Lea menatap kosong langit-langit kamarnya. Berusaha mengumpulkan nyawanya yang belum genap seratus persen setelah terbangun oleh dering alarm ponselnya. Sejurus kemudian, ia menyambar ponsel disebelah tempat tidurnya malas.
06.45
Ia menghela nafas panjang melihat jam yang tertera dilayar ponselnya. Rasanya ia tidak ingin beranjak dari tempat tidur sedikitpun. Ia masih ingin menikmati waktu bergelung bersama bantal dan guling kesayangannya. Bermalas-malasan merasakan betapa nyaman kasur di kamar ini.
Alarm ponselnya kembali berbunyi nyaring.
06.50.
Ia mengacak rambutnya kesal. Mau tidak mau ia harus segera beranjak dari tempat tidur. Ini hari Senin. Hari yang paling ia benci dari 7 hari yang ada. Hari dimana ia harus bangun lebih pagi dari biasanya. Hari yang berpotensi memiliki kemacetan lebih lama. Dan hari dimana ia punya jadwal kuliah pagi.
Dulu, ia akan selalu bersemangat untuk berangkat ke kampus saat mendapatkan jadwal kuliah pagi. Dengan senang hati ia akan bangun pagi dan menyiapkan segala keperluan dengan senyum ceria. Sebisa mungkin berangkat lebih awal ke kampus agar tidak ketinggalan jadwal kuliahnya. Dijeda waktu pergantian jam kuliah ia akan pergi ke perpustakaan untuk membaca buku sesuai dengan referensi dari Dosennya atau datang ke bazar buku yang diselenggarakan di aula perpustakaan untuk membeli beberapa buku yang menunjang mata kuliahnya.
Tapi itu dulu ketika masih menjadi mahasiswa baru. Peralihan dari siswa SMA dengan mahasiswa yang pasti masih diliputi rasa senang karna berhasil diterima di kampus impian masuk jurusan yang diinginkan pula. Euforia mahasiswa yang baru menginjak semester awal. Belum mengenal pahitnya menjadi seorang mahasiswa yang sesungguhnya.
Tugas menumpuk, deadline tugas sana-sini, semakin menipisnya waktu istirahat dan kumpul bersama dengan teman lainnya, belum lagi tanggung jawab organisasi dan kegiatan lainnya. Mahasiswa baru belum merasakan hal ini makanya mereka masih bersemangat menjalani perkuliahannya dengan senyum lebar.
Lea yang tahun ini menginjak semester 4 sudah merasakannya. Semakin bertambah semester semakin berat pula bebannya. Yang terpenting semakin kencangnya rasa malas untuk pergi ke kampus mengikuti jadwal kuliah seperti biasanya. Terkadang ide untuk membolos kuliah seringkali terlintas dalam benaknya tapi ia tepis jauh-jauh ide buruk itu. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan kuliahnya ini disaat banyak orang diluar sana yang menginginkan untuk bisa berada diposisinya saat ini –berada di bangku kuliah. Semalas apapun dirinya, ia akan tetap pergi ke kampus. Mengikuti jadwal kuliah pagi meskipun dengan mata yang masih mengantuk.
Masih dengan menggerutu Lea bangkit dari tempat ternyamannya. Batinnya bertanya kenapa waktu cepat sekali berlalu? Ia baru merasakan liburan kemarin di hari minggu tapi pagi ini ia sudah bangun di hari Senin. Kenapa jarak antara hari Senin dan Minggu itu sangatlah jauh tetapi jarak waktu dari Minggu ke Senin bisa secepat ini? Ia benar-benar tidak habis pikir dengan bagaimana sistem pergantian hari di bumi, ingin sekali ia memprotes agar jarak hari Minggu ke Senin diperpanjang tapi ia sendiri bingung ingin protes dengan siapa.
Sebelum menunaikan ritual mandi paginya, ia tidak lupa untuk terlebih dahulu membersihkan kamar kosnya yang terlihat berantakan. Menata kembali laptop, novel, buku serta membuang beberapa bungkus ciki dan kotak susu pada tempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of... ✔
FanfictionHanya sepenggal kisah antara dua anak manusia yang sedang mengarungi perjalanan cinta bersama-sama. Kalea Satya Wardani Pradipta Enggar Bagaskara Wanna know their story?