4. Another Thing

1.1K 157 7
                                    

"Kemana kita akan makan siang?" Hoseok membuka suara setelah sekian lama diam. Jari tangannya sibuk dimainkan Ha-Jun di pangkuannya. Sedangkan tangan lainnya menyuapi kue yang khusus untuk bayi dengan tekstur mudah hancur.

"Kau ini tak sabaran sekali, tunggu kita hampir sampai" Suho menimpali. Tertawa kecil sebelumnya karena Hoseok yang tadinya menolak tapi sekarang malah tak sabaran.

"Ya ya ya"

"Ha-Jun, mau lagi rotinya?"

"Buu..."

"Ha-jun menggemaskan" ujar Suho sambil melirik Ha-Jun.

"Ya, karena aku ibunya" celetuk Hoseok sombong.

"Ah, aku tak dengar sedang duduk" lalu dihadiahi tatapan garang dari Hoseok.

"Heol! Seperti itu saja marah. Cepat tua kau" tangannya menyentuh dahi Hoseok yang mengerut.

"Pa..pa.."

"Ha-Jun mau apa?" Hoseok bertanya kepada anaknya entah anaknya paham atau tidak.

Tangan mungil Ha-Jun terus menggapai angin. Mulut penuh remahan rotinya dibersihkan dengan tisu basah. Lalu Ha-Jun di minumi agar tidak cegukan. Hoseok sangat tidak bisa melihat Ha-Jun cegukan, itu membuat wajah Ha-Jun memerah.

"Sudah sampai!" Seru Suho.

"Yeay! Sudah sampai!" Hoseok, apa dia sedang ber-aegyo? Tidak ingat sudah punya anak ya?

"Kajja Ha-Jun!"

"Wuuu" Ha-Jun memekik senang karena badannya dibawa ke udara oleh bundanya.

"Ha-Jun mau digendong paman tidak?" Suho mencoba merayu Ha-jun. Namun, Hoseok terkekeh karena tingkah anaknya, Ha-Jun yang diajak untuk digendong Suho malah membenamkan wajahnya ke pundah bundanya.

"Itulah yang terjadi jika kau berkata sesuatu yang membuat ibunya kesal" ucap Hoseok. Mereka masuk ke dalam restoran, tidak banyak pengunjung. Dan Hoseok terpana dengan interior didalamnya. Sangat mewah.

"Kenapa selalu mengajak ku ke restoran dengan harga air mineral yang sama dengan harga 1 mangkuk penuh jjajjangmyeon?" Gumam Hoseok didekat Suho.

"Hehe" Suho cuma tertawa kaku.

"Ayo makan Ha-Jun. Buat paman Suho bangkrut agar dia tidak bisa ajak kita ke restoran yang sangat mewah untuk sekali makan" bisik Hoseok yang jelas-jelas tedengar oleh Suho.

"Coba saja" tawa Suho.

"Ne! Ha-Jun fighting!"







___________

Hari semakin sore, tapi Jisoo masih setia menunggu Namjoon bekerja di ruangannya. Tapi saat ini Jisoo sedang berada di toko kue. Ia ingin membeli beberapa kue, sudah lama sejak ia terakhir memakannya. Tak peduli dengan dietnya.

Ia membawa nampan untuk membawa kue. Jisoo terus berjalan dan berhenti sejenak untuk memelih kue. Aroma toko kue ini sangat harum, itu alasan mengapa ia sangat ingin bisa membuat kue sendiri. Tapi, dirinya tidak bakat dalam urusan dapur dan memasak.

"Apa yang harus aku beli?"

Terus berputar diotaknya pertanyaan yang sama itu. Dan tiba-tiba ia mendengar ocehan bayi yang menurutnya lucu itu. Ternyata itu berada di belakangnya. Seorang pria manis dengan anak kecil digendongannya.

Lalu Jisoo mendekat ke arah pria dan anak kecil itu. "Hi? Siapa namamu?" Jisoo menyapa anak itu denagan senyum berbinarnya.

"Hi, nona. Namanya Ha-Jun umurnya baru akan memasuki tahun ke 2"

𝗺𝗶𝘀𝘀𝗶𝗻𝗴 𝘆𝗼𝘂 | 𝗻𝗮𝗺𝘀𝗲𝗼𝗸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang