halah.

2 0 0
                                    

Sering sekali aku bertemu Kak Fajar di sekolah dan sering juga kita mengobrol tapi aku bingung sama tingkahnya Brian dia selalu aja mengikutiku, eh tunggu jangan kepedean dulu Nit.

Di kelas aku memang berada di barisan laki-laki, perempuannya hanya aku dan Ana sisanya di barisan itu laki-laki. Saat Ana sedang ke ruang guru bersama Rara. Brian duduk di kursi Ana untuk soal itu aku tidak terkejut, aku terkejut saat Brian mengatakan..

"Kamu pacarnya si Fajar? Yang kelas 12 itu?"

"Mana ada, cuma deket gara-gara pas PENSI doang"

"Ohh jadi ga pacaran?"

"Ya ngga lah, kalo iya juga alhamdulillah aku"

"Kalo dapet pacar kayak aku alhamdulillah juga ga?

"Naudzubillah yang ada"

Aku langsung berdiri dan meminta antar kepada Sasa teman sebangku Rara yang sedari tadi memperhatikan aku dengan Brian.

Sasa ketawa-ketawa karena apa yang di ucapkan oleh Brian barusan, kata Sasa itu tandanya Brian suka sama aku, halah mana mungkin lagian aku cewek biasa aja sedangkan dia bisa dibilang highclass.

Seperti itu lah keseharianku selalu tertawa terbahak-bahak dan kadang emosian juga dasar Nita, wanita labil.

***

Hari Sabtu aku hanya diam di rumah biasanya, tapi hari Sabtu ini berbeda kalian tau kenapa? Karena hari Sabtu ini Brian mengajakku untuk menonton. Aku bersikap biasa saja karena aku berfikir tidak ada kesan spesialnya.

Brian menjemputku, dan kami menikmati waktu-waktu yang berjalan ini. Saat di bioskop, aku tidak sengaja melihat Kak Fajar yang menggandeng perempuan memakai rok pendek dan rambut hitam yang tergerai.

Aku menarik Brian, dan menunjuk ke arah Kak Fajar dan Wanita itu lalu Brian hanya mengangguk-ngangguk sambil tersenyum.

"Itu pacarnya, sama kelas 12 juga"

Sumpah demi apapun aku kaget, aku ga terima kalau dia pacarnya, tapi .. Hei! Kamu ini bukan siapa-siapanya Fajar! Sadarlah Nita!!

Aku menatap Brian tak percaya, lalu Brian memelukku dan menyandarkan kepalaku di dadanya.

"Stok cogan masih nyisa satu nih nit" ucapnya sambil mengusap lembut rambutku.

Aku kembali bersikap seperti baik-baik saja dan menampakkan diri kalau aku ini sadar diri bahwa aku bukan siapa-siapanya.

Ditemani Brian di sebelahku, aku menghampiri Kak Fajar dan wanita itu. Aku menepuk lengan kanannya.

"Dorrr.." ucapku tidak terlalu keras.

"E-eh k-kamu"

"Wah yang disebelah kamu cantik kak"

"Hallo, aku Keisha"

"Hallo juga kak"

"O-ohh ini p-pacarku Nit"

What?! Pacar?! Sejak kapan anjir kok aku baru tau..
Wah jadi dia sembunyiin pacarnya selama ini..
-;Ucapku dalam hati

Aku langsung berpamitan kepada Kak Fajar dan ceweknya itu karena sebentar lagi film akan segera di mulai. Aku sakit hati sih iya, soalnya aku menyimpan perasaan mungkin (?) , hanya mungkin..

Aku melihat Brian yang duduk di sebelahku, dia tampak sedang fokus ke film itu.

"Ada apa Nit? Gausah mikirin si Fajar itu"

"Ngga juga" jawabku sambil mengalihkan pandangan.

Aku kembali ke rumah lagi dengan di antar oleh Brian, hari ini tidak terlalu menyenangkan yang ada moodku benar-benar hancur. Ahh dasar Nita.

Whatsapp
Kak Fajar

Nit..
Tadi Keisha tmn aku

Iya kak?
Mau itu pacar kamu jg
ga masalah.

Oke aku jujur..
Dia pacar aku
Selama seminggu kemarin aku
lagi gabaik-baik sama dia, makanya
aku sengaja mengasikan diri sama
kamu, hehe.

Dih kak udah santai aja

Oke deh oke

Halah apaan sih, ngeselin banget. Tapi aku berhasil bersikap biasa aja ke Kak Fajar, supaya dia ga nyangka kalau aku suka sama dia.

Keesokan harinya Brian kembali datang ke rumahku, aku menceritakan soal semalam ke dia, dan dia seperti tidak peduli dan hanya memainkan gitarku saja, ingin rasanya aku mengucapkan hal-hal bodoh dan kasar kepada Brian.

Dia menyimpan gitar itu dan dia

Next, jangan lupa vote ceritaku
Comment juga, tolong beri saran di cerita ini
Terimakasi readersku!

BRIAN OBATKU. TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang