Kedatangan Namjoon membuat Ha-Jun tidak serewel kemarin. Banyak bergerak dan ceria. Juga mengurangi beban pekerjaan rumahnya.
Jam 9 pagi kartun kesukaan Ha-Jun tayang. Lihatlah seorang batita yang berbaring di depan TV sambil memasukkan jarinya ke mulut.
Mengucapkan hal yang tidak akan dipahami orang lain, kecuali suara tawa yang menggemaskan itu.
Mamanya--Hoseok sedang memasak untuk makan siang. Ia tidak pergi ke super market karena itu akan membutuhkan waktu agak lama. Sedangkan Ha-Jun akan bosan dan menangis di sana.
Jadi dia hanya mengolah apa yang ada di lemari pendingin.
Ia sedari tadi heran pada Namjoon. Ini hari libur. Tapi apakah Namjoon tak sesibuk biasanya. Ia sudah cukup tahu Namjoon yang sangat gila kerja.
Dan yang dia lihat sekarang, ikut duduk bersender dengan anaknya menonton kartun penguin kecil dan teman-temannya yang tinggal di kutub.
Masakannya hampir matang. Hoseok melepas celemeknya. Kembali digantung di tempat semula. Dapur pun bersih.
Sekarang tinggal menyiapkan meja makan. Namjoon yang melihat Hoseok sedang menata piring pun ikut membantu.
"Terima kasih" ucap Hoseok. Dia kembali ke dapur untuk mematikan kompor. Ayamnya sudah matang.
Ha-Jun masih tetap pada kegiatannya. Tapi kali ini rumah sedikit ribut karena Ha-Jun mengoceh dan berteriak beberapa kali, lalu tertawa.
Persis seperti sedang mengobrol.
"Ha-Jun. Tenggorokan akan sakit kalau berteriak, nak" Hoseok menghampiri anaknya untuk membersihkan saliva anaknya yang membasahi dagu mungil Ha-Jun.
Mama muda itu menarik pelan jari yang akan dimasukan lagi ke mulut anaknya, "Berhenti memasukan jarimu, nanti kau tersedak sendiri"
"Mmmaaaa ... bruuuuu"
"Hemmmmbruuuuu" Hoseok membalasnya tak kalah seru.
Tawa anaknya pecah. Lalu tangan yang sangat lembut itu menyentuh wajahnya. Dan sedikit meremat pipi sang mama.
"Aduh ... apa kau benci pada mama mu?"
Ha-Jun meninta gendong, "Uuuu ... paaa ..." menunjuk-nunjuk papanya yang sedang duduk di meja makan sendirian. Menonton mama dan anaknya.
Ya Ampun, dia dilupakan.
"Namjoon, makanlah lebih dulu"
"Ha-Jun bisa duduk dengan ku, makanlah dengan baik. Sini nak sama papa"
Dengan senang hati Ha-Jun bersama ayahnya duduk diatas lengan kuat papanya. Selagi papanya makan bayi itu cuma diam. Menyenderkan kepalanya di bahu dan leher hangat papanya.
Hoseok tersenyum. Dia kembali mengingat-ingat alasan konyol mereka untuk berpisah. Meski sudah punya anak mereka tetap bercerai. Hoseok jadi ingin tertawa kalau ingat itu.
Tapi iaa sudah sangat bersyukur. Namjoon sangat perhatian pada anaknya. Kewajiban sebagai ayah masih di pegang tanggung jawabnya dengan baik oleh Namjoon.
Hoseok sangat bahagia dengan keadaannya sekarang bersama anaknya.
Tiba-tiba handphone berbunyi, itu milik Hoseok. Sebuah panggilan masuk dari Junmyeon atau Suho. Seorang yang sering dipanggil paman.
"Halo?"
"Hoseok apakah aku menganggu?"
Dia memandang Namjoon yang sedang makan dan Ha-Jum yang sedang bermain sedang kerah baju papanya itu.
"T-tidak, ada apa?"
"Aku bisa kan kerumahmu? Ada membawakan sesuatu untuk Ha-Jun dan dua box ayam untuk makan. Bagaimana?"
"Bisa. Datang saja"
Mendengar suara keributan Suho menanyakannya lagi.
"Ha-Jun sepertinya sangat senang. Apakah disana ada ibumu?"
"Bukan, dia ... dia ayah kandungnya Ha-Jun"
"Oh, apakah aku mengganggu?"
"Tidak, kau bisa datang kerumah"
"Oke. Aku segera kesana"
Sambungan terputus. Dia kembali ke meja makan, melanjutkan makannya. Namjoon yang sudah selesai makan pun menemani Hoseok sambil jaga buah hatinya yang entah mengapa lebih aktif dari biasanya. Seperti tak kenal lelah.
"Siapa yang menelefon mu?"
"Teman. Dia bilang akan bertamu kesini"
"Apa aku harus pulang?"
"Tidak perlu. Lihat Ha-Jun jadi merengut"
Namjoom pun melihat ekspresi anaknya saat dia mengatakan pulang. Seperti tahu apa artinya anak itu terlihat sedih.
"Papa tidak akan pulang, little bear"
- - - - - - - - - - -
Ting tong!
"Ya, sebentar!"
"Hai, Hoseok? Dimana Ha-Jun?"
"Ada. Sedang bermain dengan ayahnya"
Mereka masuk kerumah. Menuju ruang tengah.
Suho datang membawa banyak bawaan. Dia sudah sangat penasaran dari dulu siapa mantan suami Hoseok itu.
Dan hari ini dia akan tau hari ini.
"Ha-Jun? Dimana papamu?"
Hoseok tak melihat Namjoon dimana-mana. Apakah dia sedang ke toilet. Ya, mungkin saja.
"Halo, Ha-Jun. Paman datang!"
Ha-Jun tersenyum dan menepuk karpet bulu yang lembut itu.
"Mana ayahnya Ha-Jun?"
"Dia--- oh itu dia!"
"Namjoon!?"
"Junmyeon??"
"Kalian saling kenal???"
"Bruuuuuuuuuuuu......aaaaaa!"
_________
Aduh aduh aduh..
Sorry for typo (s)
Terima kasih sudah membaca dan vote nya🌙🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗺𝗶𝘀𝘀𝗶𝗻𝗴 𝘆𝗼𝘂 | 𝗻𝗮𝗺𝘀𝗲𝗼𝗸
Fanfiction⌸ ─ when my mom and my dad miss each other. ᤷ ៶ ៸ missing you; ՚ m-preg ՚ hoseok as a single parent and teacher in kindergarten ՚ cute little baby kim hajun ՚ namjon as a father and successful entrepreneur ՚ and other cast