Sua SMA

245 34 5
                                    

Kelas 11 atau tahun kedua di SMA adalah masa-masa yang melelahkan tapi harus dinikmati sebelum tahun terakhir. Di usia kami saat-saat seperti ini hanya ingin bersenang-senang. Entah itu berpacaran atau bertualang. Tapi tidak minoritas juga siswa kelas 11 yang cukup berambisi untuk mengejar PTN impian masing-masing. Padahal kan masih agak lama? Salah. Memang harusnya sudah disiapkan.

Aku? Berjuang tentunya. Mengikuti bimbingan belajar untuk ujian nasional dan tambahan materi. Tapi jangan kira di hari Minggu seperti sekarang ini aku belajar, atau membuka buku. Tentu saja tidak. Pagi ini membantu Ibu bereksperimen dengan resep kue.

Mas Mino? Dia berada di semester 5 kuliahnya. Katanya lagi malas pulang. Paling juga dia main sama teman-temannya di Bogor. Tanpa mengajakku lagi. ):

Saat aku sedang asik main game, ada yang menelepon. Ganggu banget serius. Dengan sedikit kesal aku menggeser tomboh hijau di layar. Iya. Siapa lagi kalau bukan Kala? Aku tidak pernah dekat sama cowok selain dia sampai detik ini, heheh.

"Halo, mas? Eh maksudnya K-Kala..?"
Iya. Saat SMA aku masih belum terbiasa memanggilnya tanpa embel-embel mas. Canggung rasanya, aku. Dianya biasa saja.

Kala tertawa sedikit, aku bisa dengar. 'Ahaha, kaku banget, sih?'

"Iya kayak kanebo kering."

'Kurang lucu, Fa. Belajar lagi ya.'
'Lagi ngapain?'

"Lagi nungguin kuenya Ibu mateng."

'Ohh kirain lagi belajar.'

"Kamu nyindir aku ya? Iya kan? Malesin."

'Beneran. Takut ngeganggu tadi mau telfon.'

"Sekarang juga ngeganggu tau."

'Yaudah. Aku matiin ya. Besok kita ketemu. Dadah!'

Tut.

"Eh, La? Ketemu gimana? Halo? Ya ampun udah dimatiin."
Ketemu gimana sih ini manusia maksudnya?

Sepanjang malam aku menunggu kabar dari Kala tapi nyatanya nihil. Dia tidak menelepon bahkan chat pun tidak ada. Dan Senin, aku baru paham maksudnya. Kampusnya datang ke sekolah ternyata. Biasa, promosi. Padahal masih kelas 11?!

Aduh. Namanya perempuan pasti sinyalnya paling kuat kalau melihat cowok-cowok ganteng apalagi dari universitas ternama. Beberapa yang datang adalah kakak kelasku di SMA dua tahun. Kala berada di tahun pertama di perkuliahannya dan dia ada di sana. Menemukanku di tengah keramaian. Tapi dia tidak tersenyum. Aku ulangi, dia tidak tersenyum melihatku. Hmm

"Wah gila kak Kalandra makin ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah gila kak Kalandra makin ganteng."

Bukan. Bukan aku yang bilang, tapi teman. Mereka tidak tau saja bilang begitu di depan siapa, eheheh. Bukan siapa-siapa sih.

ᴋᴀʟᴀ ɪᴛᴜ ㅡ Kim Seungmin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang