End/BL - TATTOO [ Terjemahan ]

Bab 9

Lu Xiaobei tidak berbicara omong kosong. Dia sudah bertahun-tahun berada di sekitar Zhou Zui. Dia kenal orang ini.  Orang dengan mata yang panjang dapat mengetahui bahwa dia tertarik pada Zhou Zui, dan Xiao Ke juga tidak punya niat untuk menutupinya. Sebenarnya ada banyak orang seperti ini. Klien yang datang ke toko tato terkadang berpikir bahwa Zhou Zui akan terlibat untuk sementara waktu. Tap tidak ada yang terjadi.

Xiao Ke tidak menyebalkan dan mengerti banyak hal dengan baik. Ketika dia datang, dia tidak banyak bicara dan tidak mengganggu mereka.  Orang berpendidikan memang berbeda, Lu Xiaobei belum banyak mendengar tentang hal itu, tetapi dia hanya berbicara beberapa kali dan dia merasa orang ini sangat berpendidikan.

Kemudian Xiao Ke datang beberapa kali, biasanya dia datang pada akhir pekan, dan tidak membuat janji setiap kali di muka. Datang kapan pun dia mau, terlepas dari apakah Zhou Zui ada atau tidak. Katakan saja beberapa kata kepadanya, dan untuk Lu Xiaobei dan Xu Lin ketika dia datang. Xu Lin adalah seorang gadis kecil dengan manikur di aula depan. Dia cukup baik untuk bertemu Xiao Ke dan bersedia mengobrol dengannya.

Seiring waktu, Xiao Ke menjadi akrab dengan mereka, dan beberapa seniman tato lain juga bertemu dengannya, kecuali beberapa seniman yang baru-baru ini belajar di luar negeri, mereka tidak akan kembali sampai tahun depan. Dua komputer di toko itu adalah milik Lu Xiaobei dan pria lain yang pergi ke luar negeri, Xiao Ke mengira salah satunya adalah Zhou Zui.

Lu Xiaobei tersenyum dan berkata, "Lupakan saja. Kakakku seperti dewa besar. Dia bahkan tidak benar-benar memeriksa teleponnya, apalagi bermain game."

Pada saat itu, Xiao Ke melirik Zhou Zui. Zhou Zui sedang mentato seseorang di kursi belakang. Itu seluruh lengan, jadi butuh banyak waktu.

Xiao Ke bertanya pada Lu Xiaobei, "Lalu apa yang biasanya dia lakukan?"

"Hanya bertato, menggambar, dan lakukan sesuatu ketika kamu bebas." Lu Xiaobei mengangkat pandangannya dari layar ponsel, memandang Xiao Xiao sejenak, dan tersenyum miring, "Atau mengirim pengejarnya pergi."

Xiao Ke menertawakan kata-katanya. Alisnya terangkat dengan bercanda. "Bagaimana dia mengusir mereka?"

"Dengan mengabaikan mereka." Lu Xiaobei menatap teleponnya lagi, tetapi wajahnya masih tersenyum. "Dia akan bersembunyi dengan duduk dan menggambar, dan dia tidak akan melanjutkan pembicaraan ketika orang lain berbicara."

Xiao Ke dapat mendengar bahwa Lu Xiaobei memberitahunya, tapi itu bukan masalah serius. Xiao Ke masih tertawa. Dia sangat akrab dengan Lu Xiaobei. Anak ini kadang-kadang sangat lucu. Xiao Ke tahu bahwa Zhou Zui kadang-kadang tampaknya menghindarinya. Dia tidak memasukkan apa pun di dalam hatinya dan terus berbicara dengan Lu Xiaobei. 

Mengejar seseorang, itu tidak akan menyenangkan jika berhasil begitu Anda mulai. Tidak ada perasaan puas. Guru Xiao sudah siap secara mental untuk perang jangka panjang. Dia bertekad untuk berhasil menyusul orang ini.

Xiao Ke tidak mengatakan sepatah kata pun kepada Zhou Zui hari itu, Zhou Zui telah bertato dan tidak banyak bergerak. Kakak lelaki bertato itu telah tidur beberapa kali. Dan Zhou Zui masih memiliki postur yang sama. Xiao Ke melihat dan dapat merasakan punggungnya hampir kaku dan lehernya sakit.

"Apakah kalian selalu seperti ini?" Xiao Ke bertanya pada Lu Xiaobei. "Menundukkan kepala sepanjang hari?"

Lu Xiaobei terkekeh. "Ada apa sepanjang hari? Terkadang pekerjaan besar memakan waktu lebih dari belasan jam. Setelah selesai, semua tulang di tubuh Anda retak dan patah. Sialan itu terdengar seperti tengkorakmu akan hancur berantakan."

Alis Xiao Ke berkerut dan dia menggelengkan kepalanya. "Itu tidak akan berhasil."

"Khawatir tentang kakak besar saya?" Lu Xiaobei menatapnya. Dia tertawa dan berkata, "Kamu tidak perlu khawatir. Kakak besar saya tidak terburu-buru dengan pekerjaannya dan hanya bekerja paling banyak delapan jam. Setelah bekerja, dia juga memiliki ahli tulang profesional yang meluruskan kembali tulangnya dan memijatnya. Tulang-tulangnya berada dalam kondisi terbaik dari kita semua."