Paginya, badan Seungmin panas. Yoona bilang ke Seungmin kalo dia di rumah aja biar Seungmin ada yang ngurus (alasan biar bisa santai di rumah) tapi Seungmin langsung nolak. Dia tau banget kalau Yoona itu gak pedulian. Kalau Seungmin sakit mana ada Yoona khawatir. Yang ada malah dimampusin.
"Terus gue berangkat sama siapa? Gak ada yang anter, bang. Jadi gue di rumah aja yayaya?"
"Nggak! Enak aja, numpang tetangga sebelah sana." Yoona jalan keluar rumah sambil cemberut.
"Misiiii Guan." panggilnya sambil ngetok pintu.
Gak lama, keluar Guanlin yang udah siap.
"Loh Na? Tumben ke sini."
Yoona cengengesan, "Itu gue gak ada yang anter, Bang Seungmin sakit. Gue bareng lu ya."
"Ya udah, ayo."
"YOONA!" Jeongin lari ke arah Yoona.
"Kok gak bareng Bang Seungmin?" tanya Jeongin sambil natap Guanlin tajem.
Dendam nih anak.
"Bang Seungmin demam."
"Oh, ya udah ayo ke kelas." kata Jeongin langsung narik tangan Yoona.
"Jangan narik! Makasih Ya Guan!"
"Lu ngapain berangkat sama Guan sih? Ngeliat mukanya aja udah kesel gue."
"Ya terus gue harus berangkat sama siapa?" Yoona natap Jeongin males.
"Minta anterin sama gue kan bisa." kata Jeongin masih kesel.
"Dih ribet banget sih lu! Lagian lebih deket rumah Guanlin. Kalo nungguin lu yang ada gue telat." kata Yoona sambil noyor kepala Jeongin.
"Ya maap." kata Jeongin cemberut.
"Eh Jeong, kok sepi ya?" kata Yoona sambil ngeliat sekeliling. Gak ada Daehwi yang lagi lari-larian. Dan gak ada kumpulan abangnya.
"Weh udah bel masuk anjer!" kata Yoona lagi.
"Ya udah lah, bolos aje." Jeongin jalan santai ke kantin.
"Kalo ada guru piket lewat gimana goblo." kata Yoona tapi tetep ngikutin Jeongin.
"Santai gak usah takut, kan ada gue." Yoona natap Jeongin males. Paling kalau ketauan guru yang panik Jeongin.
"Lu duduk sini aja, gue pesenin makanan." Yoona ngangguk dan langsung duduk.
Gak lama Jeongin dateng naro makanannya dan mereka sibuk sama makanan masing-masing.
"Yoon-"
"Heh kalian berdua ngapain?!" Jeongin langsung nutup mata takut.
Nah kan bener apa yang Yoona pikir. Mana pernah Jeongin berani sama guru. Kalau Chenle lumayan lah.
"Baru jam pertama udah ada aja yang bolos. Heran saya." Yoona diem aja.
Pak Wonpil ganteng banget woi. Untung dia gak masuk kelas dan lebih milih ikut Jeongin ke kantin.
"Ma- maaf pak, sa- saya salah." kata Jeongin sambil nunduk.
Pak Wonpil ngehela napas, "Untuk kali ini saya maafkan. Tapi kalau kalian ketauan bolos lagi sama saya, siap siap aja masuk BK ya."
"Iya pak, sekali lagi saya minta maaf."
"Gini nih orang yang bilang santai aja kan ada gue." kata Yoona ngikutin cara Jeongin ngomong.
"Ehehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Hyunjin
Fanfiction"Najis." "Gak boleh ngomong najis, nanti jodoh loh." "Najis najis najis."