15 menit berlalu kini keluarga mira sudah datang. tetapi mira masih setia memejamkan matanya diranjang yang berwarna baby green itu, dan jangan lupakan jarum suntik serta selang infus yang setia menemani mira yang tak sadarkan diri
"kok bisa kayak gini?! kalo lo gak suka sama dia gak usah deketin!" bentak mila yang masih dalam mode ngototnya menyalahkan zio sebagai pelaku penyebab mira koma, "oke ini salah gue gak bisa jagain dia pas nyebrang" zio merasa sangat bersalah sekarang
Orang tua mereka tak habis fikir dengan zio dan mila yang dulunya dekat bagaikan saudara, sekarang jauh bagaikan matahari. "sudah sudah, jika kaoian berantem trus. tak bisa menyelesaikan masalah" ujar mamah mila
Tap...Tap...Tap... terdengar suara langkah kaki dokter semakin dekat ke ruangan "permisi, saya ingin mengumumkan berita yang sangat penting" ucap dokter yang baru saja masuk kedalam ruangan, "mira mengidap penyakit jantung dari usia dini, tapi mungkin kalian... bahkan mira sendiri tak menyadari. jadi sekarang, mira butuh donor jantung" jelas sang dokter
dokter menghembuskan nafasnya kasar "kami akan mencoba mencari pendonor, dan kami akan melakukan yang terbaik" lanjutnya setelah itu dokter pamit keluar karena ada suster yang meminta bantuannya
"sampai kapan kamu terlelap dalam tidur, sayang?" ucap zio pelan dengan memegang tangan mungil milik mira. seperti tak bernyawa, mira tak merespon. mungkin ia lelah dengan beban dunia, ia ingin tidur lebih lama. itu saja, tapi takutnya... dia tak bisa terbangun karena terlalu nyaman disana
Keluarga mira yang disana hanya bisa melihat dengan tangis yang tak terhenti
3 hari kemudian
dokter datang dengan gembiranya, yang lain pun bingung "buk, pak, ada kabar baik dan buruk" ujar dokter sambil membawa setumpuk berkas berkas. "apa kabar baiknya dan apa kabar buruknya?" tanya mamah mewakili"kabar baiknya mira mendapat donor dan kabar buruknya..... nanti kalian tau sendiri" jawab dokter sedikit menjeda pembicaraannya. "baiklah, tak apa yang penting mira sembuh" ucap sang papah, kedua orang tuanya tertawa senang mendengar kabar itu
Mila senang juga melihat orang tuanya kembali tersenyum dan senang karena kembarannya mendapat donor 'tapi, mana zio? seharusnya ia disini mendengar ini semua. pasti dia akan senang, dimanakah dia sekarang?' batin mila
"bolehkah kami mengetahui si pendonor?" tanya sang papah yang sangat bersyukur "mohon maaf, tapi si pendonor merahasiakannya" jawab dokter seadanya. "baiklah, padahal kamu ingin mengucapkan terima kasih yang sangat banyak" ucap papah dan mamah bersamaan
Dokter hanya tersenyum "kalau begitu kapan operasinya?" tanya mamah yang sudah tak sabar "besok, pukul 9 pagi tunggu saja di ruangan no. 5" suruh dokter, ketiganya mengangguk lalu sang papah menarik pulang mamah dan mila
@rumah
21 : 30"mah pah mila pengen ngomong sesuatu" ucap mila yang memohon "apa sih? besok mira operasi loh. tidur sana" ucap mamahnya yang mungkin sudah mengantuk "owh... oke" ucap mila yang langsung memasuki kamarnya 'takutnya gak bisa ngomong besok' gumam mila
Daripada diam tak jelas mending mila mengechat daniel
@milaaa.badgirl
niel... udh tdr?
gue mau minta maaf
masih marah ya?
tenang, gue bakal pergiini salam terakhir
readDaniel pun merasa aneh dengan perubahan sikap Mila, mungkin dia hanya ingin mencari perhatian. pikirnya,
Setelah mila menghubungi daniel ia mematikan gadgetnya "mungkin dunia tak mengharapkan kehadiran ku" rintih mila berserta tangisan yang menemani tidurnya hingga ia terlelap sampai pagi
Keesokan Harinya
mila berangkat lebih pagi entah kemana "mah pah aku pergi dulu yaa, lama kayaknya. kalo mira udah bangun aku titip salam" ucap mila yang setelahnya dicaci maki oleh kedua orang tuanya "kamu itu, mira mau operasi kamu malah pergi, udah sana!" ujar sang mamah seperti mengusir mila"mah pah, aku minta maaf buat segalanya. aku pergi sedikit lama, permisi" balas mila sedikit meringis yang akhirnya pergi menuju tempat yang ditujunya
@rumah sakit
"apa anda yakin?" tanya dokter memastikan karena ini taruhannya nyawa "sudah" akhirnya pun operasi dilakukan dengan lancarMIRA POV
Mira sedang berada di tanah yang luas nan sejuk, ia menetap disini selama 2 bulan sesuai komanya. dia disini bersama neneknya yang meninggal saat mira berusia 12 tahun. saat ini dia bersama neneknya sedang duduk di ayunan menatap sekelilingnya banyak orang yang memakai pakaian berwarna putih seperti neneknya dan ada beberapa orang yang berpakaian berwarna seperti mira
"oh iya, nenek mau tanya. kok kamu bisa ada disini? ini kan tempat yang hanya orang meninggal atau terlelap (koma)" tanya sang nenek sembari mengusap lembut surai hitam milik cucunya ini "gak tau nek mira mau disini aja sama nenek" jawab mira dengan senyum yang..... sukit diartikan
Sang nenek hanya tersenyum "belum saatnya kamu disini, ada saatnya kamu disini bersama nenek dan keluarga mu yang lain... tapi bukan sekarang" ujar nenek sambil memeluk mira
Betapa terkejutnya saat mila berjalan santai kearahnya, neneknya pun sama terkejutnya "loh? mil? kok lo ada disini?" tanya mira yang melihat kedatangan mila "pulang, masih banyak yang butuh lo. mereka setia nungguin lo koma sampai sekarang" ucap mila panjang lebar
"gue koma? gue kira gue udh mati" balas mira dengan santai nya lalu mendapat jitakan dari mila " sembarangan kalo ngomong, kalo bajunya masih berwarna artinya koma kalo bajunya udh putih berarti udh resmi disini. kayak gue" jelas mila, ya memang sekarang mila memakai drees putih yang membuatnya sangat cantik. andai... yang lain nelihat
"berarti lo...."
"ya, gue donorin jantung gue buat lo. dan karena itu lo harus balik" ujar mila disertai senyuman tulus
Mila rasanya ingin mengumpat dirinya sendiri karena ceroboh saat melintas jakan raya "udh gosah nangis, nanti ada waktunya lo kesini untuk selamanya, disana ada yang berjuang demi dapetin lo" masih sempat sempatnya mila menggoda mira disaat seperti ini
Kemudian mira memeluk mila dan neneknya sangat erat dan dengan terpaksa mila mendorong mira ke cahaya agar ia tersadar dari komanya. "sorry for all, i will miss you my sister" lanjutnya
Semua orang senang melihat mira tersadar "mira... akhirnya lo terbangun" ucap zio dengan gembira
tapi.... zio ngilu hatinya saat mira berucap...
"aku siapa? lo siapa? gue ada dimana?"
jeng jeng jeng
vommentnya jangan lupaa
makin banyak kan konfliknya
kan gw udh bilang
makaseeeh

KAMU SEDANG MEMBACA
different [end]
RomanceMira laurentia dan Mila laurentina adalah kembar yang seiras, hanya saja Mila yang sangat nakal dan Mira yang sering menjadi topik pembicaraan karena sikapnya yang baik dan ramah. karena sikap Mila yang sangat nakal dia dijodohkan oleh seseorang yan...