"lah lah gimana toh? Mau gua bersihin dahal" gumam Yeji sendirian. Ia menatap bingung orang yg tak sengaja ia tabrak itu.
Yeji mengangkat kedua bahunya tanda tak tau. Ia kembali berjalan ke arah meja teman temannya.
"lu habis ngobrol sama siapa Ji?" tanya Lia kepo. "jadi tadi gua ga sengaja nabrak orang, waktu mau gua bersihin bajunya, pergi dienya" jelas Yeji.
"karena kakak jelek kali" ujar Yuna. Yeji melihat ke arahnya dengan tatapan mautnya. Sedangkan di Yuna hanya nyengir kudanil.g
"aneh bat dah, tapi ganteng orang nya" Yeji tersenyum. Yeji tadi memang sekilas melihat wajahnya. "ganteng tapi belagu apa gunanya?" tanya Ryujin.
Yeji memasang wajah kesal, "dia ga belagu, cuma aja mungkin sifatnya dingin" kesal Yeji. "ya saja" balas Ryujin singkat.
Drtt... Drtt...
Suara getaran handphone milik Yeji menarik perhatian teman temannya. "siapa Ji?" tanya Chaeryoung. "abang gua" jawabnya lalu mengangkat telfon nya.
"iya bang ada apa?"
"DIMANA AJA LO!! GA PULANG PULANG!! GA TAU APA INI UDAH SORE, HAMPIR MALEM!!"
Yeji menjauhkan alat berbentuk persegi panjang itu dari telinganya. Telinganya berdengung mendengar teriakan abangnya di seberang sana.
"maaf bang, Yeji lupa kasih tau. Habis ini pulang kok. Lagi sama temen temen di kafe" ujar Yeji sesabar mungkin.
Hanya terdengar suara helaan napas dari seberang sana. "cepet pulang, udah mau malem"
Yeji mengiyakan lalu menutup telfonnya. "anjir dah di marah i gua anying" gerutunya.
"mampus!"
"kasian!"
"begaya ga pake ijiin!"
"kena karma..."
Bangsat cuma adek gua yg terbaik - Yeji.
•••
Hari sudah mulai gelap. Jam pun sudah menunjukkan pukul 6 malam. Namun, Yeji masih di kafe bersama teman temannya. Yeji melihat ke arah orang yg tadi tak sengaja ia tabrak.
Apa emang sifat orang nya gitu ye? Kok kayaknya beda dari temen temennya, batinnya bertanya tanya.
"Liatin apaan si Ji?!" tanya Lia sedikit teriak. Yeji yg terkejut hampir saja terjungkal dan jatuh. "allahu akbar! Kaget Li, astapir, kalem dikit napa!" teriak Yeji tak terima.
Sang empu hanya cengingisan lalu kembali mengulang pertanyaannya, "ga gua cuma heran, gua pengen bersihin bajunya, ga enak kali" jelas Yeji.
Lia menatapnya dengan jahil, "cieee yg dapet first love... " ujar Lia, diikuti oleh sorakan yg lain. Yeji menatap mereka dengan tajam, "berisik!"
"uang lu gua ganti ga? Kan tadi gua janjinya traktir" ujar Ryujin. Yeji mengambil tasnya lalu berdiri, "ga ga usah. Gua duluan" Yeji pergi meninggalkan mereka.
"lah marah kah?" berjuta juta tanda tanya yg berada di kepala Lia. "lu sih pake acara kek gitu segala" Ryujin menoyor kepala Lia keras.
"aww!! Anying, ye kan gua cuma bercanda setan!" geramnya kesal. "tau kakak itu, kasian kak Yeji" ujar Yuna kalem.
Lia hanya mendengus kesal. "WOYY YANG SITU BISA DIEM GAK?!" teriak seseorang tiba tiba.
Sontak Lia, Ryujin, Chaeryoung, dan Yuna menoleh ke arahnya. Menatap sekumpulan anak remaja seperti mereka dengan kening yg berkerut. "apaan dah?" gumam Chaeryoung.
"hilih cari masalah tu laki!" geram Ryujin. Tangannya sudah mengepal kuat.
"APANYA YG HARUS DIEM?!" balas Lia tanpa sepengetahuan yg lain. Sekarang kedua bangku mereka menjadi tontonan para pengunjung.
"MULUTNYA LAH DIEM DIKIT NAPA!! BERISIK!!" teriak lelaki itu, lagi. Ryujin yg mendengarnya murka. Ia mendekati Lelaki itu lalu....
Buakh!!
Duakh!!
Tangannya yg mengepal, menghantam muka tampan lelaki itu, dan kakinya menendang tulang kering lelaki itu.
"lu siapa cari gara gara sama gua?" tanya Ryujin menatapnya tajam. "gua berhak, lu dari tadi berisik!" jawab lelaki itu.
"LU KALO MAU BERISIK BERISIK AJA!! GA USAH GANGGU ORANG LAIN!!" teriak Ryujin murka.
"Ryujin, Ryujin udah udah" lerai Yeji tiba tiba. Entah darimana datangnya tiba tiba saja Yeji kembali masuk ke dalam kafe.
"dia ganggu gua Ji!" ketus Ryujin. Yeji menghela napas pelan, "iya gua tau, dia ganggu elu, tapi ga gini juga. Udah sana kembali" suruhnya. Ryujin pun menurut karena tak mau meladeni lelaki di depannya.
Yeji menatap mereka malu. Sepertinya lelaki itu teman dari orang yg tak sengaja ia tabrak tadi, karena sekarang orang itu berada di sekitarnya, menatapnya intens.
"maafin temen gua ya.. Dia emang anaknya mudah emosi, jadi jangan ganggu dia kalo ga mau babak belur" ujar Yeji sedikit malu.
Lelaki itu berdiri lalu mengangguk pelan. Yeji tersenyum tipis, lalu pergi berlalu menuju meja temannya tadi.
@AGTHVII
KAMU SEDANG MEMBACA
[;] Ice Boy || Choi Yeonjun
Teen FictionHwang Yeji. Gadis cantik yg sedikit barbar. Gadis yg tak pernah paham akan namanya cinta. Namun, disaat pertemuaannya dengan lelaki dingin di sebuah restoran membuat dirinya mengenal akan cinta. Ia merasa ada sesuatu yg kuat antara dirinya dan juga...