CERITA PENDEK

110 32 55
                                    

Hallo guys! Ini bukan bagian dari 'prologue', cerita pendek ini hanya sebagian dari potongan cerita.

🍃🍃🍃

  "Sesil!! berhenti Sil! Jangan lo lakuin itu lagi,taro cutter itu! gue mohon! kalau menurut lo, hidup lo gak berguna, tapi buat gue lo itu berarti banyak--"

  "LO GAK TAU BETAPA HANCUR DAN MUAKNYA GUE DENGAN SEMUA INI!" Dariel yang sedari tadi menatap cemas pun bergeming, dan mendekati Sesil dengan perlahan seraya berniat mengambil cutter, yang ada tepat di atas urat nadi tangan gadis berseragam SMA itu.

  Laki-laki itupun segera mengambil cutter itu dan melemparkannya, lalu memeluk Sesil yang sedang menangis terisak-isak. Sesilpun tersungkur memeluk kembali Dariel, "tutup telinga lo, kita lalui sama-sama!" ucap Dariel menyeka air mata Sesil. Percobaan bunuh diri yang di lakukan Sesil setelah berulang kali, membuat Dariel yang mengantarkan Sesil pulang dari sekolah tak kuasa membiarkannya sendiri di dalam rumah.

  Dariel yang sedari tadi memeluk Sesil di kamar mandipun, kemudian menggendong Sesil ke atas kasur dan membaringkannya. "Minum dulu, Sil!" Wanita itu malah menyingkirkan pelan segelas air yang diberi oleh Dariel.

  "Apa gue pantes hidup,Dariel?. Semua orang menyudutkan gue, membenci gue, mereka bahkan menganggap gue ini wanita kotor!" Sesilpun tertunduk, melanjutkan tangisannya.

  "Lo salah! lo itu sangat pantes buat hidup, gue janji sama lo gue bakal buktiin ke seluruh dunia bahwa kita gak sekotor dan sebejad apa yang mereka pikir!" jawab Dariel, mencoba kuat dan tegar di hadapan Sesil seraya mengelus rambut panjang Sesil. Brakkk.... Pintu kamarpun terbuka dengan kencangnya.

  "Anak kurang ajar!! Ngapain kamu ada di kamar anak saya? gak cukup buat anak saya rusak dan di permalukan, Hah?" ucap Birma, seraya berjalan lalu merengkuh kerah baju Dariel yang saat itu sedang duduk di atas kasur bersampingan dengan Sesil. Darielpun berdiri dengan spontan.

  "Papa, Dariel gak salah pa! Yang ada dalam video itu bukan kita, pa!" ujar Sesil sembari mencoba meraih jas biru tua yang di kenakan laki-laki paruh baya tersebut.

  "Jelas-jelas itu kamu dan anak keparat ini! Hal gak sepantasnya kalian lakukan sebagai anak SMA! Emang mama kamu, dari dulu gak pernah becus ngurus anak! Dasar, anak gak tau diri, malu-maluin keluarga!" Dariel bergeming menatap wajah Birma, papa dari Sesil yang saat itu sedang meluapkan amarahnya.

  Plakkk... tamparan keraspun di layangkan kepada Dariel sambil tidak melepaskan kerah baju Dariel. "Anak tengil, kurang ajar!!"Hidung Darielpun mengeluarkan darah, sambil menatap tajam kearah Birma, Darielpun mengusap darah di hidungnya. "PAPA! TOLONG DENGERIN SESIL,SES--"

  "Om, kalau om bersikeras. Oke, saya akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi! Saya akan menikahi Sesil"

--------

DARK FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang