07. Miss You (Dad)

25 1 0
                                    

I will be strong like you, even if I fall for the umpteenth time, I will never despair and will remain standing in my own stance, that's my promise to you, I miss you-prof Lee Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I will be strong like you, even if I fall for the umpteenth time, I will never despair and will remain standing in my own stance, that's my promise to you, I miss you
-prof Lee Taeyong

Happy reading....

"Apa China?!"

Taeyong mengangguk kecil dengan senyuman kecil yang terukir di wajahnya. Jaehyun sedikit terkejut saat Taeyong mengatakan jika ia ingin pergi ke China untuk menyelamatkan dunia.

"Emang lu tau darimana kalo tu emang obatnya?"

"Jungwoo memberi tahuku"

Jaehyun sedikit tak percaya dengan ucapan Taeyong. Ia mencoba berfikir dan mempertimbangkan ucapan Taeyong tadi.

"Lu yakin?"

Taeyong mengangguk.

"Yah, kalo ini demi kehidupan lebih baik untuk mendatang, ya mungkin kita bisa aja kesana"

Taeyong terkejut tak percaya saat Jaehyun akan mengatakan hal seperti itu. Jaehyun tak pernah mengambil sebuah keputusan secepat itu. Ia adalah orang yang sangat pintar mempertimbangkan suatu keputusan, tapi hari ini ia bukan orang seperti itu. Hari ini dirinya sedikit lebih ceria dan bersemangat dari pada hari hari sebelumnya mungkin saja ia—

Ah, sudahlah.

"Hari ini kita bakal dirumah aja ya, gue capek pengen istirahat, belakang gue encok abis balap Ama Yuta"

Yuta hanya mendecih sambil berbaring di sofa panjang yang berada di ruang tengah saat Taeyong dan Jungwoo bercakap cakap semalam.

Seluruh tubuhnya terasa begitu sakit akibat tak tidur semalaman. Pada saat mereka semua sampai dirumah Jungwoo, Yuta dan Doyoung langsung merebahkan diri mereka ke kasur dan terlelap begitu saja. Pada pagi harinya mereka berdua masih terlelap dengan tenangnya hingga melewatkan sarapan pagi.

"Kakak capek ya?"

Seorang Jisung yang baru saja turun dari tangga berjalan menghampiri seorang Park Doyoung yang sedang duduk di sofa sambil memijit belakang lehernya yang begitu sakit.

"Ga cuma kurang tidur aja"

Doyoung tersenyum kecil.

Mendengar ucapan sang kakak, Jisung berdiri tepat di belakang sofa yang di duduki Doyoung dan memegang kedua pundak sang kakak lalu memijatnya perlahan.

"Wah enak banget..."

Doyoung merasa begitu lebih rileks saat tubuhnya diurut oleh Jisung. Jisung pun senang saat mendengar suara kakaknya yang terdengar lebih nyaman dari sebelumnya.

Tak sia sia Doyoung mempunyai adik seperti Jisung. Ia begitu beruntung mempunyai adik seperti Park Jisung. Melihat perhatian Jisung membuat Doyoung semakin ingin menjaga dan melindungi Jisung.

Prof. LeeTaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang