BAB 2 : FIRST ENCOUNTER

35.6K 3K 47
                                    

Dentuman musik di club memang paling cocok dengan irama jantung Brigita ketika penat. Sudah cukup dia menjadi kucing manis di depan setiap kliennya, ada waktu baginya untuk meledakkan dirinya. Dia segera menelan minuman yang dipesankan Bella untuknya. Dan minuman itu berhasil makin membakar dirinya. Permasalahan Renawan dan Jose sungguh mengguncangnya hari ini. Keputusannya untuk menolak Renawan sebagai klien sudah pasti akan membuat Kayla naik pitam, sebenarnya Bella juga. Hanya saja Bella masih ingin memberi kesempatan Brigita untuk mempertimbangkannya lagi. Jadilah dia menjadi partner mabuk Brigita malam ini untuk melepas penatnya.

Brigita melompat dan menari sebebas-bebasnya disana. Lampu club yang berputar-putar dan tak begitu terang tak menghentikan semangatnya. Bella yang menari tak jauh darinya sengaja membiarkan Brigita menjadi gila sebentar. Dia harap, besok Brigita sudah bisa lebih tenang diajak membahas soal Renawan.

Bruuukkk

Tak sengaja tubuh Brigita menubruk seseorang di depannya. Pria tinggi besar itu menangkap kedua siku Brigita untuk menopang tubuhnya yang sempoyongan

BRIGITA

"Maaf ya Om, ketubruk!" seruku sambil mencoba menjaga keseimbanganku

Mata pria itu menatapku tajam selama sedetik. Ya aku mabuk, tapi aku tahu betul pria itu ganteng. Aku tersenyum sekilas, tapi dia tanpa berkata apa-apa kemudian berlalu. Dasar gila! Pasti dia Om-om pencari para mangsa. Ah, sudahlah Brigita! Lupakan dia, ayo kita berpesta!

Hentakan musik yang cepat membuat tubuhku terus bergoyang mengikutinya. Jose, Renawan, patah hati, PERGI KALIAN SEMUA! Sudah cukup kenangan menyakitkan itu, jangan lagi mencoba mengetes diriku yang sudah sepenuhnya bangkit. Persetan kata orang tentang aku tidak profesional!

Aku terus bergoyang dan menepis beberapa pria yang berusaha mendekatiku. Oh tidak hari ini! Aku tidak ingin tebar pesona ataupun dibutakan oleh pesona siapapun. Aku hanya butuh diriku dan kegilaanku untuk menuntaskan malam ini. 

"So, siapa yang mau naik ke panggung untuk dilelang malam ini?" teriak DJ dari panggung yang membuatku menghentikan tarianku

Bella berjalan menghampiriku. Nampaknya dia sama kurang sadarnya denganku, namun kami masih bisa mendengar dengan jelas bahwa games kesukaan kami akan dimainkan. Games membeli pria melalui lelang untuk dimiliki semalam. Eits, bukan untuk menjadi partner bercinta. Tapi untuk menjadi supir pulang kami, karena kami mabuk berat! Beberapa pria naik ke atas panggung. Astaga, dia pria tadi! Harus ku akui pria berkemeja hitam itu sangat membuatku penasaran. Ya benar, pria dan kemeja hitam adalah kelemahanku, tentu saja tergantung bentuk prianya juga! 

"Harus kita beli yang mana malam ini Git?" tanya Bella. Aku menunjuk pria yang kuinginkan. Bagiku, meskipun hanya akan mengantarku dalam keadaan mabuk aku sangat peduli fisiknya. 

"Get ready! Siap-siap bayarnya ya lo!" ujar Bella semangat

Aku memberikan hormat kepada Bella. Semua wanita bersorak ketika para pria dipamerkan, ada tiga orang. Sebagai informasi, ini adalah lelang yang gila, tapi bukan lelang biasa. Para wanita bisa memiliki pria yang ingin dimenangkan jika bisa menawar dengan kemampuan minum bir. Tentu saja para pria itu setuju dengan ketentuan itu, mereka harus bersedia menjadi milik pemenangnya. Jadi kami menawar dengan jumlah gelas bir yang sanggup kami minum, makin tinggi makin baik. Yang tidak mampu menghabiskan bir sesuai jumlah penawaran, atau muntah di tengah lelang, sudah pasti gugur. Jelas ini semua hanya untuk hiburan, jadi cukup menyenangkan bagiku.

Aku tak mau menawar pria selain dia. Bahkan di tempat kurang cahaya ini, aku bisa pastikan dia sangat hot meskipun kelihatan sudah cukup berumur. 

"Untuk dia, siapa mau membuka penawaran?" akhirnya, giliran pria itu!

"Satu!" teriak Bella mewakiliku

Git And Ran's Marriage [PINDAH PLATFORM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang