Help

725 44 8
                                    

Seungri membuka matanya perlahan. Lalu mengedipkannya beberapa kali menyesuaikan cahaya lampu yang menyorot langsung ke wajahnya. Kepalanya terasa sakit berdenyut dan tenggorokannya terasa kering sekali. Ia mengedipkan matanya kembali untuk menjernihkan pandangannya yg terlihat masih buram. Setelah matanya terbuka sempurna, lalu ia teringat  kejadian sebelumnya. Seungri pun memejamkan matanya ketika mengingat kejadian yg lalu. Setelah termenung agak lama lalu ia melihat ke sekeliling. Dan ia pun sadar bahwa sekarang ini sedang terbaring di lantai dingin sebuah ruangan kosong, tidak ada satu perabotan pun, sepertinya dia berada di sebuah gudang, batinnya. Seungri mencoba bangun dari posisi tidurnya dengan ditopang oleh kedua tangannya. Setelah berada di posisi duduk, lalu ia melihat kakinya yang menekuk tidak nyaman. Perlahan ia meluruskan kakinya dengan menggunakan tangannya dan sedikit demi sedikit dia menggeser tubuhnya agar bisa bersender di dinding. Setelah berhasil mendapatkan posisi yang nyaman, Seungri menarik nafasnya dalam2 dan mengaturnya perlahan, pergerakannya barusan membuatnya seperti habis berlari. Semenjak kakinya lumpuh, Seungri memang jarang berolahraga atau melakukan aktifitas tubuh yang berat, dokter pun tidak menyarankan Seungri untuk bergerak berlebihan, mengingat tingkat cedera tulang belakang yang Seungri alami. Dia hanya diperbolehkan untuk melakukan olahraga ringan atau peregangan saja, itupun dibantu dengan Jiyong atau terapis. Apalagi kakaknya yang satu itu begitu over protektif kepada Seungri. Jadi bergerak memindahkan tubuhnya seperti itu saja membuatnya kelelahan.

Seungri melihat sekeliling gudang tersebut. Tidak terlihat kursi rodanya. Lalu dia pun menarik nafasnya dengan kasar. Bagaimana dia akan keluar dari sini tanpa kursi rodanya, batinnya. Bergerak memindahkan tubuhnya saja begitu melelahkan buatnya. Tanpa kursi rodanya merupakan hal yang mustahil untuk melarikan diri dari ruangan ini.

Seungri pun lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan lagi. Di pojok ruangan terlihat satu buah  jendela tanpa teralis dan terlihat seperti sedikit terbuka. Seungri pun tersenyum tipis lalu tak lama kemudian dia mulai mengatur badannya untuk beringsut menggunakan kedua tangannya. Seungri terlihat sedikit kesulitan menggerakan tubuh kurusnya itu. Sedikit demi sedikit badannya mulai bergerak menuju jendela. Namun baru setengah jalan, Seungri mulai kehabisan nafas dan dia pun lalu berhenti bergerak dan mengatur nafasnya terlebih dahulu. Selang beberapa menit, Seungri pun melanjutkan kembali pergerakannya. Dan sekarang dia mulai merasakan sakit di punggungnya yang tiba-tiba menyerang.

"Arghh.." Seungri mengerang perlahan. Dan membaringkan tubuhnya ke lantai.  Lalu dia menyeka keringatnya dengan tangannya. Sejenak dia mengurut kedua kakinya yang mulai terasa sakit. Terkadang Seungri pun heran, kakinya yang lumpuh dan tidak bisa merasakan apapun juga tapi dia bisa merasakan sakit di kakinya itu. Setelah agak mendingan, Seungri pun melanjutkan  kembali beringsut menuju jendela dengan perlahan.

Akhirnya sampailah dia dibawah tepi jendela dan mencoba untuk menggapai tepian tersebut. Namun berkali kali dicoba, tetap posisi tubuhnya lebih rendah dari posisi jendelanya. Malah sekarang tangannya pun terasa sakit akibat benturan2 tadi ketika menggapai jendela. Seungri pun terkulai lemas bersender di dinding sambil mengelus tangannya yang sakit.

"Andaikan kakiku berfungsi....mungkin sekarang aku sudah melompat melalui jendela itu...." Seungri berkata pelan, sambil mengatur nafasnya perlahan sambil memandang kedua kakinya yang hanya bisa terbujur kaku dan tidak bergerak.

Tidak lama lalu dia menoleh ke arah sebuah pintu yang letaknya tidak terlalu jauh dari posisinya sekarang. Tanpa berfikir panjang lagi, dia pun mulai beringsut lagi bergerak menuju pintu itu. Keringat pun mulai membasahi keningnya. Namun ketika sampai di depan pintu dan mencoba membukanya, ternyata pintunya dalam keadaan terkunci. Seungri pun terkulai dengan lemah dan kecewa. Lalu dia pun mulai menggedor pintu itu dengan keras.

"Toloooonggg!!!!! Toloooonnnngg!!!!" Seungri berteriak kencang. "Tolong buka pintunya!!!!" Seungri pun berteriak kembali. Namun tidak terdengar jawaban apapun. Berulang2 Seungri berteriak minta tolong lagi sambil menggedor pintunya dengan keras. Tapi usahanya tetap nihil. Akhirnya Seungri menyerah dan terdiam sambil mengatur nafasnya. Namun tiba2 Seungri menangis.

Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang