Karim POV
"Karim, ayo makan malam bersama dulu." ajak mama saat aku turun ke bawah.
"Tidak Ma. Malam ini ada pesta perayaan menang tender bersama team project."
"Oh ya? Kalau begitu selamat bersenang-senang. Jangan pulang teelalu larut."
"Baiklah Ma. Aku pergi dulu. Assalamualaikum." Pamit ku sembari mencium pipi mama.
"walaikumussalam. Hati-hati, Nak." Pesan mama.
Aku menuju garasi dan bersiap di balik kemudi. Malam ini aku memakai mobil Papa saja karena mobil ku masih di bengkel. Hanya butuh waktu setengah jam mengemudi, akhirnya aku sampai di restaurant.
Setelah memarkirkan mobil, aku berjalan memasuki restaurant. Mata ku mencari keberadaan team project. Aku menemukan mereka berkumpul di sudut ruangan. Mereka bersenda gurau dan tertawa bersama. Entah apa yang dibicarakan. Namun, tiba-tiba semua terdiam saat aku mendekat.
"Hey teman-teman! Itu dia bos kita akhirnya datang juga." sambut Haris.
"Selamat malam, Pak." Sapa Mira. Dia terlihat lebih santai dengan pakaian casualnya.
"Malam semua. Maaf saya sedikit terlambat. Ayo mulai saja pestanya." Ucap ku.
"ini bos silahkan minuman mu." Ucap Hendri salah seorang karyawan ku menyodorkan minuman beralkohol.
"Tidak. Saya tidak minum alkohol malam ini."
"Ah, Maaf Pak. Kalau begitu soda saja."
"Ya soda saja."
"Ok kalau begitu, mari kita bersulang untuk kemenangan tender project kita." Ajak Haris.
"Cheers." Ujar mereka semua.
Semua orang terlihat gembira di sini. Ya mungkin semua karyawan harus melakukan hang out seperti ini untuk melepas lelah dan stress karena pekerjaan. Semoga saja setelah ini mereka akan lebih giat bekerja di perusahaan ku
Aku memang orang yang tegas saat di kantor. Agak terlalu tegas sepertinya sampai mereka takut pada ku. Ketegasan ku itu adalah tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab ku sebagai CEO. Tidak masalah kalau mereka menganggap ku galak. Aku hanya ingin hasil terbaik pekerjaan mereka. Sehingga aku tidak mentolerir kesalahan sekecil apapun. Aku memang perfectionist. Tapi, aku mencoba bersikap lebih santai dan ramah malam ini.
"Hai Sayang, Kau di sini?" Sapa Camila yang berjalan mendekati ku.
Astaga kenapa wanita itu bisa berada di sini? Seharusnya dia tidak menyapa ku di hadapan karyawan ku.
Camila memeluk dan memberi ku kecupan di pipi. Semua mata tertuju pada ku. Seakan penuh selidik.
"Sedang apa kau di sini?" tanya ku berbisik.
"Hey, Bro! Siapa gadis ini? Apa dia pacar mu?" Haris memberanikan diri bertanya pada ku. "Hai Cantik, siapa nama mu?" sambung nya.
"Perkenalkan, aku Camila. Pacarnya Karim." Jawab Camila sambil mengulurkan tangannya ke Haris.
"Hei Bro. Kau sudah berganti wanita lagi? Cepat sekali." bisik Haris.
Sial! Apa yang wanita ini lakukan? Mengumumkan dirinya sebagai pacar ku? Yang benar saja. Aku hanya bermain-main dengannya. Aku tak peduli dengan pemikiran orang-orang. Hanya saja aku tidak suka wanita ini bicara mengada-ada.
"Kalian pesan saja makanan sepuas kalian. Saya akan membayarnya. Maaf saya permisi." Aku berjalan ke arah kasir sembari menarik tangan Camila.
"Bos pesta nya kan belum selesai." Teriak Haris.
![](https://img.wattpad.com/cover/147278354-288-k516522.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Brother
General FictionZara seorang putri yatim piatu yang di adopsi oleh keluarga kaya, Kabir Mubarak. Orang tua angkat Zara sangatlah menyayanginya. Kalian pasti membayangkan kehidupannya yang bahagia karena hidup berlimpah kekayaan setelah ia diadopsi keluarga Kabir Mu...