PART5# TEMAN MAKANNYA TEMAN

72 14 39
                                    

"Katanya mendukung, tapi kok nikung? Otak lo kesandung?"

-Elmaya Rubie-


Kringggg..........
Bel istirahat terdengar begitu lantang memenuhi seluruh sudut sekolah. Menandakan waktunya para murid untuk bubar dari kelas menuju ke kantin untuk jajan. Tidak sedikit dari mereka juga yang tinggal di dalam kelas hanya untuk belajar atau mengerjakan PR.

Dariel yang sudah terlanjur janji terhadap kakaknya, segera pergi ke kantin mencari Sesil karena ia tidak tahu ruang kelas Sesil dan juga sambil membeli makanan karena perutnya yang belum terisi sarapan sejak pagi tadi.

"Bu nasi uduk satu! Makan di sini aja." setelah nasi uduk yang ia pesan sudah dibuatkan ia duduk di warung kantin, tidak peduli banyak orang di sana matanya terus fokus mencari Sesil. Sampai ia terkejut karena ada yang memegang bahunya dari belakang. Ia menoleh dan ternyata itu Farhan, temannya ketika ia masih duduk dikelas 10, yang memiliki kesamaan sebagai penikmat bolos sekolah.

"Woy, lo ngapain di sini? Lirik-lirik orang kaya mau ngepet." tanya Farhan seraya duduk di samping Dariel secara tiba-tiba.

"Gue lagi nyari cewek, namanya Sesil. Lo tau gak?"

"Tau lah! Tumben cewek dicari-cari biasanya lo yang dicari cewek hahaha." timpal Farhan sambil memakan kerupuk yang ada di piring makanan Dariel.

"Kali ini kasusnya beda, bro! Lo tau kan dia kelas apaan?" tanya Dariel seraya memakan nasi uduknya.

Farhan mengerutkan dahinya, "Si Sesil kan pacarnya si Zaki yang temen satu kelas gue, Riel. Ngapain lo cari cewek orang?"

"Ada perlu gue bukan macem-macem. Kelas apa, sih?" ia melanjutkan suapan makannya.

"Sebelas IPS dua kalo gak salah."

"Oke makasih, Han. Lo abisin aja nasi uduk gue masih banyak, mau nambah bilang aja gue yang bayar!" Dariel berdiri hendak bergegas pergi.

"Hahaha makasih, bro! Buru-buru amat." Farhan menggelengkan kepalanya.

Setelah mendapatkan informasi itu Dariel segara menghampiri kelas Sesil dengan langkah kakinya begitu cepat merasa tidak sabar menemui gadis yang akan ia ajak date sore nanti. Ia juga takut jika Sesil menolak ajakannya, mau bilang apa nanti terhadap Rein abangnya itu.

Ia menatap terus ke arah atas pintu membaca nama ruang kelas bertulisan kapital sambil mencari kelas Sesil. Kini ia tiba di ruang kelas depan koridor yang tidak lain adalah kelas 11 IPS 2 tertera di atas pintu.

Dariel tersenyum di depan kelas itu, merasa senang seperti menemukan sesuatu yang berharga. Ia pun masuk tanpa melihat ada seseorang di balik pintu yang hendak keluar.

Brukkk...

Gadis yang ada di belakang pintu itu terjatuh, kepalanya terbentur pintu yang baru saja dibuka oleh Dariel, "Aduh, kalo buka pintu liat-liat, beg--" gadis itu menatap Dariel dengan sinis dahinya berkerut, "Dariel?"

"Eh, sorry gak sengaja gue kira gak ada orang. Lo gak apa-apa? Sini gue bantuin! Lagian ngapain kelas pake ditutup ini jam istirahat." ujar Dariel sambil menyodorkan tangannya membantu gadis itu berdiri.

"Lo ngapain di sini?" tanya gadis itu yang tidak lain adalah Nabella.

"Nyari Sesil."

Mendengar perkataan Dariel, Ia mendelik. Kenapa Sesil terus yang ditanya yang dipedulikan juga Sesil terus heran sama semua orang, ujar gadis itu di dalam hati membuat ia terdiam.

DARK FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang