"Kalau kamu masih hidup, berarti kamu selama ini sedang koma?"
"Bisa dibilang begitu."
"Kalau begitu saat ini kamu sedang berada disalah satu rumah sakit disini kan?"
"Mungkin."
"Tapi bagaimana bisa kita mencari kamu yang sedang koma? Tidak mungkin kita menanyakan seluruh rumah sakit di Seoul 'kan?"
Jaehwan menganggukkan kepalanya setuju, karena memang cara itu akan sangat melelahkan, karena rumah sakit di Seoul ini ada sangat banyak. Lalu, keduanya terdiam memikirkan cara untuk menemukan dimana Jaehwan sedang terbaring koma saat ini. Dan tiba-tiba saja sebuah ide muncul di otak Jaehwan.
"Jihoon."
"Apa?"
"Kamu ingat nama rumah sakit tempat kamu dirawat saat kamu koma waktu itu?"
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ#9
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤJihoon berjalan memasuki sebuah rumah sakit, bersama dengan Jaehwan yang tidak dapat dilihat orang lain. Jihoon dan Jaehwan diam beberapa saat sambil memandang interior lobby rumah sakit tersebut.
"Ini rumah sakit tempat kamu dirawat waktu itu?"
"Iya."
"Kalau gitu, ayo tanyakan sekarang."
Jihoon menoleh pada Jaehwan lalu menganggukkan kepalanya. Setelah itu Jihoon berjalan menuju meja informasi di rumah sakit tersebut, diikuti oleh Jaehwan dibelakangnya.
"Permisi."
"Iya? Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin bertanya...apakah dirumah sakit ini ada pasien bernama Kim Jaehwan?"
"Kim Jaehwan? Biar saya cari di data kami terlebih dahulu ya."
Sementara perawat yang menjaga meja informasi itu mencari data tentang Jaehwan, Jihoon menunggu dengan perasaan sedikit tegang sambil sesekali melirik Jaehwan. Jihoon langsung terlihat sangat antusias saat perawar tersebut mengalihkan pandangannya kembali pada Jihoon.
"Maaf, tapi kita tidak memiliki pasien bernama Kim Jaehwan di rumah sakit ini."
Ekspresi Jihoon tampak terlihat kecewa setelah mendapatkan jawaban dari perawat tersebut. Jihoon dan Jaehwan kembali duduk di kursi ruang tunggu sambil memikirkan rencana lain untuk menemukan dimana Jaehwan.
"Kamu tidak disini."
"Itu aneh, kita mengalami kecelakaan bersama, tapi kenapa aku tidak dirawat di rumah sakit yang sama?"
"Aku juga bertanya-tanya."
Tidak lama kemudian, seorang perawat laki-laki yang kebetulan melewati ruang tunggu rumah sakit tersebut tidak sengaja melihat Jihoon yang sedang duduk di kursi ruang tunggu dengan ekspresi wajah muram. Perawat itu mendekati Jihoon perlahan.
"Jihoon?"
Jihoon menolehkan pandangannya pada sumber suara yang sangat dikenalnya. Jihoon membulatkan mata saat melihat perawat tersebut.
"Oh, perawat Bae?"
Jihoon memang sangat mengenal perawat tersebut. Perawat tersebut adalah perawat yang bertugas merawat Jihoon selama berada dirumah sakit ini, dari awal semenjak Jihoon dibawa oleh ambulance. Meskipun Jihoon sempat mengalami koma, tapi semenjak Jihoon sadar dan menjalani proses pemulihan, Jihoon mulai dekat dengan Jinyoung.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini? Saudaramu ada yang sakit?"
"Bukan, aku kesini untuk mencari seseorang..."
"Mencari seseorang? Siapa?"
Jihoon tahu, kalau Jinyoung sudah merawat Jihoon semenjak dibawa oleh ambulance sampai Jihoon pulih sepenuhnya, tapi Jihoon agak ragu untuk menanyakan mengenai Jaehwan pada Jinyoung. Jihoon tidak yakin Jinyoung tahu mengenai Jaehwan. Tapi di sisi lain, Jaehwan terus mendorong Jihoon untuk menanyakannya pada Jinyoung.
"Tanyakan saja, siapa tahu kita bisa mendapat jawaban dari dia!"
Jihoon menganggukkan kepalanya sekilas untuk menjawab Jaehwan lalu menarik nafas dalam sebelum Jihoon bertanya pada Jinyoung.
"Perawat Bae, apa kamu tahu Kim Jaehwan?"
Jinyoung tampak diam sebentar untuk mengingat-ngingat nama Kim Jaehwan dalam ingatannya. Dan satu ingatan muncul di memorinya.
"Kim Jaehwan yang aku tahu hanya pasien yang dibawa bersamaan denganmu saat pertama kali kamu diantar ke rumah sakit ini dengan ambulance."
"Iya! Itu Kim Jaehwan yang aku cari! Dia dibawa ke rumah sakit ini bersama aku juga 'kan? Tapi kenapa dia tidak dirawat di rumah sakit ini?'
"Ah, itu...sebulan semenjak pasien Kim Jaehwan dirawat, keadaannya tidak memberikan kemajuan apapun, justru keadaannya malah semakin menurun. Akhirnya atas perserujuan dari pihak keluarga, kami memutuskan untuk memindahkan pasien Kim Jaehwan ke rumah sakit lain."
"Dimana?"
"Aku tidak begitu ingat, tapi yang jelas orang tuanya memutuskan untuk membawa pasien Kim Jaehwan ke Amerika."
"AMERIKA?!"
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ+++
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤJihoon dan Jaehwan sama-sama berbaring di rumput taman belakang rumah sakit yang mereka kunjungi. Jihoon yang pusing dengan informasi yang baru saja dia dapat dari rumah sakit mengenai rumah sakit tempat Jaehwan berada sekarang terpaksa harus mendinginkan kepalanya dengan sebungkus es krim yang belum dia buka, bahkan mungkin sudah meleleh duluan di dalam.
"Apa aku harus pergi ke Amerika?"
Jaehwan yang sedang berbaring disebelahnya menoleh pada Jihoon setelah mendengar pertanyaan Jihoon.
"Kamu? Bukankah itu akan membuat Daniel dan Seongwu curiga kalau mereka tahu kamu pergi ke Amerika?"
"Lalu bagaimana? Kamu bisa terbang sendiri ke Amerika tidak? Kamu hantu 'kan? Tidak perlu paspor untuk menaiki pesawat dan terbang ke Amerika 'kan?"
"Kalau bisa, mungkin hantu dari film horror Indonesia yang mirip guling bewarna putih itu sudah menyebar sampai sini."
Jihoon tertawa kecil mendengar jawaban Jaehwan yang terdengar seperti gurauan, walau sebetulnya Jaehwan tidak sepenuhnya sedang bergurau.
"Punya ide agar aku bisa pergi ke Amerika tanpa diketahui oleh Daniel dan Seongwu?"
"Hmm..."
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤTo Be Continued
ㅤ
ㅤ
ㅤ:((

KAMU SEDANG MEMBACA
[ WINKKING ] Amnesia
Fanfiction"Entah apa yang terjadi sebelumnya, temanku tidak menceritakan apa-apa padaku. Tiba-tiba saja, aku terbangun di sebuah rumah sakit tanpa mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Dan saat aku pulang ke rumah, aku menemukan hantu!" - Jihoon Park.