"Aku menyimpan cincin seperti ini, milikmu."
"Dimana?"
"Kamarku."
Jihoon membulatkan mata saat mendengar jawaban Seongwu. Jaehwan masin berada dikamarnya. Memang Seongwu tidak bisa melihat Jaehwan, namun Seongwu masih bisa melihat handphone nya. Seongwu pasti akan shock melihat handphone nya melayang-layang diudara.
"Hyung, tidak usaㅡ"
Terlambat. Seongwu sudah melangkah lebih dulu menaiki tangga, dengan terpaksa Jihoon mengikuti Seongwu dari belakang.
'Gawat, apakah Jaehwan masih berada didalam sana? Apa yang harus aku lakukan?'
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ#7
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤSeongwu membuka pintunya lalu masuk kedalam sana, diikuti Jihoon dari belakang. Sebelum masuk, Jihoon sempat mengintip kedalam. Jihoon bernafas lega karena tampaknya Jaehwan sudah tidak berada disana, Jaehwan sudah mengikuti instruksi dengan baik.
"Jihoon."
Suara Seongwu mengembalikan kesadaran Jihoon dari lamunannya. Seongwu memberikan cincin yang mirip dengan yang dimiliki oleh Jaehwan.
"Ini milikmu. Maaf aku menyembunyikannya."
Jihoon menerima cincin itu dari Seongwu lalu memperhatikan cincin itu dengan tatapan sendu.
"Apa alasanmu menyembunyikan ini dariku, hyung? Kenapa kamu dan Daniel hyung menyembunyikan ini dariku?"
"Lebih baik kamu tanyakan pada Daniel. Dia yang memulai semua ini."
Jihoon terdiam. Jihoon teringat, handphone Seongwu yang diambilnya masih belum cukup untuk menjadi barang bukti yang bisa dia pakai untuk melaporkan. Dia juga memerlukan bukti dari Daniel.
ㅤ
Setelah berbincang sebentar bersama Seongwu, Jihoon pamit dari rumah Seongwu. Didapatinya Jaehwan yang sudah menunggu didepan pagar rumah Seongwu.
"Apa ini sudah cukup?"
"Ada yang masih kita perlukan lagi."
"Apa itu?"
"Kita bicarakan dirumah kita nanti. Kita pulang dulu yuk?"
Jihoon berjalan mendahului Jaehwan, berjalan kaki menuju rumahnya, tidak menyadari kalau saat ini wajah Jaehwan sudah memerah saat Jihoon mengatakan kata 'rumah kita'.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ+++
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ"Sepertinya ada yang masih harus kita selidiki dari Daniel."
"Daniel?"
"Iya, Seongwu bilang dia yang memulai semua ini."
Jaehwan terdiam, sambil membaca kembali history chat Seongwu dengan Daniel yang masih dia buka sampai sekarang.
"Daniel menyukaimu..."
"Apa?"
Perlahan, Jaehwan memberikan handphone Seongwu pada Jihoon. Jihoon menerimanya dan membaca isi history chat yang ditunjukkan di layar handphone Seongwu. Jihoon membulatkan mata tidak percaya dengan apa yang dia baca disana.
"Tidak mungkin, Daniel tidak pernah menunjukkan tanda kalau dia menyukaiku setelah aku tersadar? Bukankah harusnya dia sudah merebut aku darimu?"
"Sepertinya kita harus menemukan bukti kalau Daniel menyukaimu..."
"Bagaimana caranya...?"
Jaehwan menggelengkan kepalanya, Jaehwan juga tidak tahu bagaimana. Sebetulnya, Jaehwan menemukan sebuah ide, namun hati kecil Jaehwan seperti ditusuk oleh jarum ketika membayangkan Jihoon bertemu dengan Daniel.
"Jihoon."
"Iya?"
"Bagaimana kalau kamu meminta Daniel untuk menyewa paranormal untuk mengusir aku dari dunia ini? Usahakan Daniel juga ikut untuk mengawasi, jadi kamu bisa memanfaatkan waktu untuk mencari bukti di rumah Daniel."
"Lalu kamu akan menghilang?"
"Iya..."
"Tidak!"
Jihoon menolak dengan tegas, lalu bangkit berdiri meninggalkan Jaehwan yang masih menundukkan kepalanya.
"... Cepat atau lambat aku pasti akan pergi dari dunia ini kok."
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤTO BE CONTINUED
Maaf pendek ya. Sebetulnya aku bikin sampai 1000 kata, tapi aku bagi dua untuk next episode karena ku rasa lebih baik dibagi seperti itu sih supaya alurnya nggak terkesan buru-buru. Tunggu episode 8 ya! 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
[ WINKKING ] Amnesia
Fanfiction"Entah apa yang terjadi sebelumnya, temanku tidak menceritakan apa-apa padaku. Tiba-tiba saja, aku terbangun di sebuah rumah sakit tanpa mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Dan saat aku pulang ke rumah, aku menemukan hantu!" - Jihoon Park.