Eps. 18
Setelah pertengkaran yang terjadi sama Dikta dan ayahnya, si Bunda jadi pingsan dan masuk rumah sakit. Bunda kena stroke ringan karena shock sama kejadian hari itu. Dikta yang udah tersulut amarah dan berniat pergi, akhirnya urung karena Bundanya yang harus dilarikan ke rumah sakit detik itu juga.
Dikta merasa bersalah karena udah bikin Bundanya sakit kayak gini. Dikta bahkan gak tau kalau Bundanya ada riwayat darah tinggi yang diturunkan dari kakeknya dan itu bikin Bunda kena stroke ringan kayak sekarang. Dikta lebih merasa bersalah lagi karena sampai hari ini Bundanya masih harus dirawat di rumah sakit. Padahal ini udah masuk minggu kedua.
"Kak Dikta makan dulu deh, biar Bunda aku yang jagain."
"Gak usah, Sis. Kamu pulang aja, aku bisa kok jaga Bunda sendiri."
Dikta lagi berdiam diri di sofa ruangan VIP rumah sakit. Bundanya lagi tidur karena abis diinjeksi obat.
"Jangan gitu dong, Kak. Aku gak mau kalau Kak Dikta sampai ikut sakit karena harus jagain Bunda tiap hari."
"Udah aku bilang aku gapapa. Kamu pulang aja, besok kamu kan harus ke tempat praktek. Ini udah malem."
Siska yang nyoba bujuk Dikta buat makan dari tadi gak berhasil juga. Dikta malah nyuruh dia pulang dan istirahat. Siska bingung salah apa sih dia sampe Dikta cuek minta ampun ke dia.
"Kak, Kak Dikta kenapa sih sama aku selalu cuek kayak gini? Aku ada salah sama Kak Dikta?"
Siska yang udah disuruh pulang dari tadi malah ngoceh gak karuhan dan bikin Dikta tambah pusing. Dikta udah hampir 2 minggu ini gak denger kabar dari Seika dan gak bisa nyariin Seika karena harus jagain Bundanya. Ini masih harus ditambahin beban pikiran lagi sama Siska, Dikta mendidih.
"Ikut gue deh." Dikta nyeret Siska buat keluar dari ruang rawat Bundanya.
"Aw Kak Dikta lepasin, sakit tau."
Siska narik pergelangan tangannya yang dicengkeram sama Dikta.
"Dengerin ya, gue udah terlalu baik hati selama ini sama lo. Gue udah sabar banget ngadepin kelakuan lo yang sok baik sama gue. Gue udah nyuruh lo pulang baik-baik tapi lo malah ngelunjak nanya yang enggak-enggak. Lo gak liat Bunda lagi sakit? Dan lo berisik minta ampun."
Siska cuma nunduk dan nahan tangisnya sewaktu dia dicecar omongan sama Dikta.
"Sis, lo gak perlu susah payah baik di depan gue. Karena mau gimanapun cara lo baik-baikin gue, gue cuma suka dan sayang sama Seika. Gue tau orang tua gue terutama ayah sangat suka sama lo, tapi itu gak ngaruh buat gue. Jadi lo gak usah sok perhatian lagi sama gue. Ngerti?"
"Dikta!"
Kepala Dikta seketika nengok pas ada suara yang manggil namanya. Udah jelas itu ayahnya. Jujur aja Dikta masih males kalau harus berhubungan sama ayahnya.
"Kamu apa-apaan sih? Gak tau ini lagi di rumah sakit?"
Dikta cuma berdecih dan buang muka.
"Kamu gak apa-apa, Siska?"
"Siska gapapa kok Om."
"Ada apa sih kalian ini? Bukannya jagain Bunda malah berantem gak jelas."
"Cewek sebelah ayah tuh yang gak jelas."
Abis ngomong kayak gitu Dikta langsung masuk lagi ke ruang rawat Bundanya. Semacam udah males kalau harus berdebat lagi sama ayahnya. Bener enggak, malah Dikta yang darah tinggi.
Begitu Dikta masuk, Bunda langsung liatin Dikta. Bundanya udah bangun.
"Bunda, kok bangun?"
"Capek tiduran terus, Bunda pengen duduk."
![](https://img.wattpad.com/cover/144063099-288-k799055.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEIKA (Seokmin X Soonyoung)
FanficFF Berbahasa non baku (bahasa gaul) pertama yg aku publish. Jadi mungkin akan sedikit kaku di beberapa part. Beberapa member juga ada yg kena gender switch, jadi jangan sampe salah tangkep hehe. Semoga enjoy bacanya :) Title : SEIKA Cast : - Kwon So...