Chapter 6

382 35 0
                                    

Yeji diam. Pandangannya hanya satu, satu yaitu Pria yg seumuran dengannya. Pria yg pernah tak sengaja ia tabrak di restora. Dan Pria ini adalah teman dari lelaki yg pernah Ryujin pukuli hingga babak belur.

"Yeji?"

Yeji mengerjap. Ia melihat ke arah Appanya yg menatapnya dengan tatapan aneh. "kamu kenapa?" tanya Appanya. "ah, tidak tidak.. " jawabnya sambil menunjukkan senyum khasnya.
Pandangannya kembali lagi kepada Pria di depannya ini.

***

Setelah beberapa jam mengobrol bersama, akhirnya Yeji bisa pulang karena jam yg sudah mulai larut malam. Yeji bernafas lega.

Aku tidak salah lihat bukan? Dia.. - Yeji.

Tok.. Tok.. Tok

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Yeji. Dengan segera ia bangkit dari duduknya lalu membuka pintu kamarnya. Sedikit terkejut, Hyunjin, kakaknya berdiri di depan nya.

"Lah, bang? Dah malem. Bobok sana!" usir Yeji. Sang empu hanya menatap Yeji dengan tatapan orang yg mengantuk.

"Gua tidur sini dek, di kamar banyak nyamuk." jelasnya sambil nyelonong masuk ke kamar Yeji. "Ga ada, ga ada! Keluar! Orang kamar Yeji ga ada apa apanya kok! Aneh!" cerocos Yeji tanpa dosa.

Hyunjin menatap Yeji sebentar lalu menidurkan tubuhnya di sofa panjang dekat ranjang Yeji. "Udah diem! Katanya malem! Tidor! Ga usah nyerocos mulu tu mulut!" ujar Hyunjin kesal.

Yeji menatapnya malas. Ia berjalan sambil menghentak hentakkan kakinya ke lantai. Berbaring di ranjangnya, lalu memejamkan matanya dan ia terbang ke mimpinya.

***

Sinar matahari yg berhasil masuk ke dalam celah celah kamar Yeji membuat dirinya terbangun. Ia mengedarkan pandangannya. Tidak melihat siapapun, padahal kemarin ia tidak tidur sendirian, melainkan bersama Abangnya.

Jam menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Ia memutuskan untuk mandi. Selepas mandi, Yeji memakai seragam sekolahnya. Memakai sepatu putih lalu menyambar tas sekolahnya.

Kaki jenjangnya menuruni anak tangga rumahnya. Pandangannya tertuju pada keluarganya yg sedang duduk di kursi meja makan.

Ia merasa ada yg kurang. Dimana Abangnya itu? Kok ga ada? Ia berfikir fikir. Hingga panggilan MinHyun, Appanya mengalihkan pandangannya.

"Yeji?"

Yeji mengerjap, "Appa, dimana Bang Hyunjin?" tanya Yeji. Perasaannya mulai tidak enak. Terlihat jelas kedua orang tuanya menghela napas pelan. "Hyunjin udah pergi, sayang.. " jawab Eunbi, Eommanya.

"Pergi?" Yeji masih belum faham dengan ucapan Eommanya. Pergi kemana abangnya itu?

"Iya, Hyunjin sudah berangkat ke London pagi pagi tadi." jelas sang Appa.

Deg!

"P.. Pergi? K.. Kenapa ga pamit, Y.. Yeji?" tanyanya terbata. Bahkan matanya sudah berkaca kaca. Tega sekali kakaknya meninggalkannya tanpa pamit.

"Hyunjin ga bisa bilang sama kamu, Ji.. " ujar Eunbi melembut. "KENAPA?! KENAPA BANG HYUNJIN GA PAMIT DULU KE ADEK!!" teriak Yeji histeris. Bahkan matanya itu sudah banjir air mata.

Bisa bisanya Abangnya itu. Kenapa sangat tega? Sejahat jahat nya Yeji, ia sangat menyayangi abangnya itu.

Eunbi yg melihat putrinya menangis histeris itu mendekat. "Tenang sayang, tenang.. " ujarnya lembut mencoba menenangkan putrinya.

"TENANG?! EOMMA BILANG TENANG?! KENAPA KALIAN SEMUA JAHAT?! KENAPA?! KENAPA GA ADA YG BANGUNIN YEJI?! SELAMA INI YEJI SELALU BERSAMA SAMA ABANG HYUNJIN KETIKA EOMMA DAN APPA TIDAK BERADA DI RUMAH!!"

"DAN TEGANYA KALIAN SEMUA TIDAK ADA YG MEMBERI TAU YEJI TENTANG INI!! JAHAT!! EOMMA, APPA JAHAT SAMA YEJI!!" teriak nya histeris. Ia berlari menuju pintu utama keluarga Hwang.

@JXGOODAY

[;] Ice Boy || Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang