rencana 💯

17 2 0
                                        

"lo, ikut gue ke universitas. dideket sana ada banyak bar" ucap zio pada daniel dan mengangguk

"lo paham kan? maksud gue?" tanya zio dan kedua kalinya daniel mengangguk

"usahain kebentur doang, mobil gue jangan sampai lecet" tutur zio

"siappp serahkan pada gue" ucap daniel enteng














- 🥀-

skip pulang kampus

"laura, gue ada acara nih. lu pulang bareng daniel ya?" ucap zio

"kayak pernah denger" gumamnya

"gapapa kan?" zio mengulangi pertanyaannya

laura sempat berpikir, lalu mengiyakan dia percaya kalau Daniel adalah orang yang baik

lalu zio menelpon seseorang, sepertinya itu daniel

"lo tunggu sini aja ya, bentar lagi dia dateng" pamit zio kemudian melesat pergi

tak lama kemudian orang yang dimaksud datang ke arahnya, tampaknya daniel membawa mobil milik zio

"laura kan?" tanya daniel sedikit ngelindur, sangat tercium aroma alcohol

"iya, lo gapapa nyetir sambil mabuk?" tanya laura to the point

"ga ga gapapa kk kok" jawabnya santai

oke, laura masuk duduk di bangku sebelah daniel. jadi kalau ada apa apa dia bisa mengontrol

awalnya sih biasa saja, sampai akhirnya dia menabrak pohon karena tak bisa mengontrol diri

lalu warga mengerumuni dan membawa kerumah sakit

salah satu warga menelpon papah dan mamah laura, karena hp laura saja yang selamat. hp Daniel sudah hancur berkeping keping

orang tuanya yang mendapat kabar itu dengan sigap pergi ke rumah sakit yang dimaksud

bersama Zio



- 🥀 -



laura side

gue buka mata gue perlahan, gue melihat ada zio, mamah, dan papah sedang larut dengan kehawatiran

mereka terkejut saat gue membuka mata

sebelum mereka berkata gue lebih dulu menyela

"aku kembali, aku ingat semuanya" tamgis gue pecah saat gue berbicara seperti itu

disamping gue, ada daniel yang diperban di bagian kepala

"aku kangen" pertama gue peluk mamah dan papah gue secara bersamaan

dan kedua, orang yang paling gue sayangin di dunia selain orang tua gue. dia adalah Zio

"akhirnya lo kembali" tangisnya, gue usap punggungnya agar tangisnya mereda

"iya"

"jangan tinggalin gue lagi" dia mencium punggung telapak tangan gue

"gak akan" jawab gue pasti






different [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang