"Jaehwan, bisakah kamu melepaskan Jihoon untukku?"
Jaehwan menatap Seongwoo dengan tatapan serius sambil memainkan sebuah cincin yang tersemat di jari manis tangan kirinya. Seongwoo, yang sedang menatap Jaehwan juga dengan tatapan serius itu menunggu jawaban Jaehwan.
"Tidak bisa. Aku dan Jihoon sudah bertunangan, dan besok aku dan dia akan menikah."
Jaehwan tidak mau membuang waktunya untuk membicarakan hal ini. Jaehwan segera meraih tas ransel yang memang dibawanya sejak tadi, lalu bangkit berdiri bersiap meninggalkan meja tersebut. Namun Seongwoo meraih tangan Jaehwan dan menahan Jaehwan sebelum Jaehwan mengambil langkah.
"Aku sudah memintanya baik-baik padamu, tapi karena kamu tidak mau mengalah, kamu tidak akan selamat."
Jaehwan menepis tangan Daniel dan menatap Daniel dengan tatapan penuh emosi. Ini bukan kali pertama Seongwoo meminta Jaehwan mengakhiri hubungannya dengan Jihoon, dan sekarang kesabaran Jaehwan sudah habis.
"Aku tidak peduli."
Jaehwan meninggalkan Seongwoo di tempat itu, tanpa menyadari kalau saat ini Seongwoo sedang melihat kepergian Jaehwan dengan tatapan mata tajam.
#5
Di depan pintu masuk sebuah gereja, terlihat ramai sekali dengan orang-orang yang sedang bersuka cita menyambut resminya Jihoon dan Jaehwan yang baru saja melangsungkah pernikahan mereka hari ini. Sementara dari kejauhan, Seongwoo melihat keduanya dengan tatapan tidak suka.
"Daniel, kamu bisa mendengarku?"
Seongwoo menghubungi Daniel yang sedang berada disisi lain masih sambil mengawasi Jihoon dan Jaehwan untuk mengawasi kondisi disana.
"Iya. Kapan aku bisa melakukannya?"
"Tunggu aba-aba dariku. Kita harus menunggu Jaehwan dan Jihoon masuk ke dalam mobil pernikahan mereka, lalu kita jalankan aksinya."
"Baiklah."
"Ingat, usahakan jangan salah sasaran. Kita membunuh Jaehwan, tidak dengan Jihoon."
"Akan aku usahakan."
Setelah berbincang dengan para tamu undangan, Jihoon dan Jaehwan masuk ke dalam mobil pernikahan mereka. Mobil BNW berwarna putih dengan hiasan bunga-bunga cantik diatasnya. Setelah Jaehwan menyalakan mesin mobilnya dan mulai menjalankan mobil tersebut, Seongwoo langsung memberikan aba-aba pada Daniel.
"Daniel, sekarang!"
Disisi lain, Daniel sudah menunggu datangnya mobil Jihoon dan Jaehwan setelah mendengar aba-aba dari Jaehwan. Tidak perlu menunggu lama, Daniel dapat melihat mobil itu melaju dengan pelan didepannya. Daniel memanfaatkan kesempatan ini dan langsung menyalakan mesin truk yang dia bawa sejak tadi dengan kecepatan tinggi mengarah langsung pada mobil JIhoon dan Jaehwan.
BRAK!!
Setelah memastikan kalau rencana berhasil ㅡJihoon mengalami luka yang tidak terlalu parah, seperti Jaehwanㅡ Daniel segera menjalankan truk itu untuk menghindar dari tempat tersebut sebelum orang-orang datang melihatnya.
flashback off
Jihoon terdiam setelah mendengar cerita Jaehwan. Sedikit tidak percaya karena selama ini justru yang Jihoon curigai menyimpan suatu rahasia itu adalah Daniel, namun ternyata pusat kejadian ini semua adalah Seongwoo.
"Kita harus melaporkan perbuatan mereka pada pihak berwajib. Ini tidak bisa dibiarkan."
"Kita punya bukti apa? Tidak ada saksi mata disana. Kamu tidak bisa menggunakan aku sebagai saksi, hanya kamu yang bisa melihat aku disini."
Jihoon terdiam, benar apa yang dikatakan Jaehwan. Untuk bisa melaporkan perbuatan mereka Jihoon harus mengumpulkan bukti kuat terlebih dahulu. Namun, karena masalahnya sekarang adalah tidak adanya saksi mata, itu membuat Jihoon bingung bagaimana cara membuat orang-orang percaya akan perkataannya. Jihoon memijat kepalanya yang terasa pusing karena banyak hal yang baru saja dia dapatkan secara tiba-tiba ini. Sampai akhirnya tiba-tiba saja sebuah ide muncul dikepalanya.
"Jaehwan, kamu bisa menyentuh barang atau tidak?"
"Tidak tahu, selama ini aku hanya menerima keadaan sebagai hantu. Aku tidak tahu kalau aku bisa menyentuh sesuatu atau tidak."
"Coba dulu! Pegang tanganku, usahakan untuk dapat memegangnya!"
Jaehwan tidak mengerti apa yang Jihoon rencanakan, namun Jaehwan tetap menuruti perintah Jihoon. Jaehwan mencoba meraih tangan Jihoon yang sudah terulur padanya. Satu, dua, tiga kali mencoba, Jaehwan tetap gagal dan terus menembus tangan Jihoon.
"Sepertinya tidak bisa."
"Jangan langsung menyerah, coba lagi."
Jaehwan menghela nafas, lalu berusaha untuk mengumpulkan seluruh tenaganya dan memfokuskan perhatiannya pada tangan Jihoon, dan dengan ajaibnya Jaehwan bisa menggenggam tangan Jihoon. Jihoon sendiri ikut terkejut saat merasakan genggaman tangan Jaehwan. Jihoon tersenyum senang.
"Aku punya rencana!"
TO BE CONTINUED
Dor! Hayoloh kaget gak? Enaknya dilanjut nggak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
[ WINKKING ] Amnesia
Fiksi Penggemar"Entah apa yang terjadi sebelumnya, temanku tidak menceritakan apa-apa padaku. Tiba-tiba saja, aku terbangun di sebuah rumah sakit tanpa mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Dan saat aku pulang ke rumah, aku menemukan hantu!" - Jihoon Park.