Ciee silent readers:'((
Hargai karya aing dong;))Happy reading!!!
Shirin kini tengah terduduk sendiri di kursi kelasnya seraya menunggu dosennya Datang, Pikirannya Terus terbayang dengan isi buku yang Darrel berikan Dua Minggu lalu, Ada kalanya hatinya berniat untuk merubah dirinya untuk jadi lebih baik.
Ya, memang kini Shirin sedang mencoba belajar untuk memperbaiki dirinya dari mulai ia sudah mengenakan hijab, ya walaupun tidak syar'i setidaknya ia mencoba untuk Istiqomah, Berhenti untuk berlalu lalang ke club tempat yang sangat tidak pantas untuk di pijak. Dan Memperbaiki sholatnya dan mencoba untuk Istiqomah.
"Assalamualaikum ukhcan"Ucap Dina yang tiba-tiba datang.
"Waalaikumussalam anjir ngagetin"
"Eh ukhcan gaboleh kasar ih" Ujar Dina
"Eh iya astagfirullah"
"Untung gue ngingetin ukhcan"ujar Dina lagi.
"Dari tadi Lo ukhcan ukhcan apaan si? Gajelas Lo!" Tanya Shirin yang kesal sendiri mendengar sebutan ukhcan dari dina.
"Dasar norak! Ukhcan..... Ukhty cantikk jiahhhh" Jelasnya seraya cengengesan.
"Apaan dah ga jelas"
"Ya sekarang kan Lo pakai kerudung dan Cantik.. emng gue gaboleh panggil Lo ukhcan?"
"Bodo amat terserah lo"
"Reen, nonton yuk?" ajak dina
"Tapi nanti Lo Yang bayarin ya? wkwk"
"Yaudah gausah, males banget gue bayarin Lo"Balasnya malas.
"Gak bohong elah, Yaudah ayo nanti" ucap Shirin. Dina hanya menggaguk lalu diam.
"Udah Khan? Nah sekarang sana Lo duduk di bangku lo" Usir Shirin seraya mendorong tubuh Dina pelan.
"Asu lah" Shirin hanya menjulurkan lidahnya melihat wajah Dina yang terlihat kesal.
*****
Mata pelajaran hari ini telah usai Shirin kini tengah merapihkan buku-bukunya dan memasukannya kedalam tas. Lalu Keluar kelas bersama Dina.Sesuai apa yang dibicarakan mereka tadi sebelum mata pelajaran masuk Kini keduanya tengah Berada di sebuah Mall terkenal di Bandung.
"Lu mau nonton apa?" Tanya Dina.
"Khan lu yang ngajakin"
"Basi basi aja si wkwk, Habibie Ainun gimana?"
"Ikut aja gue mah"
Keduanya pergi melenggang kesebuah Studio menonton XXI. Seperti biasa setelah membeli tiket mereka pergi berjalan-jalan memutari isi Mall sebelum Film dimulai.
Masih ada waktu sekitar tiga puluh menit sebelum film dimulai. Shirin Mengajak Dina untuk pergi kesebuah toko buku yang sering dikenal dengan Gramedia.
Sesampainya. Shirin berniat untuk membeli buku-buku dimana ia dapat mempelajari fiqih-fiqih Wanita.
Shirin kini tengah sibuk menelusuri rak rak yang penuh dengan buku begitu juga dengan Dina.
Shirin yang sedang sibuk melihat lihat Buku sendiri, kini matanya menangkap seorang anak gadis yang sedang kesulitan meraih buku di rak yang tak bisa ia capai, Lalu Shirin menghampiri nya.
"Ini?"Tanya Shirin Seraya menunjuk Buku yang di maksud gadis itu. Gadis itu hanya mengangguk.
"Makasih kak" Ucapnya seraya tersenyum setelah Shirin memberikan buku yang ia maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masyaallah Akhi [HIATUS SEMENTARA]
Teen FictionCinta kita adalah cinta yang terbaik, karena kamu meningkatkan imanku dan membantuku di dunia ini, dan karena alasan itulah aku ingin berjumpa lagi denganmu di surga kelak. ~Shirin Al-devaa. Sebelumnya ini judul dari Cahaya rembulan tapi saya ganti...