part 3

25 6 1
                                    

Memilih itu berat
Apalagi antar
Cinta dan sahabat

Author POV
Tanpa terasa waktu berjalan sangat cepat. Tak terasa kemarin telah diadakan lomba senam yang diikuti oleh Nindia, dan Nindia mulai sadar yang terpenting bukan tentang cara membalas orang-orang yang menjatuhkannya tetapi menghargai orang orang yang mendukungnya. Nindia dan sahabatnya selalu bersama. Tak jarang jika Nindia memiliki waktu luang dia akan keluar untuk sekedar makan besama dengan yang lain.

Saat ini saat yang ditunggu tunggu oleh semua siswa. Apalagi kalau bukan istirahat. Surga dunia bagi para pelajar yang sedang berjuang. Begitu juga dengan empat sekawan ini. Mereka telah diserang oleh yang namanya rasa lapar setelah 2 jam berkutat dengan yang namanya pelajaran dan buku buku.

"gue laper banget udah gitu dengerin ceramahnya pak guru berasa didongengin gue. Untung belum ketiduran." Ucap sinta dan membuat yang lain langsung tertawa.

"Lo mah emang biasa gitu." Balas nindia, cezza dan cia serentak sambil menjitak kepala sinta.

"Ayuk lah laper gue." Ucap nindia lalu langsung keluar begitu saja.

"Dasar kebiasaan tu anak suka benget ninggalin kalau lagi laper. Untuk gak pas lagi sayang sayangnya." Ucap cezza.

Lalu mereka berempat langsung berlalu kekantin untuk sarapan. Banyak adik kelas yang takut melihat nindia dan teman temannya. Apalagi setelah mereka melihat kejadian nindia yang menantang orang yang mejelek jelekannya saat itu.

"Bik kantin bakso empat seperti biasa sama minuman dinginnya juga empat." Ucap sinta saat sampai di kantin dengan suara toanya itu yang membuat semua penghuni kantin melihat padanya. Tapi mereka berempat mah bodo amat.

"Ok tunggu ya." Ucap bibik kantin.

Tak menunggu beberapa lama bibik kantin pun datang dengan nampan yang berisi makanan mereka. Kali ini bibik kantin sedikit heran karna biasanya sinta hanya memesan dua atau tiga mangkok bakso dan sekarang tumben memesan empat mangkok bakso.

"Tumben berempat biasanya cuman bertiga?" Tanya bibik kantin.

"Itu bik biasanya kan si nindia gak ikut bik." Jawab cezza sambil mengambil mangkok bakso dan minumannya

"kok baru sih keliatan nin biasanya kemana aja?" Tanya bik kantin mulai kepo.

"iya bik kemarin sibuk nyiapin lomba senam sekarang udah free jadi bisa sering sering kekantin lagi" jawab Nindia.

"oh bibik kirain kemana agak pernah keliatan. Yaudah selamat makan ya kasian Nindia nambah kurus kayaknya" ucap bibik kantin dengan cengiran khasnya.

"gak keliatannya lagi bik emang beneran turun timbangannya." ucap Cia lalu mereka tertawa bersama.

Mereka pun mulai makan dengan hikmatnya yang diselingi dengan tawa. Mereka menceriktan segalanya apapun itu. Nindia yang selama ini sibuk dengan lombanya menceritakan keseruannya. Tak jarang mereka mentertawakan atau pun mengejek salah satu dari mereka.

"sin gimana lo sama alvero?" Tanya Nindia yang sudah mengakhiri acara makannya. Ya Nindia memang tau bahwa Sinta menyukai alvero walaupun dia jarang bersama keempat sahabatnya ini.

"kok jadi gue sih. gue sama alvero baik tapi kalian tau sendirilah tu cowok cuek banget masak walaupun kita pacaran dia gak pernah mau nemuin gue duluan greget gak sih tu?" ucap Sinta geregetan dengan sifat alvero.

60 Hari DenganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang