"Tugasku sekarang hanyalah melindungimu dan membuatmu bahagia"
.
.
HAPPY READING!
SPAM KOMEN OKE?!Nathan mengerutkan keningnya "Kenapa?"
Resha pun tersenyum "Karna gue gak mau lo lupain gue dan gue rasa, gue suka sama lo nathan"
"Sorry, tadi lo ngomong apa? Gue gak denger" tanya nathan. Resha? ia tersenyum lega. Walau dilubuk hatinya ia sedikit merasa kecewa
Resha menggelengkan kepalanya "Enggak, yaudah gue balik" nathan hanya mengangguk membuat resha sedikit kecewa
Resha membalikan badanya untuk pergi. Ia mendengus kesal pada nathan,laki laki itu tidak menawarkan nya untuk mengantarkan nya kah? Ck, lagi lagi resha berharap lebih pada nathan.
Please, panggil nama gue atau tahan gue than.
Resha memanyunkan bibirnya. Nathan tidak menawarkan nya untuk mengantarkan nya, terpaksa ia harus pulang jalan kaki sendiri.
Kenapa lo gak panggil nama gue atau tahan gue sih,than? Apa sekarang lo udah bener bener ngejauh dari gue?
Resha terus melamun. Pikiran nya sudah tidak tersinkron lagi sekarang, ketika dipikiran nya hanya dipenuhi oleh nathan. Laki laki itu berhasil membuat resha mendadak kecewa.
Tin tin tin..
Suara klason mobil berhasil membuyarkan lamunan resha. Segera resha menoleh kebelakang, dilihatnya mobil berwarna hitam yg tak asing baginya.
Mobil itu berhenti. Matanya membulat sempurna ketika melihat nathan keluar dari mobil tersebut. Resha tersenyum "Lo ternyata masih peduli sama gue,than" gumam nya
Nathan datang menghampiri resha yg masih berdiam diri disana. Nathan berhenti didepan resha, jarak mereka sekarang sangat dekat. Hanya menyisahkan 10 cm jarak diantara mereka.
Nathan pun melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada resha, membuat resha mendadak terkejut dibuat olehnya. Nathan mendekatkan wajahnya pada telinga resha.
"Cewek gak baik jalan sendirian malem malem" bisik nya membuat darah resha berdesir hangat
Yaampun,kenapa gue mendadak kaku gini sih.
"Hah?"
"Gue anter lo pulang" kata nathan sambil menarik tangan resha masuk kedalam mobil
Nathan membukakan pintu mobil untuk resha, resha mendapat perlakukan romantis itu hanya mampu menahan bibirnya untuk tersenyum.
"Sejak kapan nathan romantis begini?" Pikir resha sambil melirik nathan
Nathan menoleh menatap resha seraya mengerutkan keningnya "Kenapa?"
Resha menggelengkan kepalanya, lalu ia pun membuang mukanya ke kaca mobil. Suasana mendadak canggung, membuat suasana terasa tidak nyaman untuk keduanya.
"Makasih" kata nathan memecahkan keheningan. Resha menoleh heran "Makasih buat apa?"
"Kue nya" resha mengangguk "Sama sama"
Percakapan pun berhenti. Membuat suasana lagi lagi terasa canggung. Resha mendesah tidak nyaman dengan keadaan seperti ini.
"Makasih juga" seru resha. Nathan tersenyum simpul "Kok makasih? Buat apa?"
Resha tersenyum "Buat jaketnya, tapi lo pasti kedinginan ya" nathan hanya tersenyum tipis lalu ia pun menoleh "Sedikit sih, tapi udah enggak kok. Kan ada lo"
"Hah?"
"Kalo gue kedinginan gue kan bisa peluk lo" kata nathan. Resha pun diam, ia tersipu malu sekarang.
Sialan,Bisa bisanya dia bikin jantung gue jedag jedug.
"Oh ya soal waktu itu, gue minta maaf ya bikin lo sedih" resha mengerutkan keningnya "minta maaf, soal?"
"Kejadian sore ditaman waktu itu" kata nathan. Resha mengangguk seraya tersenyum "Udah gue maafin kok"
Walau lukanya masih membekas.
"Kok berhenti?" tanya resha ketika mobil mendadak berhenti
"Kan udah sampe" ucap nathan berhasil membuat resha mendadak malu
"Eh, udah sampe ya? Kalo gitu..makasih ya" seru resha seraya membuka pintu mobil
Nathan tersenyum geli melihat tingkah resha yg tampak menggemaskan menurutnya. Nathan pun menarik tangan resha untuk menatap dirinya, kini posisi keduanya sangat dekat sekarang.
Resha yang terkejut sedangkan nathan ia terkekeh melihat wajah resha yg terkejut "Lucu banget sih, hahaha" kekeh nathan sambil mencubit pipi resha begitu gemas
Resha dia diam. Kedua pipinya memerah padam ketika lagi lagi nathan membuat jantungnya berdebar debar tidak karuan. Resha pun membuang mukanya.
Nathan pun mengulum senyum nya "Lo tambah cantik kalo pipi lo merah" resha pun menatap nathan "Hah? Pipi gue merah? Serius?" tanya resha sambil menangkup kedua pipinya
Nathan pun memegang kedua tangan resha agar tidak menangkup pipinya. Nathan pun mencium kedua pipi resha "Good night sayang" ucap nathan sambil tersenyum yg menurut resha itu terlihat sangat manis
Lama lama di dekat lo, gue bisa sakit serangan jantung.
Dengan tergesa gesa, resha pun melengos pergi. Ia terlalu malu sekarang. Ketika nathan membuatnya malu akan perlakuan manisnya.
👑👑👑
"Mau ngomong apa lo sampe nyuruh gue dateng malem malem gini?" tanya nathan pada reynand
Reynand pun menepuk bahu nathan "Gue minta lo jagain resha. Kalo bisa lo bikin dia bahagia" kata reynand sambil tersenyum
"Lo ngomong apaan sih rey? Jelas jelas resha itu pacar lo dan dia juga suka sama lo" kata nathan yg dibalas seulas senyuman oleh reynand
"Itu dulu than bukan sekarang" nathan menautkan alisnya "Maksudnya?"
"Sekarang hubungan gue sama resha cuman sekedar teman gak lebih, jadi gue pengen lo gantiin posisi gue buat resha" nathan menggelengkan kepalanya
"Sejak kapan kalian putus? Dan kenapa kalian bisa putus? Jangan bilang gara gara gue" reynand menggelengkan kepalanya "Mungkin dia bukan jodoh gue dan itu bukan karna lo"
"Tapi..gue gak bisa. Resha sukanya sama lo rey" nathan tersenyum lirih
"Salah. Lo salah than, resha sukanya sama lo bukan gue. Jadi please lo jagain dia" nathan pun membelakakan matanya "Dia su..suka sama gu..gue?" reynand mengangguk sambil tersenyum tulus
"Iya. Jadi tolong bikin dia bahagia ya, than" nathan hanya mengangguk ragu. Ia sedikit ragu namun ia senang ketika resha menyukai dirinya
"Gue janji, gue bakal jagain lo sha. Walaupun harus mengorbankan nyawa gue sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl [End]
Ficção Adolescente[Completed] "Cinta mengajariku melihat dengan cara memejam dan mengerti tanpa perlu penjelasan." •••• Resha Erlina Jonathan, anak dari Revano dan Keysha. Awalnya resha adalah gadis yg ceria, periang, pantang menyerah dan murah senyum. Namun lamban...