"Yang Namanya Babi mau diapain juga Ga bakalan berubah jadi angsa! Jadi Babi guling baru bener. Babi merasa bisa jadi angsa? Ngaca gih di kaca jangan di air Kobokan."
Kalimat penghinaan seperti itu masih terasa sekali melekat di ingatannya seperti baru kemarin dia mendapat ejekan seperti itu padahal sudah hampir setahun berlalu.
Sebuah ejekan yang bahkan dia tidak percaya bahwa kata-kata itu keluar dari mulut cowok yang pernah membuatnya Terpikat.
Sebenarnya tidak ada masalah serius pagi itu. Hanya masalah yang selalu terjadi setiap hari, setiap pagi, dan sudah berlangsung selama lebih dari setahun.
Masalah yang sama yang selalu menyambut paginya di sekolah. Mulai dari Sarapan ejekan teman-teman sekolahnya sampai kecipratan genangan air didepan gerbang sekolah Atau kesialan-kesialan yang lainnya.
Gadis Sekaria Prabastian Rakya atau yang akrab dipanggil Gadis. Nama cewek yang selalu mendapat kesialan itu. Cewek gendut, berkaca-mata tebal yang terus-terusan menjadi bahan bulan-bulanan murid-murid disekolahnya.
Bukan hanya karena penampilannya yang jauh dari kata cantik, cewek gendut itu juga menjadi korban bully hanya karena namanya yang aneh. Sekaria?? Rakya??. Nama yang bahkan Dia pun tidak tau apa artinya. Sekarang Gadis duduk Dikelas 11 Semester Awal.
Sama seperti pagi-pagi sebelumnya, pagi ini pun Gadis kembali mendapat bullyan dari murid-murid disekolahnya yang terus-terusan mengejeknya dengan panggilan gendut atau bahkan Menyebutnya babi.
Dan seperti biasanya juga Gadis hanya diam menanggapi semua ejekan teman-teman sekolahnya terutama dari cewek-cewek popular yang punya paras cantik bak putri dari kayangan.
"Dis, sampai kapan sih lo tuh bakalan diem aja diejek terus-terusan sama mereka? Mendingan lu langsung labrak aja tuh cewek cabe yang sok kecantikan itu."
Bentakan Cewek berambut panjang yang bahkan menurut gadis lebih menakutkan daripada Omongan cewek-cewek centil diluar sana.
Dia adalah sahabat Gadis satu-satunya yang sudah kenal semenjak duduk di kelas 8. Namanya adalah wirda Marsita, cewek berambut panjang lurus yang cantik dan popular serta disukai semua murid laki-laki di sekolahnya.
"Udahlah, wir. Biarin aja ntar juga capek sendiri. Kalo diladenin mah kita nya yang ntar capek sendiri."
"Terus lo biarin aja tuh Jablay ngomong seenak jidatnya aja? Udah lu Ga usah takut! Ada Gue yang bakalan bantuin lu, tenang aja!"
"Daripada buang-buang energi lo cuman buat orang kaya mereka mendingan abaikan aja lah. Terserah mereka mau ngomong Apa."
"Yaudah deh. Tapi, nanti Gue Ga bisa nahan-nahan kesabaran Gue lagi,okeh! Apalagi Kalo mereka berbuat yang macam-macam Sama lo. Liat aja nanti, tunggu tanggal mainnya aja."
Wirda akhirnya menyerah untuk memaksa Gadis melawan balik murid-murid yang menghinanya.
Tidak lama bunyi Bel Masuk Pun berbunyi dan sialnya lagi jam pelajaran pertama adalah Pelajaran bahasa inggris. Mata pelajaran yang selalu di benci oleh Gadis.
Meski Guru yang mengajar adalah Guru yang paling popular dikalangan murid Perempuan Tapi bagaikan musuh bagi murid laki-laki. Guru yang lemah lembut, baik, Dan tampan seperti Artis korea yang nyasar ke sekolahnya yaitu Mr. Bagus Pragnya
Bego banget sih lu! Lupa bawa kamus bahasa inggris. Mana ga ada paketan lagi. Kalo ditanya mati dah Gue.
Ucapnya dalam hati sambil mengacak-ngacak rambutnya yang mengembang bak rambut singa yang terterpa badai.
"Wir..?" Bisiknya pada Wirda yang duduk disebelahnya.
"Napa, dis?"
"Bawa kamus Ga lo? Paketan kek Kalo ada? Buat google translate. Kalo ditanya bisa mati kutu Gue."
Belum sempat menjawab pertanyaan Gadis. Guru bahasa inggris nya itu sudah berdiri Tepat dibelakang Gadis.
"Emang Kalo saya tanya kenapa,dis? Memang saya sebegitu menakutkannya Ya?""Engg..gak kok,pak."
"Yaudah, perhatiin Kalo saya lagi ngajar biar ngerti. Jadi, Kalo saya tanya bisa jawab."
"Iyak,Pak." Jawab Gadis sambil Menunduk Pasrah.
Bel istirahat Pun berbunyi Dan Jam pelajaran Pun selesai. Gadis Dan Wirda Pun memutuskan untuk pergi Ke Kantin.
Dan siapa yang sangka jika disana Gadis ketemu dengan orang yang paling tidak mau dia temui. Gadis Pun berhenti Dan terdiam ditempatnya berdiri.
Orang yang duduk disana adalah salah satu orang yang Paling dibencinya.
Seorang siswa tampan bertubuh tinggi, Berkulit Putih mulus, badan atletis, bermata kubil dengan Rambut yang dipotong seperti boyband-boyband Korea, Pintar serta berasal dari keluarga yang cukup terpandang.
Dia adalah Randy Pangestu Bramasta. Cowok paling popular nomor 1 disekolah. Bintang sekolah sekaligus kakak kelas Gadis yang saat ini duduk di kelas 12.
Meski dengan semua kesempurnaan yang dimilikinya namun tidak sebanding dengan Sifatnya yang Cuek Dan Kata-katanya yang sangat dingin.
Melihat Randy duduk tidak jauh dari tempatnya Membuat Gadis ingin lari saja dari sana. Tapi, keinginan itu seakan di patahkan dengan panggilan Wirda yang sudah duduk di bangku depan gerobak baksonya Bang idot. Dengan terpaksa, Gadis duduk dibangku yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat duduk Randy.
Selagi menunggu pesanan baksonya datang. Gadis terus Merasa gelisah dan tidak nyaman. Tiba-tiba Randy menengok kearah Gadis Dan Mata Mereka saling bertemu.
Randy bangun dari kursinya Dan berjalan menuju bangku Gadis yang diikuti oleh teman-temannya yaitu Gilang, Ryan Dan Yoga.
"Babi kok Makan bakso dari daging sapi sih? Tiba-tiba nafsu Makan Gue hilang Pas Liat ada Babi masuk kantin." Ucap Randy
Kata-kata Ejekan itu terlihat sekali di tunjukan kepada Gadis. Orang yang disindir Hanya diam saja menerima semua ejekan itu. Rasanya seperti ingin menangis Dan menghajar wajahnya. Tapi ditahan olehnya.
Selepasnya Quarted itu pergi meninggalkan kantin, Gadis Dan Wirda Hanya bisa diam termenung menahan emosi tanpa menyadari bahwa Bakso pesanannya sudah di didepan meja mereka.
.................................
Jangan lupa Coment dan Vote ya.. Biar semangat lanjutinnya.. 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Afraid To Fall In Love
Teen FictionGadis, Cewek bertubuh Gendut dan jelek yang mendapat panggilan "Babi" oleh teman-temannya dan juga selalu menjadi korban ejekan Randy. Randy adalah Cowok Paling populer Dan tampan di sekolahnya. Orang yang Paling dibenci oleh Gadis. Apa jadinya ji...