part 10

8 2 0
                                    

Happy reading...

Saat sampai di belokan tangga nindia di pegang kencang oleh adhe. Nindia di buat membentur dinding oleh adhe. Adhe menatap nindia dengan tajam.

"apa salah aku ngikutin kamu ke atas dimana disana banyak cowok yang suka gangguin cewek? Dan apa salah kalau aku mau ngelindungin kamu?" Tanya adhe kepada nindia dengan tatapan yang tajam. Adhe mengurung nindia diantara dinding dan dirinya. Untungnya kondisi tangga dan sekitar sedang sepi sehingga tidak ada yang mempertahankannya.

"Aku gak Serius tadi sayang. Aku cuman bercanda. Kamu kenapa sih sebenernya?" ujar nindia.

Nindia ingin pergi menjauhi adhe namun saat itu langsung dicekal oleh adhe. Nindia yang merasakan sakit ditangannya langsung memberontak.

"lepas. Tangan gue sakit lo ngerti apa nggak sih?" bentak nindia.

Adhe reflek langsung melepaskan tangan nindia. Nindia memanfaatkan hal tersebut lalu berlari ke kelas meninggalkan adhe. Sesampainya di kelas nindia melihat tangannya yang memerah akibat cekalan adhe. Emosi adhe memang tidak main main.

Adhe menyusul Nindia dan masuk kekelas nindia dengan tergesa gesa. Saat sampai disana adhe langsung menghampiri nindia.

"Sorry aku kelepasan." Ucap adhe saat sampai didepan nindia.

"terserah." Ujar nindia dingin pada adhe. Nindia sudah terlanjur kesal dengan tindakan adhe tersebut memilih bungkam.

"ay maaf." Ucap adhe memohon.

"gue udah maafin lo." masih dengan nada dingin.

"kalau udah dimaafin senyum dong? masak gitu kayak gak ikhlas banget." Ucap adhe sambil mengelus tangan nindia pelang.

"nih nih." Ucap nindia sambil tersenyum paksa.

"jangan dipaksa kayak gitu juga sayang." Ucap adhe sambil mencubit pipi Nindia.

Nindia yang mendapat perlakuan seperti itu langsung tertawa begitu juga dengan adhe.

***60 day's with you***

Hari ini berhubung tanggal merah nindia memutuskan untuk bersantai ria dirumahnya. Tak ada rencana keluar untuknya hari ini. Nindia terlalu lelah. Lelah dengan segala kenyataan yang sedang dia hadapi. Mungin dengan menenangkan diri dirumah dapat membuatnya lupa akan kenyataan itu.

Hingga sebuah panggilan mengusik ketenangannya. Nindia dipaksa oleh Sintya untuk datang ke sekolah guna mengurus masalah kupon bazar dan susunan untuk acara HUT sekolah ini.

Sesampainya disekolah arik, dan beberapa anggota OSIS yang dipercaya mengurus masalah keuangan langsung diberikan tugas menghitung jumlah uang dari bazar sedangkan nindia dan Sintya sibuk mengetik susunan acara. Mereka juga ditemani guru. Yang tengah mengurus masalah hiasan panggung. Beberapa OSIS putri juga ditugaskan memotong kupon jalan santai yang kebetulan belum dipotong.

Setelah selesai dengan susunan acara nindia dan Sintya langsung keluar untuk menghitung jumlah uang bazar. Disana mereka dibuat bingung karena uang yang mereka hitung tidak pernah sama jumlahnya jika dihitung dua kali.

"kok hasilnya beda beda ya." Ucap Sintya karena merasa mulai janggal.

"ia gue jadi bingung." Ucap nindia.

60 Hari DenganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang