Chapter 12

343 47 4
                                    

"Dip, gue pengen nanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dip, gue pengen nanya."

Dipta terlonjak kaget mendengar suara Dirga yang tiba-tiba memanggilnya. Saka pun tidak kalah kaget seperti Dipta. Bukan apa-apa, tadi suasana kontrakan begitu hening ketiga penghuninya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kalaupun ada suara, itu hanya berasal dari suara keyboard milik Dipta dan Saka. Dua laki-laki itu baru dikejar deadline tugas dari dosen. Maklum saja, semester tua semakin banyak tugas yang mereka kerjakan sebelum nanti beralih mengerjakan tugas akhir alias skripsi sebagai ending dari segala perkuliahan.

Dirga?

Jangan tanyakan laki-laki itu. Tentu saja, Dirga sibuk rebahan di sofa. Kedua matanya sejak tadi tidak lepas dari layar ponsel, entah apa yang dilihat laki-laki jangkung itu. Tidak ada yang tahu pasti.

"Apaan sih, Dir? Kaget gue," Protes Dipta melarikan tatapan tajamnya pada Dirga. Untung saja, file yang sedang ia kerjakan tidak hilang. Masalahnya saat Dirga tadi memanggilnya secara tiba-tiba, tangannya yang berada diatas keyboard tidak sengaja memencet asal tombol keyboard saking kagetnya.

"Hehe, maap," Dirga menampilkan cengiran tak bersalahnya membuat Dipta menghela nafas panjang. Tidak habis pikir dengan kelakuan Dirga yang kelewat santai padahal dirinya dan Saka sibuk diburu deadline tugas dari dosen. Tapi lihatlah Dirga dengan rasa tidak bersalahnya malah menganggu konsentrasi yang telah ia bangun.

"Mau nanya apaan lo?" Setengah hati Dipta mengalihkan perhatiannya pada Dirga. Dilihat dari raut wajah laki-laki itu, sepertinya ada suatu hal yang mengganjal di pikirannya. Dirga jarang sekali memperlihatkan raut wajah seperti itu.

"Lo sama Bocil pacaran udah berapa tahun sih?" Kening Dipta berkerut bingung. Tidak ada angin tidak ada hujan, kenapa Dirga tiba-tiba bertanya tentang hubungannya dengan Lea. Walaupun begitu Dipta tetap menjawabnya daripada Dirga heboh sendiri karna pertanyaannya tak kunjung dijawab. Ia sendiri nanti yang pusing mendengar suara Dirga.

"Kurang lebih empat tahun-lah, kenapa?"

"Lo udah ngapain aja sama bocil selama empat tahun?" Dipta melotot, sama sekali tidak menyangka dengan pertanyaan Dirga selanjutnya. Fix-lah, ini ada kabel otak Dirga yang putus.

Saka reflek melemparkan stopmap miliknya ke arah Dirga, "Pertanyaan lo, Dir."

"Biasa ajalah, gue cuma nanya doang elah nge-gas amat jadi orang. Salah gue dimana?"

"Pertanyaan lo tuh ambigu," Itu Dipta yang menjawab tidak kalah nge-gas. Laki-laki itu heran dengan isi kepala Dirga, tidak tahukah jika pertanyaannya ini terlalu privasi untuk dibahas meskipun mereka sudah berteman lama.

"Oke, gue langsung to the point ajalah biar gak mati penasaran gue," Dirga menjeda kalimatnya untuk membenarkan posisi duduknya. "Selama lo pacaran sama bocil, lo pernah ngelakuin skinship yang lebih dari pelukan atau gandengan tangan gak? Like kissing gitu?" Dipta terdiam tidak langsung menjawab pertanyaan Dirga. Tangannya sedikit menjauhkan laptop dari jangkauannya.

Story Of... ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang