Marah! Menyerah atau mengalah?

239 18 8
                                    

"Minta maaf kak!" Pinta Gadis dengan suara penuh penekanan.

"Huhhh??Minta maaf?"jawab rendy bingung.

"Iya.. Minta maaf kak. Minta maaf sama wirda.. kakak ga seharusnya bicara seperti itu tentang wirda.." Jawabnya dengan tatapan tajam dan terdengar penuh amarah.

Randy yang mendengarnya terdiam sejenak dan menatap lurus kearah gadis yang masih menahan emosinya.. "Okeh. Lu minta gue untuk "MINTA MAAF" sama wirda atas ucapan gue??" Tanya.

"Iya.."

"Hmmmm.. Kalau gue ga mau?" tanyanya dengan nada dingin.

"Kalau kakak ga mau minta maaf,.. Gue... Gue..........."

"Gue?? Gue apa??" Tanya randy dengan nada dingin dan tatapan tajam kearah gadis.

"Ka..ka...ka..kal..lau.. kak randy ga mau minta maaf sama wirda.. Gue ga akan maafin kakak.." Ucap Gadis dengan terbata-bata dan gemetar ketakutan. "Kakak boleh hina gue Babi, Jelek atau apapun itu. Tapi, Tolong jangan hina wirda!" lanjutnya.

"Kenapa?"

"Karena........ Gue.. ga suka. Temen gue dihina.." Jawabnya dengan nada pelan dan wajah tertunduk.

Randy yang mendengarnya terdiam, lalu menjawab, "Wirda minta maaf ga sama gue?? Kenapa gue harus minta maaf sama dia?"

"Ahh... Itu.. Maaf kak."

"Gue ga butuh permintaan maaf dari lu.. Dan gue juga ga peduli juga sama ucapannya tuh bocah."

"Kalau gitu ga masalah dong kakak minta maaf tentang perkataan kakak?"

"....."

"K.. aa.. Kak? "

"Okeh.. Maaf. Puas?" jawab Randy singkat.

"I..iiiya kak."

"Yaudah.." ucapnya sambil balik badan dan berjalan kembali ke kelas dengan sebuah senyuman tipis menghiasi wajahnya yang tampan.

Gadis yang mendengar jawaban randy hanya bisa terdiam ditempatnya serta tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Suara bel yang berbunyi menyadarkan gadis dari lamunannya. Dengan cepat, dia berlari menuju kelas untuk mengganti pakaian olahraga yang dipakainya.

Sesampainya di kelas terdengar suara bisik-bisik teman sekelasnya yang membicarakan mengenai kejadian luar biasa yang baru saja terjadi di lapangan olahraga sekolah mereka. Gadis hanya bisa berjalan masuk ke kelasnya dengan wajah tertunduk dan kemudian mengambil baju ganti miliknya dan juga wirda. Dan dengan cepat gadis berlari keluar kelas dan berpura-pura tidak memperdulikan tatapan dari teman-teman sekelasnya yang seakan-akan di penuhi oleh rasa penasaran mengenai peristiwa yang baru saja terjadi.

Setelah berganti pakaian, gadis berjalan menuju UKS untuk mengantar pakaian untuk wirda. Namun, sesampainya disana terdengar suara wirda dan Yoga yang masih berbincang di dalam UKS. Oleh sebab itu, gadis memutuskan untuk menunggu di depan UKS sampai salah satu diantara mereka keluar dari sana.

"Da.. Denger lah penjelasan gue. Oke? " Ucap Yoga dengan nada memohon.

"Udahlah.. Ka Yoga, mendingan lu ga usah ganggu gue lagi deh. Capek ngurusin tuh Ratu.."

"Nanti gue selesaikan masalah gue sama beigzisna, okeh?" jawab Yoga. "Kasih gue kesempatan lah, oke?" pintanya.

"Kak, masalah gue ke lu bukan cuman karena masalah si tuh cewek doang, tapi juga ke sahabat lu itu. Ngerti? "

"Sahabat gue?"

"Ga usah pura-pura bego kak. Lu tau kan masalahnya? Lu kira walaupun seandainya gue suka sama lu dan masalah lu selesai dengan tuh cewek terus gue bakalan mau terima lu?? " jawab wirda. "Gue ga akan khianatin sahabat gue kak. Sama kaya lu, Lu juga ga mau khianatin sahabat lu kan?" lanjutnya.

Yoga yang mendengarnya hanya bisa diam seakan-akan tidak bisa berkutik dari pertanyataan yang ajukan oleh wirda. Dia tau bahwa yang menjadi masalah utama disini adalah sahabat nya Randy dengan Gadis yang merupakan sahabat satu-satunya yang dimiliki oleh wirda.

"Maaf,.. Gue akan menyelesaikan semuanya. Jadi, kasih gue kesempatan, okeh?" pinta Yoga dengan nada memohon sekali lagi.

"........"

Akhirnya Yoga memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan hari ini dan pergi keluar dari UKS meninggalkan wirda yang masih duduk terdiam diatas kasur. Gadis yang melihat Yoga keluar dan pergi meninggalkan UKS dengan cepat berlari masuk ke dalam UKS dan menemukan wirda yang terdiam di atas kasur dengan wajah menunduk.

"Da??" Panggil Gadis dengan pelan.

"Ya.. "

"Gapapa?" tanyanya dengan suara selembut mungkin

"Ya.. "

"Yakin??"

"Ya.. "

"Yaudah.. Ini baju gantinya." jawabnya sambil menyerahnya baju ganti kepada wirda.

"Ya.. Makasih."

"Sama-sama. "

"Dis, Menurut lu, gue.."

"ya??"

"Enggak deh, Gapapa.., Yaudah yuk, temenin ke kamar mandi buat ganti baju."

"Ohh... Iya. "

Mereka berdua pun meninggalkan UKS dan pergi mengganti pakaian olahraga yang dipakainya lalu kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran yang selanjutnya.

................................
Hai.. Udah hampir 1 tahun ga update kayanya.. Kayanya.. Wkwk. Dulu sempet pengen lanjut nulis tapi apadaya Setan jauh lebih kuat dibandingkan diriku ini.. 🤣🤣. Dan kemarin sibuk PPL dan Seminar Proposal, sedangkan, sekarang lagi sibuk ngurusin skripsi Bab 4 dan 5 .. Ini aja skripsi belum kepegang.. Dan sekali lagi, MAGER.. Hahaha..

Oia, Ini cerita gue bikin kurang dari 2 Jam. Biasanya kalau mau di uploud pasti dibaca berkali-kali baru di uploud. Makanya sering baca terus revisi cerita mendadak karena kurang pas di kalimat atau tulisannya. Jadi dimaklumin kalau ceritanya "GA JELAS DAN ANEH.. " Maklum ya.. Kurang dari 2 Jam.. 🤣🤣. Insya allah.. Abis ini uploud lagi ya.. Lagi diketik ya.. Tapi ya sama, ceritanya masih aneh.. Ya yang sebelumnya juga aneh sih... Wkwkwk.

Sekali lagi makasih yang udah baca, dan nunggu.. Jangan lupa komentar dan vote ya. Sumpah komentar sama vote kalian jadi penyemangat gue buat lanjut..

Thanks.

Afraid To Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang