"Jihoon, apa yang kamu lakukan dirumahku?"
ㅤ
"HㅡHyung..."
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ#4
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ"Aㅡaku tidak melakukan apapun!"
ㅤ
Sebelum Seongwu sempat melihat apa yang Jihoon ambil, Jihoon langsung menyembunyikan dokumen-dokumen penting itu dibelakang punggungnya, lalu mengambil satu lembar diatara dokumen yang dia ambil tadi dan berharap bisa menjadi penyelamatnya.
ㅤ
"Aku mau mengambil ini!"
ㅤ
Sebuah sertifikat milik Jihoon yang entah bagaimana bisa terselip diantara surat-surat tanah dan rumah milik Jihoon dan surat nikah milik Jihoon. Seongwu yang melihat sertifikat yang ditunjukkan oleh Jihoon hanya mengangguk pelan tanpa ada rasa curiga pada Jihoon.
ㅤ
"Dari mana kamu tau kalau aku yang menyimpan sertifikatmu?"
ㅤ
"DaㅡDaniel yang memberi tahu ini padaku."
ㅤ
Seongwu menyipitkan matanya sejenak, namun kemudian ekspresinya kembali terlihat santai.
ㅤ
"Jadi kamu datang jauh-jauh ke rumahku hanya untuk mengambil itu? Kamu bisa meminta aku untuk mengantarnya ke rumahmu."
ㅤ
"Ahㅡ iya! Aku harus membawa sertifikat ini besok. Aku tau kamu belum pulang kerja, oleh karena itu aku berinisiatif untuk mengambilnya langsung ke rumahmu."
ㅤ
Seongwu menganggukkan kepala tanda mengerti sambil menggantung jas yang dia kenakan hari ini di lemari bajunya dengan rapih. Terlihat tidak ada kecurigaan pada Jihoon sama sekali.
ㅤ
"Oh begitu. Ah, kamu sudah jauh-jauh datang ke rumahku. Ada baiknya kita makan malam bersama terlebih dahulu?"
ㅤ
Jihoon langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat setelah mendengar tawaran dari Seongwu.
ㅤ
"Tidak perlu, Hyung! Aku sudah makan malam. Lagi pula aku harus segera kembali ke rumahku. Aku pamit, Hyung!"
ㅤ
Tanpa menunggu jawaban dari Seongwu, Jihoon segera berlari keluar dari kamar Seongwu, yang justru malah menimbulkan tatapan curiga dimata Seongwu. Seongwu mengambil handphone yang berada di saku celananya lalu menghubungi kontak Daniel.
ㅤ
"Daniel, kenapa kamu memberi tahu Jihoon kalau dokumen-dokumen penting miliknya ada dirumahku? Aku pikir kita bisa bekerja sama?"
ㅤ
ㅤ
ㅤ+++
ㅤ
ㅤ
ㅤSetelah Jihoon tiba dirumah, Jihoon hanya bisa diam terkaku melihat surat nikah yang diambilnya dari rumah Seongwu tadi, tertulis dua nama.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤPark Jihoon dan Kim Jaehwan.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤJaehwan yang baru saja keluar dari kamarnya tampak heran melihat Jihoon yang hanya duduk di sofa dengan tatapan mata kosong. Jaehwan menghampiri Jihoon untuk memastikan Jihoon baik-baik saja.
ㅤ
"Jihoon, kamu baik-baik saㅡ"
ㅤ
Perkataan Jaehwan terhenti saat melihat surat-surat yang terletak diatas meja Jihoon. Surat-surat yang Jaehwan pikir sudah hilang atau mungkin terbakar karena kecelakaan yang dialaminya.
ㅤ
"Jihoon..."
ㅤ
"Jaehwan, kita ini apa?"
ㅤ
Jaehwan diam, menegang saat Jihoon mulai bertanya. Jaehwan menundukkan kepala menghindari tatapan serius JIhoon yang sedang menunggu jawaban dari Jaehwan. Menimbang apakah harus mengatakan yang sesungguhnya pada Jihoon atau tidak.
"Kenapa kamu, Daniel, dan Seongwoo Hyung menyembunyikan ini dariku?"
To Be Continued
Masih ada yang nunggu ff ini kah?
Maaf chapter ini pendek dulu, sisanya mau aku pake buat cerita episode terakhir soalnya. Nanti yang #5 itu episode terakhir. Dikit banget ya chapternya? Hehe, iya, aku memang sengaja rencanain ff ini tuh emang pendek dari awal.
Sambil nunggu episode terakhir, ayo tebak-tebakan dulu kira-kira ada apa diantara Jaehwan, Daniel, sama Seongwoo?
KAMU SEDANG MEMBACA
[ WINKKING ] Amnesia
Fanfiction"Entah apa yang terjadi sebelumnya, temanku tidak menceritakan apa-apa padaku. Tiba-tiba saja, aku terbangun di sebuah rumah sakit tanpa mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Dan saat aku pulang ke rumah, aku menemukan hantu!" - Jihoon Park.