Chapter 10

32 6 2
                                    

Pagi ini seperti biasa para murid atau pekerja mulai beraktivitas kembali seperti biasa. Ica sudah sampai duluan di sekolah daripada Naomi atau Ali, Ica sepertinya sangat bersemangat untuk ke sekolah mengingat ia baru jadian dengan Ali. Ini memang bukan pertama kali nya Ica pacaran tapi entah kenapa bagi Ica pacaran dengan Ali seperti baru pertama kali pacaran.

Mengingat ia jadian dengan Ali membuat Ica tersenyum penuh bahagia. Hal yang tak pernah terduga oleh Ica sebelumnya. Tanpa di sadari Ica, Naomi berada di samping Ica dengan mengernyitkan dahi nya. Kenapa dengan Ica? Kesambet kali ye masih pagi padahal, pikir Naomi.

Ide jail yang terlintas muncul di pikiran Naomi. Naomi mengagetkan Ica dan membuat Ica terjolak kaget, Ica yang mengetahui Naomi yang menjaili nya langsung kesal dengan Naomi, untung Ica gak punya riwayat penyakit jantung.

"Ihh nom lo apa-apaan sih ngagetin gue tau gak" ujar Ica dengan kesal.

Naomi hanya menyengir. "Hehe lagian lo sih pagi-pagi udah senyum sendiri kayak orang gila tau gak" sewot Naomi.

"Yakan gak usah pake ngagetin gue juga kali, untung gue gak ada penyakit jantung"

"Yaudah sorry lah, lo kenapa senyum sendiri gitu?" tanya Naomi.

Sebelum Ica menjawab, Ali terlebih dahulu menyapa Ica.

"Hai by" sapa Ali pada Ica.

Ica menoleh ke Ali dengan tersenyum. "Hai emon" balas sapa Ica.

Naomi mengernyitkan dahi nya tak mengerti. "Wait wait, tadi kalian bilang apa? By? Emon? Aneh banget deh" tanya Naomi.

"Iya kenapa?" tanya Ali.

"Ya gapapa sih, aneh aja"

"Aneh nya dimana?" sahut Ica.

"Jangan-jangan kalian udah jadian?" selidik Naomi.

Ica dan Ali saling menatap dan tersenyum, dan mengangguk sebagai jawaban nya.

Naomi yang mendapatkan anggukan dari mereka berdua langsung histeris, pasal nya sejak kapan mereka jadian? Kok Naomi tidak sama sekali tau, pikir Naomi.

"What?! Sejak kapan?" tanya Naomi dengan histeris.

"Biasa aja kali" timpal Ica.

"Sejak kapan hah?" desak Naomi.

"Kemarin malam" jawab Ali dengan senyum dan kemudian merangkul Ica.

"Kok lo gak cerita sih ca, sahabat macam apa lo" ketus Naomi.

Ica hanya menyengir.

"Lo udah sarapan by?" tanya Ali.

"Belom, lo udah?" tanya balik Ica.

"Kalian pacaran tapi gak romantis tau gak, masa panggilan nya masih lo-gue" timpal Naomi.

"Kenapa harus romantis kalau ujung-ujungnya hubungan itu gak berlangsung lama atau sebentar aja" balas Ica. Ali mengangguk setuju dengan jawaban Ica.

"Yaudah yuk by ke kantin sarapan" ajak Ali.

"Ica doang nih yang di ajak gue kagak?" sindir Naomi.

"Eh iya gue lupa, gue kira gak ada orang" balas Ali. Ica yang mendengar hanya tertawa pelan melihat ekspresi dari sahabat nya itu.

"Yaudah ah gak usah pake ngambek nanti cantik nya ilang loh" goda Ica.

"Abis nya kalian ngeselin sih" rajuk Naomi.

"Yaudah yuk nom sarapan bareng"

"Alamat jadi nyamuk gue" gumam Naomi.

Ali dan Ica yang mendengar itu tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Beach Of The Story With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang