-24 : Susah melupakan-

3.8K 168 3
                                    

"Semakin kucoba untuk melupakanmu semakin diriku merindukan sosok dirimu"
.
.
KOMEN DONG, BIAR SEMANGAT UP!

Nathan sekarang sedang mengusap mukanya gusar. Dengan tatapan lirih yg tersirat didalam nya, menandakan lelaki itu sekarang tengah terjerat frustasi.

Sudah berkali kali nathan untuk tidak memikirkan kejadian sore tadi namun memori kejadian itu kerap melintas dibenak nya. Membuat nya kerap merasa bersalah sekarang.

Bagaimana raut wajah resha yg sudah terpampang jelas menampakan wajahnya yg lirih dengan mata yg sudah berkaca kaca. Resha menangis, menangis karna dirinya.

Arghhhhh! Betapa bodohnya nathan mengatakan bahwa resha harus menjauh darinya dan bersikap tidak pernah kenal dengan nya. Lelaki itu sebenarnya benci mengatakan kalimat itu.

Ketika dirinya masih mencintai resha sampai sekarang. Bodoh! Bodoh! Nathan memang lelaki yg bodoh! Ia membenci dirinya mengucapkan kalimat keramat itu!

Nathan menghempaskan tubuhnya dikasur miliknya. Menatap langit langit kamarnya, sesekali ia memejamkan matanya. Serumit ini kah kehidupan nya? Pikirnya.

"Kenapa gue bisa sebodoh itu. Kenapa gue bilang kalo dia harus menjauh dari gue? Arghhhhh! Bodoh! Gue bodoh!" Kesal nya sambil menjambak rambut nya frutasi

"Apa mungkin gue harus benar benar ngejauh dari lo sha? Sesuai ucapan gue? Tapi apakah gue bisa? Disaat ketika bertemu setiap hari disekolah?" tanya nya pada dirinya sendiri

Nathan menghelangkan nafas "Apa lo bakal jauhin gue sesuai ucapan gue ke lo sha? Huft..gue bingung harus apa. Rasanya gue pengen peluk lo sekarang" gumam nya sambil memejamkan matanya

"Kenapa gue jadi aneh gini sih cuma gara gara perempuan. Tapi kenapa perempuan itu mesti lo sih sha? Kenapa mesti lo? Rasanya...cobaan gue untuk dapetin lo itu banyak banget" ujar nathan

👑👑👑


"Sha, Tungguin gue dong. Buru buru amat sih jalan nya!" teriak laras yg berusaha mengejar resha yg tiba tiba pergi

Resha tidak peduli. Ia tetap jalan dengan langkah yg lebar dan cepat, Gadis itu tidak ingin bertemu dengan nya. Hatinya masih terpukul atas kejadian kemarin sore.

"Sha! Elah pelan pelan jalan nya. Lo kira kaki gue kaya mobil balap apah, cepet kilat" cerocos laras yg berusaha menyamai dirinya dengan resha

Laras pun mencekal tangan resha. Membuat gadis itu berhenti, laras pun menarik bahu resha agar menghadap dirinya.

"Lo kenapa sih? Pergi gitu ajah. Mana jalan lo cepet lagi. Lo kenapa? Cerita sama gue" ketus laras menatap resha meminta penjelasan

Resha tidak menjawab. Gadis itu hanya menundukan kepalanya, menggigit bibir bawahnya dengan mata yg sudah memanas karna mengingat kejadian kemarin.

Laras pun mengangkat kepala resha, ia pun menangkup kedua pipi resha. Memandang resha yg tampak ingin menangis.

"Sha, lo kenapa? Kenapa nangis?" tanya laras dengan nada yg melembut sekarang

Ya, sekarang resha meneteskan air mata. Jarang jarang resha menangis secara tiba tiba. Tapi mengapa resha sekarang menangis dengan alasan yg tidak jelas? Pikir laras.

"Cerita sama gue ya. Lo kenapa? Sini sini duduk, biar lo lebih enakan cerita nya" kata laras sambil mendudukan resha di kursi panjang halaman sekolah

"Sekarang lo cerita ke gue. Kenapa lo nangis? Kenapa lo tiba tiba pergi gitu ajah? Dan kenapa lo akhir akhir ini banyak ngelamun" ujar laras

Resha pun tiba tiba mengeluarkan isakan kecil membuat laras terpengarah dibuat olehnya.

"Sha? Lo kenapa? Cerita sama gue, jangan nangis gini!" kata laras yg sedikit panik

Resha pun menghapus air matanya. Ia pun menatap laras "Nathan ras nathan, hiks hiks.." ucap resha kembali menangis membuat laras lagi lagi tidak mengerti

"Iya..nathan Kenapa? Dia apain lo? Jawab sha" Geram laras

"Nathan..dia kemarin sore ngajak gue ketemuan. Terus dia bilang..kalo gue harus ngejauh dari dia ras terus dia bilang anggap gue gak pernah kenal sama dia lagi. Hiks hiks.." jelas resha yg menangis pilu

Laras pun membelakakan matanya ketika nathan lah yg menyebabkan sahabat nya ini sejak kemarin berdiam diri? Kurang ajar! Umpat laras.

"Kurang ajar si nathan. Biarin sha, biar gue labrak tuh orang. Sekalian gue gampar muka nya, gak habis pikir gue sama dia. Bisa bisa nya dia ngomong gitu, soalnya dia itu kan..." ucap laras menggantung membuat resha menghapus air matanya lagi

"Itu kan apa ras? Lo tau sesuatu tentang nathan? Kasih tau gue ras" ucap resha

'Soalnya dia itu kan...suka sama lo sha. Jadi gue sedikit gak percaya sama ucapan dia ke lo' ucap laras membatin

"Eh? Bukan apa apa. Btw, kalo dia ngomong gitu sama lo kemarin, itu tandanya dia udah gak peduli sama lo. Dan sekarang tugas lo, lo jauhin nathan sesuai ucapan nya kemarin" seru laras

'Karna gue tau maksud nathan ngomong kaya gitu ke lo sha' ucap laras membatin

"Tapi..tapi gue gak bisa jauhin nathan gitu ajah ras" kata resha membuat laras mengerutkan keningnya heran

"Kenapa? Kenapa lo gak bisa jauhin dia?" tanya laras

"Gu-gue.."

"Lo Kenapa?"

"Gu-gue.."

"Lo kenapa? Ngomong yang jelas!" Geram laras pada resha

"Gue sebenarnya.. ada rasa sama nathan ras. Dan gue gak tau sejak kapan rasa itu ada" seru resha

Deg!

'Dia bilang dia ada rasa sama nathan? Terus..terus dia anggap hubungan dia sama reynand itu apa?' Pikir laras

Ice Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang