06. my promise

23 1 0
                                    

aI will keep my promise even if it has to be with my own life-prof Lee Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aI will keep my promise even if it has to be with my own life
-prof Lee Taeyong

Happy reading...


Tok tok tok!!!

"Siapa?"

"It's me, Mark Lee your friends!"

Laki laki itu tertegun saat mendengar suara seseorang yang berteriak di depan pintu depannya. Suara itu memang sangat familiar di telinganya. Tapi ia masih ragu apakah itu memang benar Mark.

Ia melangkah perlahan ke arah pintu Berwarna coklat itu dan mengintip ke luar jendela.

Menyadari jika ada orang yang sedang mengintai dirinya, Mark melambaikan tangannya ke arah laki laki itu sambil tersenyum sumringah.

Ternyata memang benar, itu adalah Mark Lee. Dengan segera ia membukakan pintu untuk laki laki itu dan mempersilahkannya untuk masuk.

Sudah lama Mark tak bertemu dengan temannya itu, terakhir kali ia bertemu kemungkinan 7 tahun yang lalu, dan itu umurnya masih begitu muda.

"Mark, it's you?"

Ia masih tak percaya dengan temannya yang dulu ia kenal masih begitu kecil kini telah menjadi orang yang dewasa. Ia tatap wajah Mark dengan teliti dan mencoba menyamakan dengan Mark yang dulu.

"Mark..." Gumamnya

"Yeah its me, Mark Lee"

Mark hanya tersenyum melihat wajah tak percaya seorang temannya yang sudah begitu ia kenal dari bangku sekolah hingga sekarang.

Perlahan Mark mendekat ke diri laki laki itu dan mendekapnya dengan erat. Ada rasa rindu di antara dua orang itu. Dan kini akhirnya mereka bisa saling melepas rindu setelah bertahun tahun tak bertemu.

"Mark, gue ga percaya jika ini lu"

Laki laki itu meneteskan air matanya terharu saat akhirnya bisa bertemu dengan orang yang selama ini yang ia sangat rindukan. Ia tak bisa berkata apa apa saat melihat wajah Mark yang sudah lama ia rindukan.

"Gue rindu Ama lu..."

Pundak laki laki itu naik turun saat memeluk orang telah lama ia rindukan selama ini. Ia tak bisa membendung air matanya hingga akhirnya cairan itu mulai turun di pipinya yang begitu putih.

"Me too..."

Suasana menjadi haru, Taeyong dan yang lainnya tak ingin membuat suasana itu menjadi hancur dan lebih memilih untuk menunggu dua sahabat itu saling melepas rindu dengan puas.

Karena tak ingin memperlambat waktu, ia melepaskan dekapannya itu dari laki laki itu dan mulai memperkenalkan yang lainnya.

"Gue mau ngenalin temen temen gue dari Seoul, ini Doyoung, dia temen kami yang berasal dari Tokyo"

Prof. LeeTaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang