Suasana yang ada di bazar tidaklah berbeda dari sebelumnya ketika Kyra datang kesini beberapa hari yang lalu bersama Mika. Mungkin yang menjadi penyebab adalah karena kali ini Kyra datang tepat di hari terakhir sekaligus menjadi penutup.
Pandangannya berputar menatap seluruh buku dan tiba-tiba imajinasinya menampilkan sosok bayangan Aksa sedang memilih buku tentang agama. Perasaan Kyra jadi terselimuti rasa takut. Ia takut seandainya nanti dia benar datang kembali kesini dan melihatnya pergi bersama yang lain, apa yang akan cowok itu pikirkan tentangnya?
Kyra segera menepis semua gangguan yang datang ke dalam otaknya. Matanya beralih menatap cowok di sampingnya yang tengah sibuk mencari novel. Semakin lama ia menatapnya semakin besar rasa bersalahnya yang datang.
Kyra merasa telah salah karena rasanya ia seperti sedang berkhianat pada seseorang. Dan seseorang itu adalah Aksa. Sementara yang ada di sampingnya jelas dia adalah Dhanis, teman dekat Kyra dari sekolah yang berbeda.
Kyra mengenalnya karena di kenalkan oleh teman dekatnya. Sebelumnya mereka tidak terlalu dekat, tapi entah bagaimana ceritanya sekarang mereka jadi dekat. Dia sering datang membantunya saat Kyra membutuhkan bantuan, dan dia selalu menjadi yang nomer pertama datang siap merangkul bahu Kyra apapun yang terjadi.
"Udah dapat bukunya?"
"Bingung, ada banyak novel yang aku suka."
Cowok berjaket biru dengan kedua lesung di pipinya itu tersenyum sembari berkata, "kamu pilih apapun novel yang kamu suka, aku yang bayar."
"Beneran?"
Dhanis tersenyum, tangannya bergerak memutar tubuh Kyra menghadap pada rak buku yang berisikan novel remaja.
"Pilihlah sesuka kamu, Kyra."
Kyra masih diam tak bergerak. Ia ragu tapi juga tidak bisa nolak. Kyra cuma takut khilaf.
"Pilih gih, buku yang mau kamu ambil." ujar Danis kembali.
"Kalau aku khilaf?"
"Gak masalah, selagi aku bisa dan kamu suka." jawab Dhanis memamerkan senyuman manisnya.
Kyra ikut tersenyum dengan senyuman yang lantaran tak enak hati. Melihat ketulusannya yang nyata ada pada kedua matanya membuat Kyra jadi merasa bersalah. Kyra tau selama ini tujuan Dhanis mendekatinya itu apa, tapi ia juga tak bisa menolak kebaikan-kebaikan yang Danis berikan untuknya.
Harus Kyra akui, baru pertama kalinya Kyra memperkenalkan seorang cowok pada Mamanya dan keberuntungan itu jatuh pada Dhanis. Namun semua itu karena cowok itu sendiri yang berjuang datang.
Setelah satu jam mengitari bazar dan setelah Kyra merasa puas dengan apa yang ia dapatkan, Dhanis mengajak keluar mampir ke salah satu taman yang ada tak jauh dari tempat ini.
Semua buku yang Kyra pilih totalnya habis 275 ribu. Kyra tidak percaya jika totalnya sebegitu banyaknya. Sempat merasa tak enak namun apalah daya, ini keinginan Dhanis sendiri dan bukan Kyra.
Kyra kan hanya menuruti perintahnya yang menyuruhnya untuk mengambil apapun yang ia mau. Lagipula Dhanis sudah menjawab bahwa dirinya tidak akan mempermasalahkan kalau ia khilaf.
"Foto yuk?" ajak Kyra pada Dhanis.
Mereka sedang duduk di salah satu bangku taman yang sempat hits beberapa bulan kemarin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR YOU
Spiritual_ Teenfiction - Spiritual - Romance Ini adalah catatan dariku yang menyebut dirinya Jingga, untuk kamu yang ku sebut Fajar. Aku mencintaimu, tapi aku tak bisa melakukan apapun selain hanya melafadzkan namamu pada-Nya. Hanya itu. Terkadang aku bingun...