tempat berteduh. Nadia mulai diserang kantuk. Akhinya kepala Nadia jatuh ke pundak Gilang. Gilang sempat kaget dikira dia pingsan ternyata tidur. Gilang menidurkan Nadia di pahanya. Dan menutupi dengan jaketnya. Gilang melihat Nadia lekat, membenarkan rambut yang menutupi wajahnya. Dan tanpa sengaja Gilang memegang pipi Nadia. Entah terbawa suasana atau apa Gilang mencium bibir Nadia. Nadia bergerak menghadap perut Gilang. Gilang tersenyum membelai rambut Nadia.

Menjelang pagi Gilang bangun, dia melihat Nadia yang masih tertidur. Gilang menepuk-nepuk pipi Nadia.

" Nad bangun " panggi Gilang
" emmm " Nadia terbangun
" sudah pagi ya " Nadia merenggangkan badannya
" yuk kita lanjut perjalanan " Gilang memegang tangan Nadia

Nadia kaget perlakuan dari Gilang. Sambil kaki sedikit picang Nadia mengikuti Gilang. Terbesit senyuman di bibir Nadia. Karena pak killer sangat perhatian.
Tidak sia-sia perjalanan mereka membuahkan hasil. Nadia begitu senang bisa melihat lokasi campingnya.

" pak itu tempat camping kita " sorak Nadia senang sambil memeluk Gilang

Gilang kaget mendapat pelukan dari Nadia. Nadia langsung melepas pelukannya.

" maaf pak saya terlalu senang " ucap Nadia menunduk
" ehem " Gilang berdehem

Nadia langsung berlari. Tetapi dia lupa kalau kakinya sakit.

" auwwww " rintih Nadia
" makanya jangan lari sembarangan " ucap Gilang
" iya ... iya ... pak " ucap Nadia sambil manyun

Gilang melihat Nadia yang manyun, ingin sekali dia mencubit pipinya.

" naik sini " ucap Gilang sambil berjongkok
" ah tidak usah pak. Aku bisa jalan sendiri " ucap Nadia
Tanpa ba bi bu Gilang menarik tangan Nadia dan langsung menggendongnya.
" wah ternyata kamu berat juga Nad " ejek Gilang
" ikhlas ndak pak. Turunkan saja kalau gitu " ucap Nadia kesal
" aku hanya bercanda Nad " ucap Gilang

Nadia tersenyum mendengar kelucuan pak Gilang.
Gilang bejalan sampai di camping. Tanpa sengaja Anita melihat Nadia.

" Gas .... Bima itu Nadia " ucap Anita

Seketika Bagas dan Bima menengok kebelakang.

" teman-teman Nadia sudah kembali " ucap Bagas

Semua orang melihat Nadia yang sedang di gendong Gilang. Anita berlari menghampiri Nadia.

" Nad, kemana saja kamu " tanya Anita yang masih melihat Nadia di gendong Gilang
" panjang ceritanya Nit " ucap Nadia
" pak bisa turunin saya. Malu nih " ucap Nadia

Gilang menurunkan Nadia. Bima yang berlari menghampiri Nadia langsung memeluknya. Gilang yang melihatnya langsung beranjak pergi. Nadia melihat Gilang pergi dengan tatap sendu.

" kamu tidak apa-apa Nad " tanya Bima
" aku tidak apa-apa Bim. Cuma kakiku saya yang terkilir " ucap Nadia
" sini aku papah ke tenda " Bima memapah Nadia sampai ke tenda

Nadia mendapat pertolongan dari tim panita medis. Bima selalu menemaninya. Sampai memberika minum, makana dan lain-lain. Nadia mencari pandngan lain dia mencari-cari Gilang yang pergi entah kemana.

" kamu cari apa Nad, apa kamu perlu sesuatu " tanya Bima
" nggak kok Bim " ucak Nadia

Camping ini memberi kesan yang berarti bagi Nadia.

#TBC
Selamat membaca😉

I LOVE U, PAK DOSEN ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang