Dipta menyeret koper miliknya berjalan menuju kontrakannya, laki-laki itu baru saja pulang dari kegiatan KKN. Jadwal kepulangannya harusnya 3 hari yang lalu tapi karena masih ada beberapa acara yang diadakan kelompoknya, alhasil Dipta baru bisa pulang hari ini. Tadi ia menumpang mobil milik Rendra yang hanya bisa mengantar sampai perempatan dekat kontrakan, sisanya Dipta harus berjalan sekitar 50 meter lagi untuk sampai di kontrakan. Seharusnya Dirga menjemputnya di kampus tetapi laki-laki jangkung itu tiba-tiba mengirim pesan tidak bisa menjemput, katanya ada urusan mendadak. Saka juga tidak bisa dihubungi seperti pacarnya sendiri –Lea- sedari pagi juga tidak bisa dihubungi, pesan yang Dipta kirim tidak ada satupun yang dibalas. Dipta berpikir mungkin gadis itu sibuk jadi belum sempat membalas pesan darinya. Dengan terpaksa Dipta menumpang di mobil Rendra daripada ia harus menunggu lebih lama jika ia menggunakan jasa ojol ataupun taksi online. Tubuhnya sangat lelah, ia ingin cepat-cepat berbaring di tempat tidurnya. Merasakan kembali tempat tidurnya yang nyaman setelah sebulan ia hanya tidur beralaskan karpet dan tikar. Selain itu Dipta juga ingin segera menemui Lea, ia sangat merindukan gadis itu. Sebulan lebih tidak bertemu membuat rasa rindunya semakin besar pada gadis itu.
Suasana kontrakan terlihat sepi begitu Dipta sampai, tidak ada tanda-tanda kehadiran Dirga maupun Saka sepertinya dua orang itu masih belum selesai dengan urusan masing-masing. Dipta mengambil kunci pintu kontrakan di ranselnya. Setelah pintu terbuka, Dipta melangkah memasuki kontrakannya yang gelap karena lampu belum dinyalakan. Tangannya meraba dinding sebelah kanan pintu mencari sakelar lampu ruang tamu untuk dinyalakan. Begitu menemukan sakelarnya, jarinya menekan sakelar hingga ruang tamu yang semula gelap menjadi terang.
"Surprise," Dipta terlonjak kaget mendengar satu teriakan dengan dua suara berbeda begitu lampu menyala. Dilihatnya Dirga dan Saka yang tersenyum lebar menatapnya. Dua laki-laki satu generasi itu memakai atribut yang membuatnya terdiam. Topi kerucut bertuliskan 'Happy Birthday' bertengger manis dikepala mereka, masing-masing tangan mereka memegang balon besar dengan warna berbeda. Otaknya memproses secara lambat apa yang sedang ia alami saat ini sebelum manik matanya menangkap gadis yang begitu ia rindukan selama ini berjalan ke arahnya. Tangan gadis itu membawa serta kue dengan satu lilin menyala ditengahnya. Bibirnya tersenyum lebar begitu ia menyadari bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Pantas saja hari ini terasa aneh baginya, Dirga yang tiba-tiba tidak bisa menjemputnya, Lea yang sulit dihubungi dan Saka yang hilang entah kemana.
"Selamat ulang tahun, Ta," Lea berucap begitu sampai didepan Dipta yang masih memandangnya dengan senyum lebar. Gadis itu tidak kalah tersenyum lebar karena rencananya berjalan dengan lancar. Ia berhasil membuat kejutan untuk Dipta.
"Gue tahu lo udah lama gak ketemu cewek lo tapi bisa kali itu lilinnya tiup dulu. Pegel gue megang ginian," Tegur Dirga pada Dipta yang terus-terussan melihat Lea tanpa mengalihkan perhatiannya. Laki-laki jangkung itu merasa kesal karena sejak kemunculan Lea, Dipta sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. Tatapannya hanya tertuju pada Lea, sama sekali tidak menganggap keberadaannya dan Saka yang sudah rela memakai atribut kekanakan seperti sekarang.
"Tiup lilinnya," Kini giliran Saka yang menegur seraya menepuk pundak Dipta, menyadarkannya dari lamunan. Dipta menggaruk hidungnya salah tingkah, sedikit malu. Ia melihat Lea tersenyum memberi isyarat agar dirinya cepat-cepat meniup lilinnya.
Dipta menutup matanya, kedua tangannya tertangkup didepan dada. Ia memanjatkan permohonannya kepada Tuhan dipertambahan umurnya kali ini. Salah satu permohonan yang dipanjatkan oleh Dipta adalah untuk selalu berada disisi Lea sampai maut memisahkan. Sungguh, ia sangat mengharapkan Tuhan menjaga hubungannya dengan Lea hingga mereka berdua bisa meresmikan hubungannya dimata hukum maupun agama. Selesai dengan permohonannya, Dipta meniup lilin yang disertai sorakan heboh dari Dirga membuatnya begitu bersyukur dikelilingi oleh orang-orang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of... ✔
FanfictionHanya sepenggal kisah antara dua anak manusia yang sedang mengarungi perjalanan cinta bersama-sama. Kalea Satya Wardani Pradipta Enggar Bagaskara Wanna know their story?