PART#01 THE TIME TO 'MABAL'

107 32 68
                                    

"Jangan nyoba ngusik, kalau lagi asik"

-Dariel Edric-

  Sinar Fajar mulai terlihat begitu benderang menembus dinding kaca sekolah. Senin pagi, di temani hiruk-pikuk kegaduhan siswa-siswi SMA Galesha. Sesil yang baru saja datang, berjalan di lorong sekolah di temani dengan Elmaya dan Nabella teman satu kelasnya. Mereka terkenal sebagai 'GENK' di sekolah, padahal mereka sendiri tidak pernah mengakui kalau mereka adalah genk, satu sekolah menyebutnya genk cewek-cewek tajir. Sejak masuk SMA mereka selalu satu kelas. Teman satu genk Sesil bukan cuma Elmaya dan Nabella saja, tapi Fera juga merupakan teman dekat dari Sesil.

  Merekapun berjalan di lorong sekolah bagai Putri di ikuti dengan dayang-dayangnya tapi tiba-tiba, brakkk... siswa laki-laki menabrak bahu Sesil dari belakang.

  "WOY! Liat-liat kalo jalan, pake mata!" sentak Sesil.

  "Sorry, Sil!" ucap siswa tersebut seraya pergi meninggalkan Sesil dan Genknya dengan terburu-buru.

  "Ada yang berantem!"

  "Ada yang berantem!" Teriak siswa berlarian menuju parkiran sekolah. Sesil dan Nabella terkejut mendengar semuanya berteriak secara tiba-tiba, Elmaya yang penasaranpun menarik tangan satu siswa yang ikut berlarian.

  "Mau kemana lo?, Siapa yang berantem?" ujar Elmaya dengan wajah yang penasaran.

  "Ke parkiran El!, Katanya Zaki berantem di sana"

  "APAH? ZAKI?" ucap Nabella terkaget-kaget seraya menarik tangan Sesil yang sedang heran dan ikut berlari mengikuti siswa yang gaduh.

  "Santai Bella! Kenapa jadi lo yang panik sih?"

  "Ayo cepetan, Sil! Zaki kan pacar lo gimana, sih?"

  "Ihh, Sesil , Bella tunggu gue!!"

----

  "ANJ--" dengan marahnya, seorang pria hendak memukul Zaki dengan tangan kosong.

  "STOP!!, Dariel?!" teriak Sesil, yang melihat Zaki bersender di tembok, sedang di pukuli Dariel. Semua orang yang menyuraki, padangan mereka seketika tertuju ke Sesil yang berjalan ke arah Zaki dan Dariel.

  Darielpun berhenti memukul Zaki, dan menoleh ke belakang melihat Sesil yang ada di sekolah pada saat itu, dengan tidak melepaskan kerah baju Zaki yang di raih dengan satu tangannya. Belum tepat Sesil mendekat, Zaki yang melihat peluangpun memukul balik Dariel hingga terjatuh ke tanah berumput.

  Dengan rasa terbebas Zakipun menghampiri Sesil, tapi Sesil malah berlari menolong Dariel yang saat itu terjatuh dengan hidungnya yang berdarah.

  "Sial!" gerutu Dariel seraya menepis darah dari hidungnya yang terjatuh di tangannya.

  "Dariel, lo gak apa-apa?"

  "Santai,Luka kecil doang kok!". Dariel pun berdiri, sorot matanya menatap tajam ke arah laki-laki berambut mowhak yang barusan memukulnya.

  "Kamu apa-apaan nolongin dia?!" sentak Zaki seraya merengkuh pundak Sesil dengan satu tangannya.

  "Kamu yang apa-apaan?! Dia udah berenti pukulin kamu, kenapa kamu pukul dia lagi, hah?"

  "OKE, KALO KAMU YANG ADA DI POSISI AKU GIMANA? PIKIR, SIL!"

  Sesil pun bergeming memandang Zaki yang saat itu juga babak belur, dengan sedikit luka di bibir bawahnya."Maksud aku gak gitu! kamu--"

DARK FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang