Aku update lagi nih, bonus mumpung lancar buat lanjutin cerita
Heheheheee...
Ayo kita fokus ke cerita 🥰🥰
***
Risa pov
"Risa... kesini sebentar nak"
Mendengar ibuku memanggil, aku langsung ke bawah
"Iya bu, ada apa?"
"Kamu ke supermarket ya nak. Apa aja yang mau dibeli udah ibu tulis di catatan. Catatan dan uang belanjanya sudah ibu taruh diatas kulkas"
"Oki doki... Siap laksanakan ibuku yang cantik"
"Ada-ada aja kamu ini. Udah sana mandi terus sarapan. Ibu mau berangkat mau bantu-bantu tetangga ada acara hajatan. Kalau ada apa-apa dirumah jangan lupa kabari dan kunci pintu rumah taruh ditempat biasanya" ibuku berbicara panjang lebar tanpa ada jeda sama sekali
"Iya... Iya... Ibuku cantiknya tidak ada yang menandingi... Risa paham kok. Kan udah bukan anak kecil lagi"
"Heleh, sifat masih manja minta dibilang udah dewasa. Katanya kamu gantikan guru yang lagi cuti hamil, mulai ngajar kapan?"
"Iya bu, Risa besok udah mulai ngajar disana"
"Ndak apa-apa, buat menambah pengalaman nak. Inget pesan ibu, bersikap baik dengan sesama guru pengajar dan berilah contoh yang baik bagi muridmu. Jangan dikeluarin tuh sifat keras kepalamu, kalau ada guru senior yang memberi nasehat didengerin"
"Ihh... Ibu... Awal-awalnya baik tapi endingnya kok gitu. Aku udah bukan anak pembuat onar lagi kok bu" jawabku sambil cemberut
"Iya..iya... udah ah kok malah jadi ngobrol lama, telat nih ibu sampai disana... Ibu berangkat ya... Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati-hati bu" sambil melihat ibu menghilang dari pandanganku
'Yuhuu... Saatnya untuk mandi terus sarapan langsung cuss ke supermarket'
***
Supermarket
Aku mendorong troli belanja sambil melihat jejeran produk-produk yang tersusun rapi di rak-rak supermarket. Aku memasukkan bahan-bahan yang tertulis di catatan belanjaan dan mencoretnya kalau sudah masuk kedalam troli.
Tidak jauh dari tempat aku memilih bahan belanjaan, tiba-tiba aku mendengar suara anak menangis. Ku menengok kemana arah suara tersebut berasal dan kulihat ada anak kecil sendirian menangis dan ada dua ibu-ibu yang menenangkannya tapi anak itu tetap menangis. Dengan rasa iba aku mendekat.
"Permisi... Ada apa ya bu?"
Aku bertanya pada ibu-ibu tersebut. Hal tersebut membuat anak kecil yang awalnya menangis langsung memelukku dan mengucapkan kata-kata yang membuatku terlonjak kaget "Bunda!!! Hiks... Hiks... Bunda...!!! Jangan pergi" sambil memelukku dengan sangat erat
"Sebentar... ini..." aku berusaha melepaskan dengan pelan pelukan anak yang tidak tau rimbanya, niatku untuk melakukan pembelaan terhenti karena ibu itu menganggapku adalah ibunya
"Mbak kalau punya anak jangan ditinggal, kasian dia daritadi nangis cari bundanya"
"Tapi, ini tidak seperti yang ibu maksud. Saya ini bu..." ucapku tercekat lagi
"Aku bukan ibunya", batinku menjerit
"Udah mbak, lain kali jangan diulangi lagi kejadian seperti ini. Jaga baik-baik anaknya, sekarang lagi marak peculikan anak di tempat perbelanjaan" sanggah ibu tersebut sambil mengelus pundakku
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Become Mother
Romance-Duh... Apes banget nasibku harus ketemu lagi dengan duda galak ini walaupun jujur sih dia ganteng banget. Dan paling mengejutkan lagi dia ternyata ayah dari anak didikku!!! Tuhan, kenapa Engkau memberikan cobaan seperti ini- Marisa Rizky Adinata -T...