Chapter 18

290 44 12
                                    

Sebelum pesta pernikahan Mas Angga dan Mbak Anggit usai, terlebih dahulu diadakan acara lempar buket bunga pengantin sebagai penutupan dari serangkaian acara yang telah dilaksanakan. Bisa dibilang ini adalah acara klimaks yang paling ditunggu oleh sebagian tamu undangan terutama bagi yang belum memiliki pasangan.

Kedua mempelai sudah bersiap berdiri ditengah-tengah panggung pelaminan membawa buket bunganya. Tamu undangan baik itu laki-laki maupun perempuan mulai berkumpul membentuk satu kerumunan didepan panggung, memilih posisi paling strategis agar berkesempatan mendapatkan lemparan buketnya. Lea sendiri menunggu disisi kanan panggung bersama Dipta, berjarak kurang lebih 2 meter dari kerumunan tamu undangan. Selain karna Arin yang melarangnya, ia juga tidak memiliki minat untuk ikut berkumpul memperebutkan satu buket bunga dari pengantin. Sama seperti dirinya, Dipta pun tidak memiliki minat bergabung dalam kerumunan itu. Laki-laki itu lebih memilih tetap ditempat bersama Lea.

Dari tempatnya berdiri, Lea bisa melihat Dirga yang berdiri menjulang diantara tamu undangan yang lain.  Laki-laki jangkung itu sangat bersemangat mengikuti acara lempar buket bunga ini, ia langsung memposisikan dirinya di garda paling depan begitu MC mengumumkan acara terakhir. Dengan harapan ia bisa mendapatkan buket bunga itu dan kalau bisa mendapatkan jodoh salah satu sepupu Saka. Ya, sepanjang acara berlangsung, Dirga sibuk melancarkan aksinya yaitu tepe-tepe ke tamu undangan perempuan terutama sepupu-sepupu Saka. Dirga sendiri baru tahu kalau Saka punya banyak sepupu perempuan yang cantik. Tahu begitu, Dirga sudah sejak dulu ikut Saka saat pulang ke Yogyakarta.

Title Playboy Cap 3 Jari yang disematkan Lea pada Dirga bukan semata-mata julukan biasa karena nyatanya Dirga memang playboy ulung. Pintar sekali merayu perempuan dengan mulut manisnya dimana saja dan kapan saja saat laki-laki jangkung itu bertemu perempuan cantik. Berlagak seolah-olah belum memiliki pacar padahal aslinya pacarnya berderet seperti gerbong kereta. Bahkan pernah pacar-pacar Dirga itu datang ke kontrakan di waktu yang sama membuatnya kalang-kabut sendiri. Dan Lea yang saat itu dimintai bantuan hanya mengabaikan, tujuannya tidak lain untuk memberikan pelajaran pada Dirga. Dan yup, laki-laki jangkung itu sukses mendapat dua cap telapak tangan di pipi kanan dan kirinya tapi sayangnya hal itu tidak membuat jera. Dirga masih tetap mengulanginya lagi dan lagi. Fix, Dirga itu memang playboy cap 3 jari.

Tidak jauh beda dengan Dirga, motivasi terbesar Arin ikut acara lempar buket bunga juga dengan harapan bisa segera mendapatkan jodoh. "Gue mau ikutan, siapa tahu nanti gue dapet buketnya trus abis itu gue langsung ketemu jodoh. Bosen gue sendirian mulu," Katanya sebelum berajak meninggalkan Lea yang ditanggapi dengan gelengan kepala. Masalahnya Arin itu 11-12 sifatnya dengan Dirga. Kalau Dirga itu playboy ulung, Arin itu tukang PHP ulung alias Pemberi Harapan Palsu. Tidak terhitung lagi sudah berapa orang yang menjadi korban Arin. Banyak laki-laki yang dekat dengan Arin entah yang satu jurusan atau beda kampus sekalipun tapi ketika laki-laki itu mengungkapkan perasaannya pada Arin secara otomatis gadis itu akan menginggalkan.

Lea adalah orang yang sering memperingatkan Arin untuk tidak lagi memberikan harapan palsu pada orang lain karena ia takut Arin mendapat karma. Takut kalau suatu saat nanti Arin juga diperlakukan sama seperti yang ia lakukan oleh orang lain. Karma is exist. Dan Lea percaya, apa yang kita lakukan ke orang lain akan berdampak pada diri kita sendiri. Apa yang kita beri pada orang lain, itulah yang akan kita dapatkan juga. Tetapi Arin dan sifat keras kepala memang sulit dilepaskan, seberapapun Lea mengingatkan tidak akan pernah diambil serius. Namanya juga manusia kalau belum merasakan dampaknya sendiri, belum akan percaya. Tetapi ketika sudah merasakannya, mereka akan menyesali hal yang sudah terjadi. Yah, namanya juga penyesalan pastinya datangnya di akhir bukan di awal karena kalau di awal itu namanya pendaftaran. Begitu kata orang.

"Babe, gak mau ikutan kesana?" Pertanyaan Dipta yang tiba-tiba membuyarkan segala lamunan Lea. Gadis itu menatap Dipta yang berdiri disampingnya kemudian menggelengkan kepalanya.

Story Of... ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang