Happy reading...
Sepasang dua bola mata terbuka sedikit demi sedikit, masih mencoba untuk beradaptasi dengan cahaya yang membuatnya tak bisa melihat sekitarnya sejenak. Suara samar membuatnya membuka kedua matanya. Sesosok gadis tengah menangis menatap dirinya yang baru bangun dengan rasa sakit di kepala yang luar biasa.
"Akhirnya kau sadar"
Suara parau itu membuat Jhonny sedikit demi sedikit tersadar apa yang baru saja terjadi. Ia tatap wajah Eunha yang terlihat begitu sendu dan pipi yang begitu basah akibat air mata yang terus turun.
Gadis berambut pendek itu membuat Jhonny terkejut saat tiba tiba dirinya dipeluk dengan Eunha yang masih menangis tersedu sedu. Gadis itu terus menangis di dalam pelukan Jhonny yang terasa begitu hangat dan nyaman.
Jhonny tatap gadis itu kasihan, ia usap kepala Eunha dengan lembut dan membalas pelukan itu agar Eunha semakin nyaman untuk membuang seluruh kesedihannya. Tanpa Jhonny ketahui, seutas senyuman kecil terkembang di wajahnya saat melihat apa yang baru saja Eunha lakukan. Sungguh menggemaskan, seperti anak kucing yang minta dipeluk.
"Aku tidak menyangka tuan Taeyong akan menjadi seperti itu..."
Suara parau itu membuat hati Jhonny semakin seperti terpukul. Ia tak bisa melihat gadis berdarah Korea itu bersedih dan menangis seperti itu. Saat melihat seperti itu, rasa di hatinya seperti ada janggal dan membuatnya ikut bersedih.
"Tenang, nona akan aman jika bersamaku"
Jhonny mencoba menenangkan gadis itu, tapi pundaknya masih naik turun menahan air mata yang sudah tak terbendung. Suara isakannya tenggelam bersama dengan wajah mungil gadis itu. Saat lumayan lama memeluk laki laki Amerika itu malah membuat Eunha semakin nyaman. Ia ingin lebih lama di dalam pelukan itu tapi Jhonny telah lebih dulu menarik dan menangkup kedua wajah mungilnya.
Air mata terus turun di wajah Eunha dan itu malah membuat Jhonny semakin gemas. Ia hapus cairan bening itu dengan jari jemari yang terlihat begitu besar di pipi halus Eunha. Gadis itu mencoba membendung air matanya tapi yang ada air mata itu terus turun hingga membuat matanya memerah dan bengkak.
"Sudahlah, nona menangis malah semakin cantik.."
Ucapan itu membuat Eunha tertegun sejenak, jantung yang tiba tiba saja berpacu dengan cepat membuat Eunha bertanya tanya apa yang baru saja terjadi dengannya. Tak lama berselang waktu, degupan itu malah semakin kencang saat wajah Jhonny dan dirinya yang hanya beberapa inci dihadapannya.
Wah
Suasana apa ini??
Eunha sudah tak bisa bernapas hanya gara gara seperti itu??
Napas yang terasa begitu hangat di wajah Eunha membuat hati gadis itu semakin berdegup dengan kencang. Isakan tadi yang hanya di dengar Jhonny kini telah sirna saat dirinya menangkup wajah gadis itu dan mendekatkannya ke wajahnya perlahan.
Tanpa sepengetahuan Eunha, sepasangan bibir telah jatuh di bibirnya yang berwarna seperti buah Peach. Jantungnya sudah terasa tak berdegup. Waktu serasa melambat saat sepasang bibir bersatu di tengah rumah yang sudah ditinggalkan oleh penghuninya.
Eunha diam ditempat dan menutup kedua matanya sembari membiarkan ciuman itu membuat dirinya terlena, diciuman pertamanya itu, Eunha tak bisa bernapas dengan benar. Sejenak saat ciuman itu berlangsung ia terpaksa harus berhenti bernapas sejenak.
Jhonny mulai menjauh dari bibir indah Eunha yang terasa bagaikan madu. Ia tersenyum kecil saat melihat wajah Eunha yang masih begitu syok dengan perilakunya yang sebenarnya sangat tak sopan. Tapi Jhonny sudah terlena dengan kecantikan seorang Eunha hingga membuatnya lupa apa hubungannya dengan Eunha.
![](https://img.wattpad.com/cover/208460994-288-k225300.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prof. LeeTaeyong
Adventure❝ seorang profesor yang gagal dalam suatu percobaan dan menimbulkan sebuah virus yang membuat para penjangkitnya menjadi seperti seorang mayat hidup dan telah menyebar ke seluruh kota Seoul ❞