Hari ini beda halnya dengan kemarin, aku berangkat sekolah menggunakan bis karena sengaja memperlama perjalanan untuk sampai ke sekolah.
Di dalam bis aku berdiri karena semua tempat duduk penuh, tapi itu tidak masalah karena memang aku sudah terbiasa berdiri setiap pulang sekolah kalau di bis.
Aku berdiri dengan santai sambil memainkan ponselku, aku sedang mengabari para sahabatku kalau aku hari ini naik bis, mungkin akan agak lama sampai di sekolahnya.
"Duduk sini"
Suara itu memecahkan keasikanku yang sedang bermain ponsel, lalu aku menengok ke arah suara itu yang ternyata anak SMA juga, dia laki-laki memakai jaket hitam.
Aku langsung duduk di sebelahnya dan mengucapkan terimakasih. Tak lama dia berdiri dan beranjak turun dari bis karena dia sudah sampai sekolahnya, yang ternyata dia satu sekolah dengan teman SMPku.
Menikmati perjalanan sambil menatap ke arah luar jendela dan diiringi dengan musik korea di dalam earphoneku. Benar-benar nyaman sekali.
Bahkan aku lupa memperkenalkan diriku sendiri di dalam cerita ini.
Namaku Nita Aprilia Pangestu, orang orang memanggilku Nita atau bisa juga Ninit.
Aku baru kelas 1 SMA, di sekolah swasta yang letaknya di pusat kota dan pergaulan yang sedikit bebas, namun peraturan sekolah yang lumayan ketat.Aku sangat menyukai dunia korea, idolku adalah EXO yah mereka adalah mimpiku untuk mengejar beasiswa ke Korea Selatan.
Sudah cukup mungkin perkenalan ini.
Aku turun dari bis karena sudah sampai di tempat penurunan terakhir, aku lanjut menaiki angkot dan turun di dekat sekolahku, karena sekolahku berada di belakang kantor wali kota dan tidak dilalui oleh angkot itu.
Berjalan dengan santai sambil merapihkan pakaianku, dan juga jilbab yang aku kenakan. Aku duduk di pos satpam sekolah sambil menghubungi temanku, mereka datang lebih awal dariku tapi mereka tidak ada disini.
Kak Fajar menghampiriku, dia tersenyum sambil mengusap pelan kepalaku.
"Temen kamu di atas, deket perpus yang biasa kamu duduk"
"Makasih kak, aku kesana dulu ya" jawabku sambil terbata-bata dan beranjak dari duduk.
"Buru-buru banget sih Nit, temenin kakak dulu disini"
Dia menarik tanganku untuk duduk lagi di tempat semula, dan dia duduk disebelahku. Demi apapun aku gemeteran, aku bingung harus gimana. Aku mengambil ponselku di saku rok dan menelepon Ana.
Aku kaget tiba-tiba Kak Fajar merebut ponselku dan mengotak-ngatik menu, dia menekan aplikasi instagram dan membuat instastory wajahnya dengan stiker love love.
Dengan reflek aku merebut kembali ponselku.
"Kak ih ngapain"
Aku langsung melihat instastoryku yang tadi, sudah 72 orang yang melihatnya meskipun baru 1 menit, bukanya aku sombong followers instagramku memang bisa dibilang banyak.
"Jangan di hapus, biar keliatan kalau kita romantis"
"Orang nanti mikirnya yang ngga-ngga kak"
Dia berjalan ke arah lapang, sumpah kesal sekali aku sama dia aku ingin menghapus instastoryku itu tapi aku ingat apa katanya jangan di hapus, biar keliatan kalau kita romantis. Ahh maksudnya apa coba? dasar ganteng!
Tak lama dari itu Ana dan Rara menghampiriku, mereka bertanya kenapa aku ga langsung naik ke atas saja di depan perpus. Lalu aku menjelaskan apa yang terjadi padaku tadi, dan tanggapan mereka benar-benar terkejut.
Aku dan Ana mengantar Rara ke sanggar, yang letaknya di atas sebelah perpus. Rara besok tampil menari di acara penutupan PENSI ini, makanya dia berlatih hari ini.
Drrrtt.. drrrtt
ponselku bergetar ada nomor yang tidak diketahui meneleponku. Aku pamit agak menjauh kepada Ana untuk mengangkat telepon ini, saat aku mengangkatnya ternyata suara laki-laki.
Next, jangan lupa vote ceritaku
Comment juga, tolong beri saran di cerita ini
Terimakasi readersku!
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIAN OBATKU. TAMAT✔
Teen FictionKata siapa cinta pertama itu cinta sejati? Masa SMAku sangat unik, dia mencintaiku dengan tulus dan tuhan tau itu. Maka tuhan menyembuhkan semuanya, dan mempercayai kami untuk saling membahagiakan.