Warning!! cerita ini dapat menyebabkan mata bengkak, susah moveon dan perasaan yang akan kacau.
+
+
+Kringggg..
Mendengar bunyi alaram gadis itu pun bangun dari tidurnya dengan nyawa yang belum sepenuh terkumpul ia langsung bergegas untuk mandi bersiap-siap untuk hari pertama sekolah di SMA Nusa Bangsa. Setelah semua beres tak pula untuk mengepang rambutnya yang hitam panjang, ia juga memakai kacamata.
Tok tok...
"Iya sebentar," teriak Gadis tersebut yang tengah sibuk menyemprotkan minyak wangi ke seluruh badan.
"Cepetan nanti papa tinggal loh," ucap sang Ayah.
Mendengar ucapan ayahnya ia langsung buru-buru keluar kamar dan menuruni anak tangga ternyata keluarga sudah memulai sarapan pagi, dan dia baru saja muncul.
"Vio cepet makannya nanti kamu telat loh," kata Hendra yang menebar senyum manis kepada sang putri cantiknya tersebut.
Dia Viola Anastasya Brahmanta gadis cantik yang bertumbuh munggil, kulit putih, rambut panjang yang gemar di kepang, mata sipit dan tak lupa memakai kacamata.
"Ayo Vio, Nisa kita berangkat."
Kedua anak gadis itu pun berpamitan kepada Sinta mama Nisa saudara tiri Vio.
=======
"Kalian berdua jangan berantem, saling akur dan ingat Vio jangan buat masalah," pesan Herman kepaa kedua putrinya, walaupun Nisa bukan lah anak kandung Herman tetapi ia sangat menyayanginya.
"Iya pa," sahut keduanya yang memberikan senyum kasih sayang.
++++
"Vio.." panggil Lala dan Tata kedua sahabat Vio kebetulan mereka satu sekolah. Mereka pun buru-buru menghampiri sahabatnya itu.
"Wha kita bakalan makin deket nih," ucap Vio yang sumringah, sementara Nisa ia pun memasang muka tidak suka memang Nisa tidak menyukai Vio sejak kecil.
Nisa pun memilih pergi mencari temannya yang kabarnya bersekolah di sini.
Lala dan Tata pun menarik tangan Vio untuk tidak mengejar Nisa, buat apa juga di kejar toh juga nanti Vio akan di usir.Semua siswa-siswi pun berkumpul di lapangan SMA Nusa Bangsa karna acara pembukaan MPLS sudah mulai.
Di depan sana sudah ada ketua osis, dia tampan dan tegas bagi Tata dan Lala sedangkan bagi Vio dia biasa saja.
"Selamat pagi semua, perkenalkan saya Devano Danendra ketua osis di SMA Nusa Bangsa. Terimakasih untuk semua yang telah hadir dan mengikuti MPLS saya harap kalian mau mengikuti semua intruksi yang di berikan oleh panita. Seperti biasanya acara di mulai dengan pembagian kelompok kalian bisa lihat kelompok masing-masing di mading dan berkumpul sesuai kelompok," jelas Devano secara tegas membuat para siswi terpanah dengan ketua osis satu ini.
Semua murid pun sibuk mencari nama masing-masing, setelah selesai mereka pun berkumpul di kelompok masing-masing dan untungnya Vio, Lala dan Tata satu kelompok ini membuat Vio tak usah berkenal dengan teman baru hanya merepotkan pikirnya.
"Kalian kelompok aster yah?" tanya salah satu panita.
Semua pun menangguk."Baik di sini saya yang akan membimbing kalian jadi saya harap kalian dapat bekerjasama. Perkenalkan nama saya Claudia. Kita akan memilih ketua kelompok. Di sini siapa yang ingin menjadi ketua kelompok?" tanya Claudia.
Vio pun melihat sekeliling tak ada yang mau menjadi ketua kelompok, alhasil ia yang maju untuk menjadi ketua.
"Saya kak," ucap Vio dengan tegas dan lantang.
Claudia pun memperhatikan penampilan Vio tak heran jika Claudia binggung menampilan Vio sangat cupcu tapi ia berani."Baik kamu jadi ketua, tolong perkenalkan namamu."
"Hello gusy, perkenalkan nama saya Viola Anastasya Brahmanta, kalian bisa panggil saya Vio." Vio pun tak malu-malu untuk berkenalan malah ia sangat gembira.
"Sekarang kakak punya games buat kalian, Untuk semua kelompok akan mencari tanda di sekitar sekolah siapa kelompok yang paling dikit mengumpulkan mereka akan terkena hukuman. Kalian harus melewati setiap pos dan menyerahkan setiap tanda yang sudah kalian dapat, Vio kamu sebagai ketua harus mepimpin kelompok aster," jelas Claudia semuanya pun mengangguk paham.
*****
Ini pos terakhir selama di pos lain tim aster yang paling unggul. Vio pun menyemangatkan teman-temannya."Ayo gusy kita harus semangat." Vio pun berjalan dengan sangat antusias dari kejauhan pos terakhir di jaga oleh Devano sang ketua osis.
Semua pun antusias pada pos terakhir.
"Selamat pagi kak, kami dari tim aster." Vio langsung memberi tanda yang sudah di dapat.
Devano pun heran dengan Vio kenapa orang seperti dia mampun menjadi ketua memiliki nyali besar.
"Kamu ketua kelompok aster?" tanya Devano tanpa pikir panjang.
"Iya la kak" ucap Vio yang merasa sedikit tersinggung.
"Oh."
"Pasti kakak pikir saya cupu dan pasti saya gak akan berani untuk jadi ketua yeahh kakak salah. Jangan menilai orang dari cover donk." Vio menuturkan kata-kata yang ada di pikiranya ia tak pikir panjang dengan siapa ia bicara seperti itu.
"Kok kamu jadi ceramahin saya, ini pin merah tempel di baju kamu" ucap Devano dengan raut muka yang menahan marah. Ia pun menyerahkan pin merah kepada Vio.
"Saya gak mau kak" tolak Vio secara mentah-mentah.
Kedua sahabatnya itu pun menggeleng pusing tabiat asli Vio sudah mulai keluar bagaimana bisa gadis cupu seperti Vio bisa berani melawan Devano sang ketua osis super duper tegas, dingin, angkuh dan pemarah.
"Ambil atau tim kamu saya dis!" ancam Devano ia pun sudah geram.
"Huh! main kok ngancem." Vio merampas pin merah itu dari tangan Devano secara kasar tak peduli dengan jabatan Devano buatnya semua manusia sama saja tak perlu ada yang di takuti.
#####
Sampai di sini dulu yah gusy, jangan lupa vote.
see you next time😊
Maaf jika masih banyak typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionFollow sebelum membaca --------- "Kalian harus menikah," ucap Hendra secara tegas. "Hah! menikah!!!" sahut keduanya yang langsung menatap satu sama lain. "Iya menikah." "No! Aku enggak mau!" tolak keduanya secara bersamaan. ====== Start: 28, 12, 20...