Ini hari yang sangat buruk, aku benar-benar benci dengan hari ini.
Saat sedang ditengah-tengah senam, barisan putra dan putri itu dipisah. Aku melihat barisan putra simpang siur semuanya tidak berbaris dengan rapih seperti sedang mengerumuni seseorang.
Aku melihat sebagian anak laki-laki menggendong seseorang dengan buru-buru. Aku perhatikan seseorang yang di gendongnya, astaga!! I-itu..
Aku langsung berlari menghampiri Brian, aku sempat memegang tangannya dan memeluknya tapi dia langsung di larikan ke rumah sakit menggunakan ambulance, aku ikut ke dalam ambulance itu menatap tak percaya kalau Brian akan seperti ini lagi.
Kamu kenapa.. ayo bangun Brian.. kamu pasti sembuh..
Aku tidak kuat menghadapi ini, air mataku benar-benar turun sangat deras. Mengingat semua kenanganku dengan dia, dia bagaikan malaikat yang selalu berusaha membuatku tersenyum, hatinya yang lembut berhasil menarik perhatianku.Saat sampai di rumah sakit ternyata keadaan Brian keritis, aku sangat tidak tenang, disini aku ditemani oleh mamaku, orang tua Brian akan datang sekitar 1 jam lagi, aku diizinkan masuk ke ruangan oleh dokter.
"Sayang.. ayo bangun, jangan kayak gini"
Aku menggenggam erat tangan Brian, aku tidak bisa berhenti menangis menatap laki-laki yang aku sayang ini terbaring lemah. Jangan seperti ini Brian, kamu harus bangun.
Jari Brian.. a-ada pergerakan, ya! Dia menggerakka jarinya. Aku tidak percaya, aku langsung menatap Brian, perlahan demi perlahan dia membuka matanya. Dia tersenyum ke arahku, aku sangat bahagia melihat ini. Aku memeluk dia lagi, astaga Brian akhirnya.
"Nit.. a-aku pergi ya, jangan sedih.. aku jagain kamu dari jauh kok" dia mengusap pipiku.
"Mau pergi kemana hm? Jangan kemana-mana aku ga siap kehilangan kamu, tetep disini sama aku ya aku mohon"
"Kamu mau doain aku? Kamu terus berdoa ya supaya aku bisa disini sama kamu"
Setelah mengucapkan kata itu, Brian langsung kembali merasa sesak, aku memanggil dokter dan mamaku dengan orang tua Brian mencoba menenangi aku diluar. Aku berdoa, benar-benar berdoa supaya tidak terjadi apapun kepada Brian.
Dokter tersebut keluar dari ruangan, dan mengatakan bahwa nyawa Brian tidak dapat ditolong.
Kalian tahu? Betapa sakitnya mendengar itu, orang yang kita cintai tidak lagi disini. Kami sudah berbeda dunia, terpukul sekali menerima kenyataan ini.
Aku tak percaya, aku rasa Brian masih hidup aku memutuskan untuk masuk ke dalam dan melihat Brian sudah ditutupi oleh kain tipis, aku membukanya secara perlahan..
"Innalillahi"
Lututku langsung lemas, aku jatuh di lantai, aku menangis sangat keras. Mungkin kalian bisa berkata kalau aku ini lebay, tapi ini sangat menyakitkan.
Brian sudah ditutupi kembali wajahnya oleh Mamihnya, aku dipeluk erat oleh Mamih Brian dia berkata..
"Mamih yakin kamu udah berusaha menjaga Brian, mamih ucapkan terimakasih, sekarang biarkan Brian beristirahat disana"
Semua orang pergi keluar, tapi aku tetap disamping Brian, aku masih sangat tidak yakin bahwa Brian meninggal. Aku kembali membuka kain yang menutupi wajah Brian, aku memejamkan mata dan berharap ini hanyalah mimpi burukku saja.
"Uhukk uhukk"
I-itu.. ituu s-suara batuk yang berasal dari Brian, aku langsung membuka mata dan menatap Brian yang sedang melihat ke arahku.
Aku bingung ada apa ini, aku sedikit takut kalau ini adalah hantunya Brian, aku langsung berlari keluar memberi tahu Mamih, Papih dan juga Mama. Mereka langsung masuk keruangan diikuti oleh dokter, terkejut! Benar benar terkejut, ini sangat mustahil.
Dokter kembali memeriksa keadaan Brian, dokter bilang kalau keadaan baik-baik saja dan asma yang diderita Brian sudah sembuh secara total. Ini apa? Kenapa bisa?
"Ini adalah mukjizat dari tuhan, syukurlah kau bisa sembuh Brian" ucap dokter sambil mengelus lengan Brian.
Brian menatapku, tersenyum, dan menarik tanganku kedalam pelukkannya.
"Saat tadi, aku bermimpi kalau kamu menarik tanganku sangat kuat padahal aku sudah pergi ke sebuah taman dan kamu berlari menghampiriku"
"Terimakasih sudah mau kembali ikut denganku"
Bahagia sekali, Brian sudah sembuh dan dia tidak meninggalkanku.
Selama kami menjalani masa-masa kuliah dan berkarir, kami saling menyemangati satu sama lain sampai pada akhirnya aku resmi menjadi istri dari Brian.
Terimakasih Ya Allah, aku bahagia sekali telah membangun keluarga kecil bersama Brian.
~TAMAT~
Untuk para readersku terimakasih sudah membaca, mungkin ini sedikit aneh tapi tolong beri aku saran ya hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIAN OBATKU. TAMAT✔
Teen FictionKata siapa cinta pertama itu cinta sejati? Masa SMAku sangat unik, dia mencintaiku dengan tulus dan tuhan tau itu. Maka tuhan menyembuhkan semuanya, dan mempercayai kami untuk saling membahagiakan.