11. Home Alone

1.5K 172 38
                                    

Hoseok terbangun di pagi harinya. Dia malah tertidur karena menangisi handphonenya yang hancur kemarin. Masih kesal dengan kejadian itu, memang dia sadar kalau itu hanya kecelakaan, dan tidak sengaja.

Dan dia pikir harus menikmati liburan natal ini sebagai waktu berkumpul dengan ibu dan putranya. Mungkin membuat kue atau cookies bersama itu kegiatan menyenangkan.

Hoseok bangkit untuk membuka tirai, hawa dingin menembus kaca menyapanya. Masih terlihat sedikit gelap di jam tujuh pagi. Kemudian Hoseok harus mandi walaupun sangat dingin, karena dia harus mengurus anaknya.

Selesai mandi Hoseok keluar kamar setelah membersihkan tempat tidurnya. Dengan sweater agar dingin tak terlalu membuatnya menggigil lalu memeriksa penghangat dirumahnya. Mengecek Ha-Jun untuk memastikan bahwa dia tetap merasa hangat.

Saat dia melangkah melewati kamar tamu yang pintunya sedikit terbuka dan suara Ha-Jun yang menghiasinya. Apa ibunya tidur di kamar tamu. Tapi saat dia melihat kamar ibunya di sebelah kamarnya itu masih tertutup rapat.

"Ha-Jun?" Hoseok memanggil nama anaknya lirih.

Dengan siapa Ha-Jun bermain? Ibunya belum bangun. Hoseok yang khawatir pun langsung masuk ke kamar tamu.

"Ha-Jun?"

Dia hanya menemukan anaknya yang terlentang sambil menggenggam mainan. Menjaga tubuh anaknya dengan bantal bayi disemua sisi.

"Kenapa ada di sini?"

Hoseok naik ke ranjang, duduk bersila didepan anaknya, tangan hangatnya menyentuh kaki Ha-Jun memijatnya sedikit untuk menghangatkan kaki putranya.

"Pa..Pa...."

Hoseok menemani Ha-Jun bermain dan berbicara dengan bahasa bayi. Tangan anaknya menunjuk pintu kamar mandi. Lalu, suara shower terdengar.

Ada yang sedang mandi didalam. Tapi siapa, sedangkan Ha-Jun mengatakan pa dan pa.

Penasaran tapi Hosek abaikan. Ia tetap bermain dengan anaknya. Harum bayi memang sangat menyegarkan. Hoseok mencondongkan tubuhnya diatas tubuh anaknya dengan tangan menopang berat badannya.

"Lucu sekali pipimu~~"

Menggelitiki Ha-Jun dengan hidungnya selalu berhasil membuat Ha-Jun tertawa. Menciumi pipi anaknya dengan sayang. Terlalu sibuk dengan Ha-Jun, si dunianya. Sampai tak tau kalau ada seseorang yang baru keluar dari kamar mandi melihatnya dari belakang, diam mematung.























Ada seeorang membangunkan Namjoon dengan merangkak keatas tubuhnya. Dengan hati-hati Namjoon memegangi tubuh mungil yang sudah berani menganggu ayahnya tidur setelah semalam Namjoon yang berusaha menidurkan anaknya, karena rewel saat bersama nenek. Sedangkan Hoseok yang melupakan anaknya karena kecelakaan kecil yang membuatnya marah besar.

Jadilah Namjoon mencoba menuidurkan si penganggu kecilnya ini.

"Kenapa? Kamu ingin mama?"

Ha-Jun tetap berusaha merangkak diatas tubuhnya. Kemudian Namjoon mengangkat anaknya agak terbaring diatas perutnya.

"Apa Ha-Jun merasa dingin? Dingin??"

Tangan anaknya mulai menyentuh wajahnya, tepatnya rahang dan dagunya. Karena dia belum bercukur jadi membuat sedikit geli hingga tertawa senang.

"Ayo, ayo tidur disini. Papa mau mandi, jangan menangis oke?"

Namjoon menagmbil bantal bayi Ha-Jun untuk menjaga agar anaknya tidak kemana-mana. Dia menata dengan cukup baik. Kemudia memberikan mainan kepada anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗺𝗶𝘀𝘀𝗶𝗻𝗴 𝘆𝗼𝘂 | 𝗻𝗮𝗺𝘀𝗲𝗼𝗸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang