Chapter 6

22 10 0
                                    

"Kalian mau makan di resto mana?" tanya Ali ketika mereka sudah sampai di salah satu mall yang berada di daerah jakarta.

"Terserah lo aja kita ikut lo yakan nom?" jawab Ica

Naomi yang di tanya hanya menganggukan kepalanya saja sambil tersenyum.

"Gimana di solaria aja?" tawar Ali

"Boleh, ayok deh gue laper banget tau" Ujar Naomi dengan semangat.

Ica mengernyitkan dahinya, pasalnya sebelum mereka kesini mereka sudah makan duluan di kantin. "Lo kan udah makan tadi di kantin nom"

"Lo kayak gak tau gue aja, lambung gue kan besar ca"

"Tapi gak gendut tuh" timpal Ali

"Nah itu kelebihan dari Nomnom Gemes, makan banyak tapi gak gendut"

"Cacingan yang ada" cibir Ica

"Sembarangan lo, asal lo tau ye gue tu rajin minum obat cacing. Jadi mana mungkin cacingan"

"Tau ah! Yaudah yuk li ke sana, masa kita ngobrol di depan pintu kan gak enak" ajak Ica

"Gak usah di makan kalau gak enak" timpal Naomi

Ica hanya memutar bola matanya dengan malas, susah ngomong dengan orang yang otak nya miring pikirnya. Sedangkan Ali hanya tertawa pelan mendengar debatan dua sahabat itu.

Mereka menuju ke tempat makan yang sudah di rencanakan sebelumnya. Ali yang jalan di depan dan ia merasa di kawalin oleh dua cewek ini, ia menghela napasnya pelan.

"Kalian bisa gak sih jalan di samping gue, bukan di belakang gue?" tegur Ali

Naomi cengengesan yang menampakkan giginya itu "lah emang kenapa?"

"Gue berasa di kawalin tau gak"

"Ayo dah ca kita jalan samping Ali" Naomi menarik tangan Ica untuk jalan di samping Ali.

"Ish biasa aja dong nom narik nya sakit tau gak" ujar Ica dengan kesal

Naomi hanya cengengesan "hehe maaf ca abisnya tu pangeran lo udah marah karna kita gak mau jalan samping dia"

Ica menoleh ke Ali "lo marah kenapa?"

"Siapa yang marah gue tu cuman kesel, kalian jalan di belakang gue berasa lagi kawalin tau gak sih"

Ica menggelengkan kepalanya dengan polos "gak tau"

Ali mengusap mukanya dengan kasar mengapa Ica sangat polos pikirnya. "Ya ampun ca, lo tu polos banget jadi cewek sih"

"Kan lo nanya tau gak sih, yaudah gue bilang gak tau" bela Ica

Naomi tertawa dengan terbahak-bahak.

"Ya ampun sakit perut gue ngeliat lo kayak gini ca"

"Puas lo puas?" sinis Ica

"Yaelah gue bercanda kali, baperan lo"

Ica mendengus nafasnya dengan kasar.

"Kita duduk di pojok aja ya" ujar Ali saat mereka sudah sampai di resto tersebut.

"Udah kayak orang pacaran aja pake di pojok segala" ujar Naomi

"Bagi gue itu tempatnya enak"

"Hem yaya serah lo, buruan duduk capek kali diri terus" Naomi melangkahkan kakinya duluan yang meninggalkan Ica dan Ali.

Saat Ali mau menuju ke tempat yang di pilihnya ia menggenggam tangan Ica. Ica hanya terpaku melihat tangannya yang di pegang oleh Ali, jantungnya berdetak dengan kencang saat Ali menggenggam tangannya. Tapi ia tepiskan mana mungkin ia suka dengan Ali pikirnya.

The Beach Of The Story With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang