Perjalanan menuju lokasi penculikan Seungri terasa sangat jauh bagi Jiyong. Sejak tadi dia sudah tidak sabar. Ada saja omelan yang keluar dari mulutnya. Youngbae hanya bisa menenangkan sahabatnya itu dengan meyakinkan bahwa adiknya baik2 saja.
"Bae...kenapa mobilnya lambat sekali.."
Tanya Jiyong yang sejak tadi hanya melihat ke jalanan."Ini sudah sudah cepat Ji" jawab Youngbae tenang.
"Aku tidak bisa tenang....aku sangat khawatir dengan Seungri..." Jiyong berkata perlahan.
"Sabarlah..menurut gps kita 10 menit lagi sampat...." Seung Hyun pun ikut menenangkan Jiyong.
Jiyong menarik nafasnya dalam2. Namun entah kenapa dia belum bisa bernafas dengan lega. Dadanya masih terasa sesak dan tangannya pun gemetaran. Jiyong hanya bisa berdoa dalam hantinya supaya adiknya bisa diselamatkan.
Sementara itu Seungri yang berada di ruangan pendingin, badannya mulai menggigil perlahan. Matanya membuka lemah melihat ke sekeliling ruangan yang gelap gulita. Dia mencoba menggerakkan tangannya perlahan. Namun apa daya, dia hanya bisa menggerakkan jarinya apalagi menggerakkan tubuhnya. Suhu yang dingin mulai membekukan seluruh anggota badannya.
"Hyuuunngg...." Seungri memanggil Jiyong berbisik sambil menggigil. Perlahan air matanya jatuh disudut matanya. Betapa takutnya dia saat ini. Yang dia butuhkan adalah hyungnya. Karena Jiyonglah yang selalu menjadi penyelamat dirinya.
Seungri masih tetap di posisi yang sama terbaring di lantai yang dingin tanpa alas. Untuk merubah posisinya pun sudah tidak ada tenaga lagi. Sejak tadi kaki dan punggungnya sudah terasa sakit. Seungri mencoba lagi untuk menggerakkan tangannya untuk memeluk tubuhnya, tapi tetap saja tidak berhasil. Akhirnya dia hanya bisa pasrah dan terdiam di posisinya. Matanya pun terpejam perlahan seiring kesadarannya yang mulai menghilang.
Akhirnya mobil berhenti di sebuah gedung 5 lantai yang terlihat sudah tidak terpakai, kusam dan tidak terawat. Jiyong keluar dari mobil dengan tergesa-gesa dan langsung berlari menuju pintu gerbang gedung tersebut. Seung Hyun dan yang lainnya mengikuti di belakang.
"Sebaiknya kita berpencar, satu orang tiap lantai!!!" Teriak Jiyong. Yang lainnya pun menuruti perintah Jiyong. "Aku menuju lantai 3!!!" Entah kenapa hati Jiyong memilih lantai tersebut. Yang lainnya pun berlari menuju lantai yang berbeda.
Jiyong dengan cepat berlari menuju lantai 3. Sesampainya disana terlihat banyak ruangan berpintu. Tanpa menunggu lagi dia langsung membuka satu persatu pintu yang ada di lantai tersebut.
"Rii!!!" Jiyong berteriak memanggil adiknya. Namun tidak terdengar suara balasan dari Seungri.
Sudah tujuh kamar yang dia periksa namun hasilnya nihil. Jiyong terdiam sesaat.
"Ri...aku tau kamu pasti disini..." Jiyong berkata sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.
Tidak sengaja dia melihat belokan di ujung lorong yang terlihat gelap. Jiyong langsung berlari menuju kesana. Ketika telah sampai di ujung lorong lalu dia mengikuti belokan lorong itu dan menemukan sebuah ruangan berpintu besi yang besar. Setelah beberapa kali mencoba membuka pintu itu namun tidak membuahkan hasil, akhirnya Jiyong menelpon Youngbae untuk membantunya. Tidak lama Youngbae menuju ke lantai 3 dan terlihat Jiyong yang sedang kesulitan membuka pintu besi itu.
"Ji...sepertinya kita harus mencari alat untuk merusak kuncinya. Kita tidak mungkin mendobraknya" Youngbae berkata sambil berlari meninggalkan Jiyong.
"Cepat Bae!! aku tau adikku ada di dalam....." Jiyong terlihat tidak sabar.
Tidak lama terlihat juga Seung Hyun dan Bobby menuju lantai 3 karena pencarian di lantai lainnya tidak membuahkan hasil.
"Apakah kau menemukannya?" Tanya Seung Hyun ketika menghampiri Jiyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our World
FanfictionKeterbatasan Seungri membuat Jiyong menjadi kakak yang overprotektif. Namun buat Seungri, Jiyong adalah penyemangat hidupnya. Tanpa Jiyong, tidak mungkin dia akan bisa menjalani hidupnya. Begitupun dengan Jiyong, Seungrilah tujuan hidupnya selama in...