"Bee, buruan!"
"Ih! Kamu kesana dulu deh, aku masih mau cari pot bunga."
Jadi intinya, Kala makin cerewet. Tapi akunya makin sayang, ya dasar. Dari semalam Kala bilang ke aku kalau dia pingin punya speaker. Buat apa? Sudah jelas, tidak perlu ku jelaskan. Iya, main game biar lebih seru katanya. Aku sangat tidak masalah sebenarnya, tapi yang masalah itu kalau dia main sampai larut malam. Katanya, 'Aku puasin dulu sebelum ada Kala kecil di rumah, bee.'
>:(
Tapi yang membuat aku sedih adalah Kala kecil belum diciptakan sampai sekarang. Sudah setahun aku dan Kala bersama tapi belum ada tanda apapun dari diriku. Hampir setiap hari aku selalu mengelus perutku saat Kala kerja, berharap ada seseorang di sana. Tapi nihil.
Sampai di rumah, biasanya Kala langsung bergegas menuju zona nyamannya yaitu komputernya untuk main apalagi malam ini adalah Sabtu malam. Ternyata tidak untuk malam ini. Aku ganti baju dan naik ke ranjang tidak lupa menarik selimut. Kala pun begitu.
"Kok tumben gak main?"
Kala tidak menjawab dan meloloskan tangannya ke bagian tengkukku, membuat wajahku terbenam di lehernya. Dia mengecupku beberapa kali dengan tangannya yang tiba-tiba menyentuh perutku. Aku sedikit terkejut. "La..?"
"Bee, ini cringe tapi intinya, aku sayang kamu."
"Hey, aku juga sayang kamu, La."
Aku menyibakkan rambut Kala ke belakang dan menatap matanya lekat-lekat. Aku memperhatikan setiap sudut wajahnya, menyentuh pipinya. "La, maaf ya."
"Hush. No, gak ada yang salah sayang. Belum waktunya.", Kala menarikku lebih erat ke pelukannya.
"Apa mau coba lagi sekarang?"
"Hah? Enggak! Capek aku."
"Iya iya, gitu aja udah merah, hahah!"
•●•
"Kenapa harus aku? Kenapa gak yang lain? Kenapa harus aku, La?"
"Memang harus kamu, Fa."
"Kapan ya?"
"Nanti, sekarang belum waktunya."
"Aku pingin rumah kita rame deh, La."
"Mau minta mas Mino main ke sini?"
"Ih enggak. Aku pingin rame suara anak kita."
"Hehe iya-iya. Bentar lagi, bee."
"Btw, aku masih gak ngerti kenapa kamu manggil aku 'bee' deh."
"Soalnya kamu manis haha!"
"Hah? Gak ah! Gak masuk alasannya."
"Dibilangin juga."
"Aku emang manis kali gak usah kamu panggil gitu."
"Iya tau emang manis."
"La."
"Hmm?"
"Sama-sama terus, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴋᴀʟᴀ ɪᴛᴜ ㅡ Kim Seungmin✔
Fanfic'Kenapa harus aku? Kenapa gak yang lain?' 'Memang harus kamu, Fa.' started : Dec 2018 - March 2020 -jjemarkkim